Matahari mulai beranjak naik, pohon rindang itu mulai membentuk bayangannya.
Teduhnya bayangan pohon tidak disia-siakan Yuzi untuk beristirahat,sekadar bersandar sambil menikmati milkshake kesukaannya.
Hari apakah ini?Yuzi bahkan tidak berkeinginan untuk mengingatnya. Dia hanya berharap hari sial seperti ini tidak muncul lagi dalam hidupnya,tidak untuk besok,tidak untuk selamanya.
Sedikit hembusan angin mampu membujuk Yuzi untuk melupakan kekesalannya beberapa saat,namun sialnya tidak lama kemudian ketenangannya kembali terusik oleh suara aneh yang membuat nya meringis dengan wajah yang mulai memerah.
Yuzi mengedarkan pandangan nya kesekitar dengan waspada,memicingkan mata berusaha mencari makhluk mana yang sedang memperhatikan nya.
Setelah melihat kesegala penjuru arah Yuzi tidak menemukan siapapun, 'nihil'
Sudut bibirnya melengkung ke atas,nyaris sampai ke telinga. Dia tersenyum puas lalu mengelus dadanya,
"Aman"gumamnya santai.Yuzi pun memutuskan untuk mengakhiri masa damainya setelah menatap jam di pergelangan nya yang sudah menunjukkan pukul 10.00,Yuzi bangkit dan meraih ransel hitamnya.
Baru saja tangannya menggapai ransel dengan logo kelelawar itu,dia kembali mendengar suara aneh. Berbeda dari suara sebelumnya,suara kali ini terdengar jauh lebih berisik. Dia tahu persis darimana asal suara itu.
"sreek..sreek"suara itu masih saja terdengar,sangat jelas karena berasal dari pohon diatasnya.
Dia yakin suara itu tidak disebabkan oleh angin,karena angin tidak lagi berhembus setelah terakhir kali memanjakan nya saat kelelahan beberapa menit yang lalu.
Lalu,apa yang membuat dedaunan itu bergesekan?seolah ada tenaga yang kuat mencoba bersembunyi disana,
Pikiran Yuzi pun berkelana jauh,dia mulai mengesampingkan logika dan membandingkan nya dengan berbagai opini otaknya,
Yuzi tidak melakukan pergerakan sedikitpun,dia membatu layaknya patung. Bahkan ludah yang berusaha ditelannya tidak sanggup sekadar melewati tenggorokan nya.
"brak!"
Sesuatu mendarat dengan mulus menimpa tubuhnya,jika diperkirakan beratnya sekitar 63 kilogram. Ukuran yang sanggup membuat tubuh Yuzi terasa remuk meski hanya tertimpa dari ketinggian yang tidak terlalu tinggi
Ambigu~~
Tidak cukup hanya dengan ini,tidak lama kemudian suara aneh kembali terdengar.
Kali ini gesekan sepatu dengan tanah berumput,tanpa melihat sekalipun Yuzi tahu,dengan kecepatan yang tidak biasa itu tubuhnya akan merasakan rasa remuk dua kali lipat lebih parah dari sekarang,kurang dari lima detik lagi.
Dengan senyum mirisnya,Yuzi mulai menghitung mundur menuju ending nya.
Dengan sedikit berdecak,bibirnya mulai bergumam"5..4..3..2.."
Dan...
"Cut!" Teriak sang sutradara.
"Wuahh, hebat sekali. Akting kalian benar-benar layaknya profesional,
Ekspresi kalian sangat natural, saya tidak percaya kalian bisa mendapat chemistry yang luar biasa tanpa melakukan persiapan. Pendekatan seperti aktor, aktris lainnya. Wuahhh" Bangga sutradara botak itu.
"Chemistry? Kau bicarakan chemistry? Hanya adegan berjatuhan kami tidak perlu chemistry pak sutradara" Protes model sekaligus selebgram Yuzi Song.
"Ahh, ya maafkan aku. Pffft, aku kira drama ini akan sangat menarik, kan?" Cengir sutradara itu.
"Pak sutradara!mengapa anda mengatakan itu sambil cekikikan? anda menghinaku? ah tidak, apa anda menghina kami?!huh?!" Bentak youtuber kenamaan, Jay Lim.
"Astaga kita sudah syuting selama sebulan tapi anda masih bisa tertawa?! Anda sangat merendahkan harga diriku pak!" Ericko Moon, DJ paling terkenal tingkat universal. Tak kalah emosi.
"Hey! Kenapa kalian semua marah-marah hari ini huh?! Kita hanya syuting masa lalu persahabatan kalian sewaktu SMA dalam drama ini, apakah salah aku mengagumi nya?"
"Anda terdengar menghina pak" Model top one, Mona Lee datang sembari melipat kedua tangan di depan dadanya.
Sutradara itu menunduk,
"Ahh, aku tahu! Mereka pasti sengaja mengerjaiku dengan pura-pura marah seperti ini, pasti mereka sudah siapkan hadiah luar biasa. Astaga! Aku harus.. Pura-pura terluka, benar agar endingnya bagus seperti drama sungguhan" Pikir sutradara itu.
"Maaf semuanya, tapi...
Hari ini adalah ulang tahun sutradara Edward..
Karena itu..
Pak sutradara bersikap agak anehh"ucap salah seorang staff wanita disana.
"Apa?!"pekik empat orang itu bersamaan,
Membuat sutradara Edward hanya bisa menahan tawa,
" Astaga! Mereka sangat pandai akting, sampai aku merasa mereka benar-benar marah dan tidak peduli padaku. Astaga, begitu naifnya aku" Batinnya.
"Astaga hari apa ini?! Citraku benar-benar jatuh karenanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scenes
RomanceLupa ceritanya, udah lama di draf,buku catatan hilang:v ayo selesaikan bersama!!