.
.
.
Terkadang cinta itu memang seentah itu, Metawin bahkan masih mengingat jelas bagaimana pertama kali dia jatuh cinta. Metawin begitu mengagumi sosok Luke kakak kelas yang sering sekali membantunya di sekolah. Pemuda yang pintar, baik, dan sayangnya hanya memanfaatkan status Metawin sebagai bagian dari keluarga mafia Opasiamkajorn serta adik dari seorang Namtarn Opasiamkajorn. Metawin menyerahkan segalanya untuk Luke, cintanya, hatinya, bahkan tubuhnya. Namun, Metawin tetap saja tak pernah menjadi sesuatu yang berharga. Dia kembali dibuang dengan menyedihkan, teronggok layaknya sampah yang tak lagi dapat dipergunakan, rusak dan tak berharga. Lalu, ketika semua kesakitan itu hinggap dan menggerogoti jiwanya yang masih berumur lima belas tahun. Metawin dinyatakan positif hamil dua bulan. Metawin Opasiamkajorn, anak tuna grahita yang sama sekali tak berguna itu mencoreng nama baik keluarga dan menghilang adalah satu hal tersisa baginya sebab sang ayah yang begitu dia sayangi meminta.
.
Satu permintaan semur hidup dari Ayah yang begitu dia hormati, laki-laki tua itu menatapnya dengan tajam dan kelam. Kemudian dengan suaranya yang begitu bergemuruh ayah memutuskan nasibnya. "Kau adalah kesalahan yang seharusnya tak ku biarkan hidup. Seharusnya kau yang mati, ya... kau yang seharusnya mati, bukan ibumu."
.
Sore itu hujan mengguyur dedaunan hijau yang mulai meranggas menuju penghujung musim, dingin yang menusuk kulit serta tulang hanya coba Metawin tepis dengan pemikiran konyol bahwa dia akan membuat segalanya lebih baik jika menghilang. Dia hanyalah anak yang tak berguna, pembunuh, serta aib bagi keluarga. Dia tak pantas ada dalam keluara Opasiamkajorn yang begitu di hormati. Dia memang seharusnya tidak ada diantara mereka. Metawin hanyalah noda yang harus dihilangkan bagaimanapun caranya.
.
Kemudian, hari-hari Metawin menjadi lebih buruk dari pada yang dia kira. Bekerja apapun untuk hidup, tidur di manapun untuk sekedar memejamkan mata, mencari sisa-sisa makanan untuk dia makan, dan bertahan di saat begitu banyak manusia mejadikannya pemuas nafsu bejat mereka. Kandungan Metawin telah tampak begitu besar, dia yang bahkan tak pernah Metawin lihat kini menjadi satu-satunya alasan mengapa Metawin bertahan. Namun, petaka itu nyatanya tak pernah bisa mengabaikan Metawin dan kehidupannya yang tak pernah jauh dari warna kelam.
.
Di sudut gang sempit penuh kubangan lumpur itu Metawin menjerit kesakitan, tubuhnya penuh memar juga kissmark. Semua tulangnya serasa patah dan yang paling membuat Metawin ketakutan adalah perutnya yang serasa dirajam. Darah tampak mengalir diselakangannya yang penuh lelehan sperma, nyeri hingga Metawin hampir tak dapat merasakannya lagi. Dia ketakutan setengah mati dengan apa yang tengah terjadi, namun yang Metawin bisa lakukan hanya merintih. Berharap seseorang sudi berjalan dalam gang sempit kotor itu untuk membantunya pergi..
.
"Hey, bertahanlah! Jangan pejamkan matamu!!"
.
Suara itu adalah suara dari penyelamat hidupnya, harapan yang hadir ditengah kukungan kesakitan yang menempa dirinya. Menggema menjadi satu-satunya suara yang begitu penuh melodi dalam jerit tertahan yang tak bisa lagi dia tangguhkan. Untuk kali kesekian, Metawin masih berharap dia masih bisa melihat anaknya hadir di dunia. Anak yang hadir tanpa dia duga dan menjebloskannya dalam jurang sengsara. Metawin tak pernah berharap hal muluk semacam bahagia yang baginya hanya sekedar kata. Dia tak pernah berharap menjadi satu bagian paling berharga bagi seseorang. Namun, paling tidak Metawin memiliki satu hal yang membuatnya merasa dibutuhkan. Anak yang ada dalam kandungannya membutuhkannya, dia membutuhkan Metawin untuk bertahan hidup. Maka, dengan satu suara lirih yang bahkan tak bisa didengarnya Metawin merintih. Menjulurkan tangan meminta pertolongan pada pemuda asing yang begitu murah hati hingga mau menolong manusia terbuang macam dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY & BEAST ✅
FanfictionMetawin tahu dirinya tidaklah sempurna. Namun, masih bolehkah ia berharap tidak di tinggalkan oleh orang yang di cintai? [ Metawin - Bright - Namtarn - Joss]