un fils

25 0 0
                                    

Bunyi radio yang terlampau kencang membuat Jun tersadar dari tidur singkatnya, dia baru saja berhasil memejamkan mata sekitar jam 4 pagi setelah menyelesaikan reuni daring dengan ketiga teman dekatnya. Berat rasanya, namun ia tetap bangkit untuk keluar dan menyapa ibunya, Jun hanya sudi memberikan sapaan untuk sang ibu. Kedua adiknya tidak berhak akan hal itu, Sam dan Jojo melirik sinis ke arah Jun. Dia tetap tidak peduli, pokoknya tidak akan peduli, tidak–

Tidak bisa ditahan lagi, ekspresi yang dipasang kedua adiknya melewati batas menyebalkan! Dengan secepat kilat ia menoyor kepala Sam dan Jojo.

"Maaas, adiknya jangan dijahilin terus ya," pinta ibunda. Tentu saja Jun menjawab dengan santun lalu kembali memberikan berbagai macam serangan untuk Sam dan Jojo, mereka juga melakukan perlawanan terhadap Jun. Hanya saja lelaki berusia 20 tahun itu jauh lebih kuat dari mereka, rahasia umumnya adalah karena dia melakukan pilates. Semua orang yang mengenal Jun pasti tau itu, mengapa? Karena dia selalu memamerkannya.

Jun Adnan Pribadi merupakan putra sulung dari tiga bersaudara, juara nomor satu dalam nominasi anak paling bisa diandalkan versi ibunda. Semenjak ayah mereka gagal pulang karena peraturan PSBB yang ketat, Jun menjadi lebih perhatian terhadap kondisi keluarga dan rumahnya. Hal itu dia lakukan untuk mendapatkan tambahan uang jajan dari ayah, ada harga maka ada kualitas. Berbeda dengan Sam dan Jojo, Jun adalah seorang anak yang sangat terbuka. Mulai dari masalah penting hingga peristiwa yang bahkan tidak akan ada yang peduli, semua ia beberkan kepada ibu, ayah, dan adik-adiknya.

Demi menjalankan hidup yang tenang sebagai putra yang baik, Jun selalu merahasiakan kisah percintaannya dari kedua orangtua. Terkadang dia akan menceritakan perempuan yang sedang dekat dengannya kepada Sam dan Jojo, hanya dalam kondisi tertentu, yaitu apabila salah satu dari mereka tidak sengaja mengetahui bahwa Jun sedang dekat dengan seseorang. Apesnya mereka selalu tau, minta diceritakan, mengancam akan lapor ke orangtua, akhirnya Jun kena blackmail adiknya sendiri.

"Mas, nanti pulang wajib bawain kopi ya!" Jun duduk di samping sofa di mana kedua adiknya sedang duduk, dia memang baru meminta ijin kepada ibu untuk pergi ke rumah salah satu teman kuliahnya. Awalnya Sam dan Jojo memarahi Jun, menurut mereka sangat tidak aman untuk berpergian di masa pandemi. Setelah diiming-iming dengan souvenir, yaitu kopi, amarah keduanya mereda.

Sejak awal pembatasan sosial berskala besar diterapkan, kondisi rumah Jun selalu ramai di pagi hari. Bukan hanya karena kedua adiknya yang tengil itu, ibu juga menjadi lebih bawel, bukan hanya kepada mereka bertiga juga kepada ayah yang berada jauh dari mereka.

"Bu, Jun pergi dulu!" Pamit Jun kepada ibu yang masih sibuk di dapur, sepanjutnya ia mengelus kasar kepala Sam dan Jojo.

Jojo emosi, dia berseru, "INGET JANJI LO YA MAS!" Sam dan Jun hanya tertawa melihat adik bungsu mereka yang sangat sensitif dan bawel.

Jun Adnan Pribadi, Jun, sekarang sedang menyiapkan motornya setelah 5 minggu lamanya dia berpergian hanya dengan menggunakan kedua kaki. Hari dimulai, dunia baru bersama teman-teman kuliah juga dimulai. Memikirkan bahwa dia akan bertemu dengan orang-orang baru membuatnya salting sendiri, Jun menyiapkan jawaban serta trik menahan senyum apabila seseorang memuji porsi tubuhnya yang bagus.

Sesampainya di depan rumah Adam, Jun langsung menelfon Adam.

Jun : "Dam, gua sampe."

Adam : "Masuk aja bang, pintunya gak dikunci kok. Gua masih sendirian lagi goreng nugget."

Jun hanya ber-oh ria dan langsung mengikuti instruksi yang diberikan oleh Adam, dia masuk dengan sopan dan menutup lagi pintu rumah Adam. Karena itu kali pertama untuknya di rumah Adam alhasil dia langsung duduk di sofa pertama yang dapat dilihat oleh kedua matanya.

"BANG JUN, UDAH MASUK?!" Tanya Adam dengan suara menggelegar, Jun yang sedang membaca berita langsung kaget bukan kepalang sampai pada titik dia latah.

"Anjing. Udah, jing, kaget gua," ucap Jun. Dia langsung merasa berdosa dan kecewa mengetahui kebiasaan latahnya ternyata masih ada.

Adam membawa berbagai macam snack dan minuman, Jun berdiri untuk menyapa Adam secara langsung. Adam duduk di depan Jun, wajahnya memasang ekspresi tidak percaya sedangkan Jun sudah salting duluan. "Badan lo oke banget bang, tips dan trik mungkin?" Tanya Adam, "Biar gua bisa ikutan keker gitu."

Perbincangan antara Jun dan Adam berlangsung dengan baik, tak lama kemudian Kevin dan Mahendra datang bersama. Nyatanya mereka berdua janjian untuk pergi ke rumah Adam dengan motor masing-masing dan tadi sempat ada perdebatan sehingga akhirnya mereka salah rumah. Malu? Mahendra sih malu banget tapi Kevin cuma cengengesan, agak seneng karena katanya rumah yang salah dia datangi anaknya cakep.

"Adam, tetangga lo yang-" Belum selesai Kevin bertanya kepada Adam, Adam langsung memotong, "Gua gak kenal tetangga yang beda cluster, udah di luar batas wajar."

Kevin bersedih, Jun menepuk pelan pundak Kevin dan menenangkannya dengan cara yang lucu. Perbincangan antara mereka berempat berlanjut hingga 5 menit setelahnya mereka mulai bertanya-tanya, apakah Arthur ingat akan janji mereka untuk bertemu bersama?

* * *

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
une semaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang