Divorce : This is a Trivial Matter

Chapter 42

Para siswa sangat bersemangat untuk melihat bagaimana Li Gou Dan telah maju pesat.

Nine Nine Eight : [Selamat kepada teman sekelas Li Gou Dan karena berhasil menyelesaikan lompatan dari taman kanak-kanak ke kelas lima. 'Tepuk tangan']

Kiki's Meong : [Telegram ucapan selamat dari kakak perempuanmu.]

Cocoa : [Apakah kau melukis peri bunga?]

Li Gou Dan : [Tidak, istriku :)]

Yang Wei : "........................"

Katakan lebih keras untuk orang-orang di belakang! Ada masalah apa dengan siswa di kelas ini, ya! Hah?!

[Ayo istirahat sepuluh menit. Kita akan membahas sisa pekerjaan rumah nanti]
Yang Wei kemudian menutup perangkat lunak pengajaran, mengangkat ponselnya di meja dan menelepon Qi Xiao Yan.  Panggilan terhubung dengan cepat, tetapi sebelum dia bisa mengatakan sepatah kata pun, dia sudah mulai berteriak ke mikrofon.

"Qi Xiao Yan, apa yang salah denganmu ?! Apakah menyenangkan datang ke kelasku dengan akun alt Li Gou Danmu ?!"

Ketika diletakkan di samping temperamen Yang Wei yang buruk, Qi Xiao Yan tampak lebih berwajah lurus dari biasanya. "Menurutku itu sangat menarik."

Yang Wei : "..."

"Omong kosong! Biaya pendaftaran untuk kelas itu tiga ribu yuan! Kenapa kau tidak membantu pemerintah membangun jalan saja jika kau punya banyak uang untuk disia-siakan ?!"

"Aku malah ingin membangunmu."

Yang Wei : "..."

Bahkan sebelum dia menyadarinya, Profesor Qi telah berkultivasi ke tingkat tertinggi dari apa yang disebut orang 'Yang paling tidak tahu malu di bawah matahari'.

"Baby, aku tidak pernah ingin menceraikanmu sejak awal. Aku berharap belajar menggambar bisa membantuku belajar lebih banyak tentangmu."

"... Haruskah aku membuatkanmu kertas matematika sebagai gantinya?"

"... Aku tidak keberatan."

Rahang Yang Wei bergerak-gerak. Dari ujung telepon yang lain, Qi Xiao Yan berseru, "Baby"

"Hmm?"

"Aku juga ingin mendengar suaramu."

Yang Wei tersedak air liurnya sendiri dan terdiam. Tidak hanya Profesor Qi berkulit tebal, tetapi dia bahkan entah bagaimana menjadi pandai mengucapkan kata-kata penuh kasih! "Apakah kau menemukan kata-kata itu dari Internet? The Complete Encyclopedia of EQ?"

"... Aku baru saja mengatakan apa yang sebenarnya aku rasakan." Dia berhenti, lalu berkata dengan sungguh-sungguh, "Lukisan itu adalah hadiahku untukmu."

Alis Yang Wei terangkat. "... Bukankah agak terlalu jelek untuk menjadi hadiah?"

"Tapi kau mengenalinya sebagai dirimu, bukan?"

Yang Wei : "..."

"Itu karena kau melukisnya sambil melihat fotoku!" Nada suara Yang Wei sekali lagi menjadi kasar, dengan kejam menekan keinginan untuk menyeret Qi Xiao Yan keluar dari ujung telepon yang lain. Dia menutup telepon dan menatap pekerjaan rumah yang telah diserahkan Li Gou Dan.

Meskipun sosok dan latar belakangnya sangat sederhana dan garis-garisnya digambar dengan kaku, terlihat jelas bahwa hati sang seniman ada di dalamnya. Itu bukanlah gambar asal-asalan yang dibuat dalam sepuluh menit untuk mengejar pekerjaan rumah.  Yang Wei mengerutkan bibirnya menjadi senyuman dan menyimpan foto itu.

......

Pada saat itu, Liang Ming Hao juga sedang mempelajari gambar di komputernya. Meskipun tidak persis sama, banyak fiturnya yang konsisten dengan Guru Yang. Dia memikirkannya dan menyimpulkan bahwa wanita dalam lukisan itu pasti Guru Yang. Tapi Li Gou Dan baru saja mengatakan bahwa ini adalah lukisan istrinya ...