Jantungnya tetap berdetak sedangkan napasnya terhenti sejenak sesaat ia melihat lelaki itu tersenyum lebar sembari menyapa, "Nina!" Nina tak menyangka bahwa minggu itu telah berlalu sekali, sekarang Jun sudah terlihat baik-baik saja.
Nina, perempuan itu hanya tersenyum dan mengangkat satu alisnya untuk membalas sapaan. Raganya terlihat tenang namun jiwanya berkecamuk, Nina menahan diri agar tidak mengucapkan kalimat bodoh meskipun ia sangat mau. Setelah Jun mengalihkan pandangan, Nina mulai mengontrol napasnya.
"Katanya Januari udah mulai kuliah biasa, jujur, gua gak yakin. Tau aja gua makin bego pas di rumah terus."
Bulan Oktober, pertama kalinya dia dipertemukan dengan Jun.
"Gak semua hal baik berdampingan dengan waktu yang panjang, waktu itu diberikan supaya lo bisa belajar untuk bersabar dan menunggu. Akhirnya lo hanya perlu menerima dengan pasrah."
Ingatan Nina yang belum pernah memudar terulang kembali, berbagai peristiwa yang terjadi kepada dirinya dan Jun. Menatap Jun seperti ini membuat Nina memikirkan banyak hal, yang terutama, kenapa harus pasrah ketika ada opsi lain yang bisa dipilih?
Terima kasih untuk Jun, sekarang Nina merasa bodoh karena mengikuti saran yang Jun berikan padanya. Ya! Menerima dan pasrah padahal dia bisa berlaku sebaliknya. Une semaine berarti satu minggu, tujuh hari ditambah kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
une semaine
FanfictionGak semua hal baik berdampingan dengan waktu yang panjang, waktu itu diberikan supaya lo bisa belajar untuk bersabar dan menunggu. Akhirnya lo hanya perlu menerima dengan pasrah. © cryinpeace - 2020
