14 | Muhammad Ali

8 0 0
                                    

Gara-gara mike tyson kembali bertarung di ring tinju, aku jadi tertarik mengulas tentang idolanya. Yaitu muhammad ali. Tau, kan muhammad ali ini siapa? Lebih akrab disebut ali atau the great, adalah seorang mantan petinju legendaris. Dia adalah seorang muslim. Dia dikenal sebagi sosok yang kontroversial,inspiratif dan berpengaruh baik di dalam maupun di luar ring.

Ali lahir dengan nama Cassius Marcellius Calay jUnior, pada tanggal 17 januari 1942. Terlahir dari keluarga sederhana, tassius marsellius Clay Senior adalah seorang pelukis papan reklame. Dan ibunya, Odessa Grady adalah seorang pekerja rumah tangga.

Ali memulai berlatih tinju saat umur 12 tahun, saat itu sepedanya dicuri. Ia melapor polisi dan polisi berkata, jika ia ingin melawan para pencuri ia harus bisa bertarung. Akhirnya ali mendaftar tinju, ternyata polisi tersebut adalah seorang pelatih tinju sekaligus pelatih ali.

Pada usia 22 tahun, ali meraih gelar juara pada HeavyWeight Wold melawan Sonny Liston, pertarungan itu berlangsung pada tahun 1964. Beberapa hari kemudian ayahnya mengatakan bahwa ali telah menjadi mualaf.

Sebelum memeluk agama islam, Ali memang memiliki ketertarikan terhadap komunitas black muslims di Amerika serikat. Sejak 1963, ali telah disebut-sebut telah bergabung dengan komunitas tersebut.

Ali dikabarkan sering menghadiri rapat kelompok muslim itu dan juga berpidaato. Namun pada akhirnya, ia memang tertarik pada islam.

Ali menyatakan, " saya menyukai hidup saya. Masyarakat kulit putih tidak menginginkan saya tidak percaya hal itu bisa dipaksakan."

Namun, Ali menolak untuk bergabung dengan pasukan Amerika saat datang perintah wajib militer untuk bergabung dalam Perang Vietnam pada 28 April 1967. Menurutnya peperangan tersebut bertentangan dengan agama Islam yang dianutnya.

Akibatnya, Ali ditahan dan Komisi Atletik Negara Bagian New York langsung menangguhkan izin bertinjunya dan sabuk gelar juaranya dicabut.

Setelah diputuskan bersalah mengabaikan kewajiban pada negara, Ali dijatuhi hukuman penjara maksimal lima tahun dan denda 10.000 dolar AS.

Namun dia tidak ditahan setelah mengajukan banding. Saat itu, banyak pihak yang menganggap Ali telah lari dari tanggung jawab dan popularitasnya pun menurun.

Dia juga mendapat larangan bertanding. Selama tidak bertanding, Ali banyak menjadi pembicara dalam forum yang menentang peperangan. Seiring waktu, pandangan publik terhadap perang pun berubah dan dukungan kepada Ali kembali.

Comeback is real

Pada 1970, Mahkamah Agung New York mengembalikan izin bertinjunya dan tahun berikutnya Mahkamah Agung AS membatalkan putusannya kepada Ali.

Tak lama setelah mendapatkan kembali izin bertandingnya, Ali meraih kemenangan di pertandingan pertama setelah larangan selama 43 bulan. Dia mengalahkan Jerry Quarry pada 26 Oktober 1970 di ronde ketiga.

Ali kembali berkesempatan meraih sabuk gelar juara saat berhadapan dengan Joe Frazier pada 8 Maret 1971. Akan tetapi, dalam pertandingan yang dijuluki "Pertarungan Abad Ini" tersebut, Ali menelan kekalahan angka.

Pada tahun 1974, Ali berkesempatan meraih kembali gelar juaranya berhadapan dengan George Foreman. Bertindak sebagai petinju yang tak diunggulkan dia berhasil meraih kemenangan KO pada ronde kedelapan.

Ini menjadi kali kedua Ali meraih sabuk juara dunia kelas berat yang sempat dicabut tujuh tahun sebelumnya. Pada Februari 1978, Ali kehilangan sabuk juaranya setelah dikalahkan Leon Spinks setelah kalah angka dalam pertandingan 15 ronde.

Namun dia membalas kekalahan sekaligus merebut gelar juaranya untuk kali ketiga, tujuh bulan berselang. Ali pun menjadi petinju pertama yang memenangkan sabuk gelar juara dunia kelas berat sebanyak tiga kali.

Terkena Parkinson

Setelah pensiun pada tahun 1979, Ali sempat mencoba naik ring lagi di tahun berikutnya. Karena faktor usia, Ali gagal meraih kembali kesuksesannya dan mengalami kekalahan.

Ali pun memutuskan benar-benar berhenti bertinju di usia 39 tahun pada 1981.

Pada tahun 1984, Ali didiagnosis menderita gejala Parkinson yang diduga terkait dengan trauma pada kepala yang dialaminya selama bertinju. Penyakittersebut perlahan namun pasti membuat fungsi motorik sang juara menurun.

Ali meninggal dunia di usia 74 tahun pada 3 Juni 2016. Upacara pemakamannya digelar dengan prosesi menempuh jarak 32 kilometer melintasi kota kelahirannya, Louisville. Prosesi pemakaman itu melewati rumah masa kecil Ali, sekolah, dan tempat latihan pertamanya. Upacara pemakaman Ali dihadiri oleh hampir 20.000 orang. Mike Tyson juga ikut mengantarkan Sang idola ke peristirahatan terakhir.

Riset tanpa RibetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang