Awal Semua Berakhir

244 25 2
                                    

Awal Semua Berakhir
🐝
🐝
🐝

*Ceklek*
*Ceklek*
*Ceklek*
   Suara khas kamera dengan flash itu terus menyerbu seorang laki-laki muda dengan kulit seputih biji beras ketan dibalut kemeja putih dan celana jeans kulot setinggi pinggang rampingnya. Wajahnya yang dibungkus masker putih kesehatan dan strap merah menjuntai melingkari leher panjangnya. Rambut lurus yang menutupi dahi hingga ke alis bahkan beberapa yang berani menusuk matanya saat dia mengernyit melihat flash kamera menyerang indra penglihatannya dengan brutal. Tangannya yang ramping ia gunakan untuk menutupi sebagian wajahnya agar tidak ada yang berani mengambil gambarnya,di satu sisi lengannya ditarik paksa oleh seorang wanita setinggi dagunya dan berteriak bar-bar kehadapan wartawan yang dengan paksa mendorong tubuhnya mendekat.
   Sungguh penampilan yang sangat kacau di depan gedung bertingkat 7 yang sangat megah. Gedung yang pertama kali mengenalkan dirinya dengan indahnya dunia entertainment dan pahitnya dunia hiburan. Gedung yang bangga menerimanya karena suara lembutnya dan membawanya naik begitu cepat. Gedung yang sudah dia anggap sebagai tujuan hidupnya dan mau menampung sisa hidupnya. Dia benar-benar mencintainya bahkan rela membelanya yang jelas-jelas seorang nenek penjual roti kukus pun tau betapa buruk reputasinya kini. Dia begitu dini untuk mengenal dunia entertainment,begitu dini untuk merasakan dicintai oleh seluruh negri,begitu dini untuk menyandang status "ANGEL OF THAI" , begitu dini untuk memasuki gelapnya dunia hiburan, dan begitu dini untuk langsung dibenci oleh seluruh negri karna kecerobohan yang dilakukan olehnya sendiri.

*Ting*
Saat pintu lift terbuka,wanita berambut pirang sebahu ini langsung segera menariknya masuk.
Begitu lift tertutup, ia dengan tergesa melepas maskernya dan menatapnya penuh emosi yang sudah berada di ubun-ubun. Laki-laki yang berdiri disampingnya sadar akan aura membunuh disampingnya segera menoleh takut dan ikut melepas maskernya. Dia tersenyum canggung dan menggosok tangannya.
"Bisa kau jelaskan seluruh kronologinya Tuan Angel of Thai?" tuntutnya sambil menyilangkan lengannya didepan dadanya. Lawannya hanya bisa memandang acak sekitarnya,bulu mata tebal dan panjangnya mengitari isi lift seakan berusaha mencari jawaban.
"Phi~ bukankah sudah aku katakan tadi di mobil? Aku benar-benar tidak sengaja. Sungguh. Kau percaya padaku kan? Kan~ kan~.." bujuknya sambil berusaha memeluk lengan wanita pirang ini.
Dengan berat ia menghembuskan nafasnya merasa kalah dengan rayuan ampuh laki-laki imut ini.
"Tapi bisakah kau berpura-pura untuk tetap dengan karakter malaikatmu hingga kau benar-benar mengeluarkan album pertama mu?" Wanita pirang itu menekan pelipisnya pelan dan kembali menatap tajam lawannya. "Apa kau tak mengasihaniku yang sudah rela membuang harga diriku di depan direktur?" Ucapnya penuh iba. Pria disebelahnya menunduk menyesal dan memelintir cincin perak di jari manisnya. Ia tau dia salah,tau bahwa dia tak seharusnya egois dan membiarkan emosinya menguasainya,dia tau bahwa kecerobohannya berakibat fatal dan menimpa banyak pihak. Dia tau dia salah. Tapi nasi sudah menjadi bubur,bahkan kau sudah siap dengan sendokmu hanya tinggal meniup pelan lalu melahapnya. Ya,semua berita tentang tercorengnya status Angel of Thainya karna ulahnya sendiri sudah tersebar disemua media,bahkan sudah mencapai ke fans Internasionalnya. Dia menyesalinya, seharusnya dia bisa sedikit menahan diri didepan publik. Dia seharusnya sadar bahwa sekarang dia adalah seorang publik figur yang harus memberi contoh teladan yang tak boleh tercela barang setitik tinta pun. Namanya harus benar-benar bersih. Tapi karna kecerobohannya,dia harus berakhir didepan meja direkturnya yang terakhir kali mereka bertemu saat tanda tangan kontraknya pertama kali di Agency ini. Ya,itu sekitar 3 tahun yang lalu. Pertemuan pertama dan terakhirnya saat itu,dan sekarang ia harus bertemu dengan laki-laki paruh baya yang selalu mengenakan baju polo bergambar kuda didadanya.

"Maaf." Dengan satu kata ini,wanita disebelahnya yang sudah berapi-api langsung tersiram dengan air. Dia kalah,benar-benar kalah dengan satu kata ini dari mulut manis pria lembut disebelahnya. Dia menepuk pundak yang lebih tinggi dan menatapnya iba. "Aku tau ini sulit bagimu,disaat teman sebayamu menikmati masa mudanya. Kau malah harus tetap menjaga karakter yang telah dibentuk untuk menjaga reputasimu. Tapi beginilah adanya,jika kau sudah setuju,kau harus mengikuti permintaan agency. PP aku yakin Tuan Pum tidak akan memutus kontrakmu. Karna kau adalah berlian bagi kami semua" bujuknya sambil tersenyum layaknya ibu.
PP yang melihatnya ikut tersenyum dan memeluknya,mengelus punggung yang lebih kecil
"Phi Bi terimakasih,terimakasih untuk selalu percaya dan berada disampingku."

90 Days FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang