Memang..
Prosa ini ku tulis ketika langit merintih...
Terdengar puitis bukan?
Menemani diri dengan segala kerinduan padanya...
Tak terasa..
5 tahun sudah ku berjuang..
Bisa dikatakan sendiri..
Dalam arti..
Tanpa nanungan cerita asli...
Semua hanyalah mimpi...
Yang kuberitahukan pada mereka-mereka..
Hanyalah serpihan-serpihan rasa..
Rasa yang sebenarnya tak pernah ku bagi..
Pada siapa dan apapun..
Karna tak ada naungan crita pribadi..
Dan memang tak ada..
Sudah hilang namun ku coba ikhlaskan...
Ada pun, tak abadi...
Hanya mendengarkan namun tak memberi masukan...
Segala rasa..
Sedih tawa bahagia bahkan trauma..
Masih teringat jelas di ingatan...
Siapa saja bermuka dua..
Siapa saja yg berteman tulus ...
Hingga akhirnya hanya aku dan Tuhan saja yg tahu..
Diri ini cukup tahu...
About : Prosa29-11-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Semoga Semesta Meng- Aamiin - kan
Ficção AdolescenteTentang rasa,kata,motivasi , harapan , sajak dan air mata