Divorce : This is a Trivial Matter

Chapter 22

Melirik sekilas ke bawah, ke arah celana jins dan kaus putihnya, Fang Cheng Ran berlari ke kantor depan dengan kecepatan cahaya.

Di dalam, Direktur Huang mendongak dari pekerjaannya dengan takjub.  "Tuan Muda Fang, apa yang bisa aku lakukan untukmu?"

"Ssst! Tenanglah!" Fang Cheng Ran menunjuk padanya. Dengan sangat lembut, dia membuka pintu dan mengintip ke aula.

Di luar, Yang Wei dan Sheng Lei berjalan menuruni tangga. Sheng Lei tertawa, "Kau benar-benar dibuat untuk menjadi guru! Kau tidak bisa tidak mengajar bahkan dalam kehidupan pribadimu!"

Pipi merah, Yang Wei mengangkat tangannya untuk mengipasi dirinya sendiri. "Ugh.. Aku menahan diri begitu lama di sekolah, aku membiarkan diriku pergi." Sayang sekali dia tidak berhasil mendapatkan cukup makan siang.

"Kau sulit." Sheng Lei menyeringai, lalu berbisik, "Apakah kau gelisah sekarang karena Qi Xiao Yan?"

"Tidak!"

"Tidak? Lalu kenapa kau tiba-tiba memotong rambutmu?"

Yang Wei menatapnya dengan aneh.  "Wahai Pengacara Agung Sheng, apakah kau lebih peduli pada bajingan yang selingkuh, atau apakah aku memotong yang rambutku?" 1

"Baiklah baiklah." Sheng Lei mengangkat tangannya untuk menyerah. "Tapi aku tahu kau masih mencintai pria itu."

Yang Wei mengangkat alisnya, tapi tidak menjawab. Temannya menatapnya.  "Sejujurnya, setelah melihat begitu banyak bajingan dalam karirku, aku merasa Qi Xiao Yan sebenarnya tidak seburuk itu. Pernahkah kau berpikir untuk menikah lagi dengannya?"

Yang Wei mendengus. "Maukah kau mengambil kasus itu?"

Sheng Lei merentangkan tangannya.  "Yah, aku hanya bertanya."

Keduanya berjalan ke lobi. Sambil mengeluarkan kunci mobilnya, Sheng Lei memberitahunya, "Mengapa kau tidak diam di sini sebentar dan menungguku, sementara aku mengambil mobil? Kita bisa pergi ke tempat lain dan terus makan."

"Kedengarannya bagus," Yang Wei mengangguk, duduk di sofa. Dengan sangat lembut, Fang Cheng Ran menutup pintu dan mengerutkan kening, tenggelam dalam pikirannya.

Sejak ciuman itu, dia tidak menghubungi Yang Wei lagi. Sekarang, dia di sini, tepat di depannya, ada kesempatan untuk menyelesaikan masalah. Dia tidak bisa hanya duduk di sana dan menyia-nyiakannya.

Mengangkat kepalanya, dia melihat Direktur Huang mengetuk di belakang komputer.

Setiap rambut di kulit Direktur Huang berdiri tegak, dan dia tanpa sadar menyusut ke kursinya.  "Apa ... ada apa?"

Fang Cheng Ran tiba-tiba tersenyum padanya dengan cara yang sangat menawan, sedikit mencondongkan tubuh ke depan dengan tangan di atas meja.  "Maukah kau melepas pakaianmu?"

Direktur Huang : "..."

Dia bisa membayangkan pemandangan mistis dari air Sungai Kuning yang mengalir keluar dari Surga, tetapi tidak pernah dalam mimpi terliarnya dia pernah menghibur pikiran bahwa tuan muda Fang, yang kaya, bujangan dan sebenarnya ... menyukai pria!

Dia memeluk lengannya ke dada dengan gugup dan bertanya dengan takut-takut, "Apa ... apa yang akan kau lakukan?"

"Aku menyuruhmu melepas pakaianmu."  Senyuman di wajahnya, Fang Cheng Ran melangkah mendekat dengan sangat lambat. Tekanan itu membuat Direktur Huang di ambang kehancuran. Dia melepas jasnya dan menyerahkannya.

"Celananya juga."

"..."

Direktur Huang pingsan.