Disclaimer: Ansatsu Kyoushitsu hanya milik Yusei Matsui seorang, saya hanya meminjam karekternya saja :v Cerita ini? Tentunya ide dari otak saya!
~Don't like, don't read~
Happy Reading!
***
Author POV
Pada akhirnya, Gakushuu harus menunggui Akabane muda sepulang sekolah, dengan jantung berdegup kencang pemuda itu membayangkan berbagai konsekuensi yang akan terjadi di masa mendatang.
'Aku sudah memutuskan ini, akan banyak resiko yang terjadi namun sebanding dengan apa yang ingin kudapatkan.' Gakushuu berpikir, otak cerdasnya mampu menghasilkan beberapa spekulasi yang dapat menguntungkannya maupun tidak, ini adalah langkah yang bagus untuk menunjang karirnya, tapi berhati-hati adalah hal yang harus dia tekankan disini. 'Sebisa mungkin aku ingin mendapatkan relasi yang luas, jika itu adalah keluarga Akabane, akan mudah mendapatkannya.'
.
"Ah, sedang apa kau disini, Asano-kun?"
.
Yang dipanggil menoleh, mendapati pemuda dengan surai cokelat kelam melambai padanya. Asano tau siapa itu, karena siapa yang tidak bisa mengenalnya jika dia selalu berhasil mendapatkan nilai ujian yang hampir sama sepertimu?
"Isogai Yuuma, sedang apa kau disini?" Tanya Gakushuu bingung, sedang Isogai tertawa kecil.
"Seharusnya aku yang bertanya, sedang apa kau disini? Menunggui Hiroto juga?"
Pemuda bersurai senja itu mengangguk pelan, kemudian mempersilahkan Isogai untuk duduk disampingnya, yang langsung diterima dengan baik.
"Apa yang membuatmu kesini? Hiroto mengambil pacarmu atau bagaimana? Hihihi~" Pemuda itu hanya bercanda, namun berhasil membuat Asano muda gelagapan dengan ucapannya itu.
"A-apa? Tidak! Lagipula aku tidak memiliki pacar karena terlalu sibuk belajar!" Ucap Gakushuu keras, membuat yang lain terpaku sesaat. "Ah, ma-maaf..." Lanjutnya dengan penuh sesal, kemudian segera dibalas ketua OSIS cepat, "sudahlah, aku tidak benar-benar kesal sebenarnya."
Isogai tertawa lagi, namun selanjutnya menatap dinding dengan sendu, dia berkata, "...begitu ya, memang, kau hebat sekali, Asano-kun..."
Pemuda itu merentangkan tangannya, membuat gestur berkenalan. "Karena sebelumnya kita bernasib sama, aku ingin lebih mengenalmu, bisakah kita menjadi teman?" Ucapnya senang, iris madu itu berkilau saat mendapati Gakushuu membalas salamnya, walau dalam hati berpikir apa maksud dari ucapannya itu.
"...Ya, sepertinya kita bisa jadi teman baik, Isogai Yuuma."
"Semoga begitu, Asano Gakushuu-kun."***
Setengah jam kemudian, Hiroto keluar dari kelas dengan wajah orang mati, membuat kedua orang yang sejak tadi berbincang-bincang menoleh dan menatapnya jijik.
"...Maaf membuat kalian menunggu, uhhh, sepertinya aku akan mati..." Ucap Hiroto seraya menopang diri dengan dinding disampingnya, tas pemuda itu segera diambil oleh Isogai dan dengan bantuannya berjalan keluar sekolah.
"Apa Fuji-sensei sekejam itu?? Kukira dia orang yang ramah." Tanya Isogai seraya menyeretnya di lorong, dibelakang Gakushuu hanya menonton dan berjalan tanpa merasa perlu membantu.
Hiroto tersenyum masam, "tidak, beliau hanya terlalu bersemangat untuk mengajari penerus Akabane. Dia hanya terlalu gugup."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Broken Doll
Fanfiction[Aku hanyalah boneka rusak.] Selama ini Asano Gakushuu hanya bertujuan untuk satu hal, yaitu menaiki tangga perekonomian. Hal yang sulit dengan keadaannya yang serba kekurangan. "Sebenarnya... Direktur utama ingin kau menemuinya, lebih tepatnya...di...