BAB 1

24 3 2
                                    

  

   Namaku Evano,seorang anak pemimpi.Anak yang akan membalaskan dendamnya kepada dunia yang bagiku tidak adil.

   Aku saat ini duduk dibangku SMK di sebuah jurusan bangunan.Hal yang dipandang rendah oleh tetangga-tetangga ku.Ayahku yang selalu disindir tetangga tentang apa aku akan mengikuti jejaknya sebagai kuli bangunan dengan belajar di jurusan bangunan.Namun ayahku selalu tersenyum menanggapinya.Hal yang tentu sangat sulit untuk aku lakukan.


    Pagi itu aku bersiap menuju sekolah dengan berjalan kaki.Hal yang biasa saja menurutku namun bagi mereka yang selalu menyindir keluarga ku hal yang tidak begitu baik

    Sedikit tentang keluargaku.Ayahku seorang kuli bangunan,maka dari itu aku tertarik dengan bangunan dan arsitektur sejak kecil.Dari aku kecil aku hidup bersama bangunan.aku yang dari kecil suka menggambar denah rumah ya walaupun masih acak-acakan.Sebenarnya ayahku pandai menggambar atau mendesain bangunan,namun akibat persaingan didunia pekerjaan begitu ketat,sehingga ayahku hanya memendam bakatnya dan bekerja apapun untuk menghidupi keluarganya.Ibuku hanya seorang ibu rumah tangga yang kadang kadang menerima pesanan untuk membuat kue.Aku memiliki seorang adik laki-laki,usianya baru 3 tahun.Rentang umur yang cukup jauh dariku.

Namun,semenjak aku menginjak bangku kelas 3 sd.Aku sudah jarang menemani ayah ku bekerja.Bukan karena aku tidak mau,namun ayah yang melarangku dengan alasan sebaiknya aku membantu ibuku di rumah dengan lagipun aku hanya libur pada hari minggu.Dan kadang ayah juga tak memberi tau ku dimana ia akan bekerja.Semenjak itu aku hanya sebulan atau dua bulan sekali menemani ayahku bekerja.


Awalnya keadaan ekonomi keluarga ku tidak begitu buruk,namun semakin aku besar dan hadirnya adik ku membuat keadaan menjadi agak sulit.Namun ayahku selalu mengatakan'kau hanya perlu belajar,masalah keadaan ekonomi biar jadi urusan ayahmu sebagai kepala keluarga dan nama evano ku itu yang artinya anugerah tuhan yang paling indah'

Hal itu yang menjadikan ayahku sebagai pahlawan di hidupku,sebagi panutanku.Aku paham ia tak bisa memberiku begitu banyak harta,namun ada hal yang lebih penting yang diajarkannya padaku.Tentang bagaimana dunia coba menaklukkannya.Bagaimana ia memandang dunia dari berbagai sisi.Bagaimana menahan segala perasaannya ketika mendengar cemooh dari tetangga.

Keluarga ku begitu dipandang rendah hanya karena ayahku seorang kuli bangunan,dan ibu ku hanya seorang ibu rumah tangga.Sindiran sindiran itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi keluarga ku.Dari situlah aku bersumpah akan membeli semua omongan itu dengan kerja kerasku nanti.Akan ku buat keluarga ku tak lagi dipandang sebagai keluarga rendahan.Bahwa semua pekerjaan itu halal selagi itu masih dilakukan dengan cara yang baik.

Ayahku sebenarnya tak memaksa ku untuk masuk ke jurusan bangunan,ia menyerahkan segala pilihan kepadaku.Dan tak memaksaku untuk melanjutkan sekolah di SMK bukan SMA.Namun aku mengerti keadaan ekonomi keluarga ku,masuk SMA itu harus dengan biaya yang cukup besar,dan mengenai jurusan,aku paham betul dimana ketertarikan diriku berada.Ayahku hanya meminta satu

'jangan pernah takut untuk bermimpi,karena bermimpi adalah hak semua orang,tak memandang keadaan ekonominya,dan siapa orang tuanya.'




@muhammd_ravi : Instagram




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mimpiku MimpimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang