3

4 1 0
                                    

Jangan lupa vote ya teman-teman, vote dan komen kalian sangat berharga terimakasih







“ekhem enak tuh makanannya, bagi-bagi napa dek?” ucapnya yang kini berdiri dihadapan Zaira yang fokus makan.

“aelah bang lo ganggu orang makan tau nggak, manggil gua juga pakai embel-embel dek emang gua adik lo kagak kan jadi panggil aja Ira” gerutu Zaira yang sedikit kesal karena acara makannya harus terganggu dengan orang yang tidak dikenal.

“iya deh, kenalin nama gua Yusuf. Gua manggil lo Zai aja yah” ucap Yusuf sambil duduk disebelah Zaira

“serah lo bang, gua dipanggil apa aja juga nyaut”

“oke, ngomong-ngomong bagi dong baksonya, kalau lo gak mau bagi gua campurin sama rumput yang gua pegang nih” ancam Yusuf sambil menunjukkan rumput yang degenggamnya.

Zaira yang mendengar itu tidak menggubrisnya, dan memilih untuk memakan makan baksonya. Karena merasa dikacangin sama Zaira, Yusuf pun memasukkan rumput yang digenggamnya tadi ke dalam mangkuk bakso Zaira. Dan itu membuat Zaira emosi.

“eh lo ya bang kalau mau bully orang tuh jangan sama makanannya, kasian tahu orang diluar sana banyak yang nggak bisa makan. Eh lo malah langsung masukin rumput ke bakso gua” hardik Zaira ke Yusuf yang sekarang ini menjadi pusat perhatian karena teriakan yang menggelegar bak petir dari Zaira.

Yusuf tertegun dengan jawaban Zaira yang bijak tersebut, walaupun dia nakal tapi dia masih peduli dengan orang luaran sana yang masih susah untuk mendapatkan makanan.

“wah santai dong dek nggak usah galak-galak kayak gitu, ntar cepet tua loh dan abang nggak mau lagi sama kamu dek” jawab Yusuf jail sambil tersenyum manis yang membuat kaum hawa meleleh jika melihat senyumannya.

Para siswi lain yang melihat senyum Yusuf  langsung meleleh dan berteriak histeris bahkan sampai ada yang pingsan, karena Yusuf itu merupakan remaja yang terkenal dengan sifat dingin serta irit senyum. Namun tidak bagi Zaira dia merasa senyumnya itu adalah senyum mengenjek karena berhasil membullynya. Karena teriakan para siswi akhirnya guru-guru pun langsung berlari ke sumber teriakan untuk melihat apa yang terjadi.

“idih siapa juga yang mau sama lo ORANG  GILA” jawab Zaira kesal dan menonjok perut Yusuf.

“arghh…” ringis Yusuf sambil memegang perutnya yang baru ditinju oleh Zaira

Naas aksi heroik Zaira yang meninju perut Yusuf itu disaksikan oleh kepala sekolah yang langsung menghampirinya.

“HEI, KAMU ANAK BARU APA YANG KAMU LAKUKAN KEPADA ANAK SAYA?” ucap kepala sekolah dengan amarah yang sedikit di tahan

“Anak bapak sendiri ya pak yang cari gara-gara sama saya, saya lagi enak-enak makan bakso tapi bakso saya dimasukin rumput sama anak bapak” jawab Zaira dengan sedikit emosi dan kaget bahwa orang dihadapannya yang telah ia tinju adalah anak dari kepala sekolah ini.

“benar itu Yusuf?” tanyanya kepada anak semata wayangnya ini

Yusufpun menjawab dengan gelengan kepala, namun jujur dia sangat tidak ingin berbohong kepada ayahnya dan mengakui memang dialah yang mencari gara-gara dengan anak tomboy itu. Tapi dia takut akan disekolahkan di luar negeri dan jauh dari bundanya.

“lihat dia mengaku tidak menganggumu”

“dasar munafik lo. Apaan cowok kok lembek didepan bokapnya” ejekan Zaira yang sukses mebuat Yusuf merasa lebih bersalah.

dan Yusuf hanya diam sambil memegang perutnya yang sakit

“sudah kamu sekarang ikut keruangan saya” titah kepala sekolah sambil melenggang pergi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zaira AnjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang