𝓑𝓪𝓫 12

884 87 55
                                    


Prang






Pecahan guci itu hampir mengenai kaki Taehyung yang baru saja menginjakkan lantai apartemen, dilihatnya Nayeon didepan sana dengan raut murka merah hingga ujung telinga belum lagi nafas terengahnya kelihatan sekali menahan amarah

" Ayo batalkan pertunangan nya! Tak ada pernikahan tak ada hubungan yang berlanjut ! Kau brengsek bajingan ! Jangan mengekangku jika kau saja bersenang-senang diluaran sana dengan banyak gadis ! Aku muak aku lelah Sialan ! Enyahlah ! "

Itu hal pertama yang Taehyung dapat setelah tak pulang 2 hari dan datang begitu saja ke acara keluarga pagi itu. Membuat Nayeon menatap sinis kearah calon suaminya

Tak pulang tapi berani menampakkan diri didepan keluarga dan menatapnya tanpa dosa. Cih! Nayeon jengah

" Kau menyiksa ku bodoh. Lepaskan aku jika tak lagi ingin, aku bisa pergi bahkan rela pergi dari hadapan mu sekarang juga"

Tak tahan lagi, Nayeon menangis sejadi-jadinya didepan pria yang masih asik berdiam diri dengan pikiran entahlah ia pun tak tahu

" Nay~"

" Diam kau disitu, jangan coba-coba menyentuh ku !" Sentak Nayeon menjambak frustasi rambutnya

Ia berjongkok masih dengan meremat rambut, menangis histeris. Meratapi kenapa bisa serumit ini hubungan nya dengan Taehyung

Ia salah

Taehyung salah

" Kau- menepuk dadanya yang begitu sesak karna tangis

- pergilah! Aku tak ingin diganggu oleh siapapun bahkan dirimu "

Taehyung tak bisa menolak kali ini, berbalik dan melangkah pergi. Tinggallah Nayeon seorang dengan semua pikiran dan tumpuan beban

Sekali lagi ia tekankan, ia salah dan Taehyung juga salah

Ia menyayangkan hubungan nya dengan Taehyung yang hampir 5 tahun tapi ia juga tak pernah ingin pergi dari rengkuhan Jaehyun

Buru-buru ia sambar kunci mobil berjalan tergesa menuju lift hanya satu tujuan

Jaehyun

Nayeon ingin memeluk prianya yang satu itu, menangis sepuas yang ia bisa lalu melupakan kejadian miris tadi

Menyetir mobil sesekali sesenggukan
Ya ampun Nayeon malu mengakui ini namun ia harus bilang ' ia cengeng'

Menekan tombol apartemen Jaehyun tak sabaran masih dengan berurai air mata, mungkin sudah sedikit mengering

Pintu itu terbuka menampilkan wajah tampan Jaehyun dengan kacamata bertengger apik disana

100x lipat lebih tampan

Nayeon jadi cengo lupa tujuan apa dia kemari

" Nay~" panggilan lembut itu menyadarkan akal kewarasan Nayeon

Ia bisa sungguhan gila jika terus-terusan dihadapi oleh ketampanan paripurna Jaehyun

" Kamu habis menangis ?" Ah nadanya khawatir kentara sekali

" Kemari " ditariknya tangan Nayeon. Tak ada unsur kasar

Sampai pada menutup pintu, dipeluknya tubuh Nayeon erat menghirup aroma khas wanita itu yang selalu ia rindukan. Nayeon selalu harum

"Tenanglah okey, aku disini. Ceritakan apapun masalahmu, aku ada untukmu" kata-kata penenang Jaehyun lontarkan sembari mengusap punggung bergetar Nayeon dalam pelukan hangatnya

𝐁𝐞𝐝 𝐏𝐚𝐫𝐭𝐧𝐞𝐫 (𝐌𝐫. 𝐉𝐮𝐧𝐠) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang