Author POV
Jam pulang sekolah
Vivi dan Maya berjalan bersama-sama menuju gerbang sekolah. Selama perjalanan Maya tersenyum dengan ceria membalas sapaan teman-teman mereka, baik itu yang berada di koridor maupun di lapangan sedangkan Vivi hanya terdiam dengan wajah datar andalannya. Ketika tengah berjalan di tempat parkir seseorang berdiri di depan mereka dan dengan gaya khasnya dia menyapukan rambutnya kebelakang sambil mengedipkan mata.
"Yayang Maya udah mau pulang yah, mau Bang Jono anterin ngak?" tanya Jono yang merupakan Raja alay disekolah mereka, walaupun termasuk salah satu cogan disekolah tapi dengan sifat alaynya banyak yang menjadi illfell tapi banyak juga sih yang aneh dan justru malah tambah tertarik. Udah pada katarak kali yah batin Vivi.
"Najis lo," jawab Vivi sekenanya sambil mengingat film dangdut yang terpaksa dia nonton bersama ibunya semalam. Dia merasa merinding mengingat nasib tragisnya semalam.
"Apaan sih lo Vi, sewot banget dah. Yang gue tanye ntu neng Maya bukannye bodyguardnye," Jono yang sebel dengan jawaban Vivi membalas perkataannya dengan logat betawi campurannya sambil menekan kata bodyguard di akhir kalinat.
"Lain kali aja yah Jon soalnya hari ini Maya pulangnya bareng Vivi sekalian mau keluar jalan dulu," Maya nenjawab pertanyaan Jono tadi dengan senyum manisnya yang membuat Jono dan laki-laki lain yang melihatnya menjadi meleleh bagaikan ice cream yang mencair.
"Lebay banget deh," terdengar lagi ceplosan Vivi yang membuat Jono yang tadinya meleleh menjadi panas bagaikan api membara.
"Lo kenapa sih Vi, gue itu...," sebelum Jono menyelesaikan kalimatnya Bagas yang merupakan kapten basket sekokah mereka dengan golar COGAN No. 1 merangkul bahu Jono sambil berkata
"Ngapain sih lo Jon, daritadi gue cariin. Anak-anak udah pada mau cabut nih."
"Gue lagi ngajakin neng Maya pulang bareng eh malah digangguin sama nenek lampir."
"Apa lo bilang? Gue tarik bacot lo sampai copot baru tahu rasa lo," kata Vivi marah sambil menarik rambut Jono tapi tarikannya malah terlepas begitu saja karena rambut Jono licin sebab minyak rambut yang dia pakai.
"Iuww... Rambut lo pakai apaansih tangan gue jadi berminyak nih, mana baunya aneh gini. Lo pakai minyak bekas goreng ikan yah?" tanya Vivi sambil menandang jijik tangannya dan mengibas-ngibaskannya di udara.
"Enak aja lo ngehina minyak rambut gue. minyak rambut gue itu mahal, gue pesen langsung dari Luar Negeri," dengan pedenya Jono kemudian menyapukan kembali rambutnya kebelakang ala-ala cowok Tempo Doloe.
"Lo kena tipu kali dan malah dikasih barang sisa," sambil melihat tangannya yang berminyak Vivi berfikir bagaimana dan apa cara yang harus dia lakukan untuk membuat tangannya bersih kembali. Vivi kemudian melihat baju sekolah yang dikenakan Jono dan berniat untuk melapkan tangannya disana tapi ketika dia ingin melapkannya si empunya baju yang mengetahui gerak-gerik Vivi menghindar dan yang terkena oleh tangan berminyaknya justru pakaian Bagas dan tangan Vivi tepat mengenai bagian dada dimana jantung bagas berada. Bagas yang kaget karena tangan Vivi didadanya menjadi deg-degan dengan muka bersemu merah.
Krik Krik...
Suasana kemudian menjadi diam cukup lama dan orang-orang yang ingin melihatnya kemudian berkumpul disekitaran mereka. Vivi yang tersadar karena merasakan detakan jantung Bagas yang cepat kemudian melihat sekitar dan mendapati teman-temannya sedang berkerumun dan berusaha ingin melihat kejadian apa yang terjadi sebenarnya. Vivi yang orangnya cuek dan tidak pernah perduli keadaan sekitar tiba-tiba merasa malu lalu menyingkirjan tangannya dari dada Bagas.
"So.. Sorry Gas. Gue ngak maksud buat baju lo kotor," kata Vivi sambik melihat baju Bagas yang kotor dan terlihat cetakan tangan minyaknya di bagian dada baju bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Vivi Cinta
Romancecerita ini sebenarnya udah ku hapus karena mau di upload di lapak lain tapi ngak jadi makanya aku upoad ulang. ^_^ "Hey Bocah, Kamu imut juga. Aku jadi suka sama strawberry". Katanya meneriakiku. "Apa sih yang dia bilang, dasar om-om ngak jelas, bil...