Bro and Sis

669 4 0
                                    

Aku seorang perempuan yang baru berumur 21 tahun mempunyai seseorang yang aku kenal sejak aku berumur 10 tahun. Aku menganggap orang itu kakak ku. Aku sangat sayang kepadanya. Kakak yang baik. Teramat perhatian. Aku masih menjadi mahasiswi di sebuah kampus yang bernama Binus University. Aku mengambil jurusan management. Aku mengambil fakultas tersebut karna aku mau jadi bisnis woman. Dikarenakan saat aku SMK aku ambil jurusan akuntansi. Namaku Chacha Celuna.

*********
Ku dengar keramaian muncul di ruang tamu. Dengan pensaran aku menuruni anak tangga perlahan. Betapa kagetnya diriku saat di bawah ternyata ada sosok cowok yang aku anggap kakak kandung.

"Luna? Sini sayang.. Kakak kamu nih." Ucap Mama memanggil ku

Aku pun melanjutkan menuruni anak tangga tersebut. Aku senang ternyata dia datang. Mungkin dia mau nepatin janji untuk ajak aku main di Jungle Land.

"Belom mandi kamu? Sana mandi. Bau lohh ih.. Baru bangun yaa dek?" Tanya lelaki itu.

Samuel Diego. Itu nama laki-laki yang aku anggap kakak selama 11 tahun ini. Dia biasa di sapa Digo. Kita berbeda 1 tahun. Umur dia 22. Digo memang anak yang pintar di umurnya yang ke-22 ia sudah menjadi wakip perusahaan di perusahaan papanya. Padahal baru setahun yang lalu ia lulus kuliah. Ah sudahlah Digo memang pintar.

"Iya kak. Tunggu ya aku mandi sebentar.." Ucap Luna

Dengan sigap Luna langsung menaiki tangga menuju ke kamarnya.

*******

Lemari baju terbuka lebar. Menandakan Luna sedang memilih mana baju yang cocok untuk pergi nanti. Sudah sekitar 3 menit Luna belum juga menemukan baju yang cocok untuknya. Tapi.. Saat ada sebuah baju bertangan 3/4 berwarna abu-abu. Baju favorite ku! Ku pilih baju tersebut. Tinggal bawahannya. Ripped jeans! Yaa!! Itu yang akan ku kenakan untuk pergi nanti. Sudah ada sepasang baju dan celana di atas tempat tidur ku. Ku buka pintu kamar mandi segera aku mandi.

45menit kemudian

Luna selesai mandi dan ia keluar dari kamar mandi. Memakai pakaian dalamnya. Dilanjutkan memakai baju dan celana yang ia pilih tadi. Tampak kece. Luna berjalan menuju meja rias untuk menggunakan pelembab dan bedak. Luna memang tidak suka dandan. Ia selalu tampil apa adanya.

******
Keadaan di ruang tamu sangat membosankan membuat Digo tertidur duduk di atas sofa tersebut.

"Digo.. Bangun.." Ucap mamaku

"Eh iya tan.. Luna nya udahan?" Tanya Digo

"Belum.. Paling sebentar lagi... Sabar aja yaa... Hehhe namanya juga perempuan.."

"Iya tann gapapa kali aku tau banget Luna kok hahahah.."

Tak lama kemudian sudah muncul sosok perempuan yang tampil sederhana. Wangi yang sangat di sukai orang-orang. Membuat orang nyaman berada di dekatnya.

"Aku siap.." Ucap Luna

"1 jamm Lun.." Gerutu Digo

"Hehehe maaf ya kak jadi nunggu lama.. Yaudah kak ayo... Tunggu apa lagi? Aku udah gak sabar mau main nih.." Ajak Luna

"Gak sabar main atau gak sabar di boncengin naik motor bareng kakak?" Ledek Digo

"Kan si kakak.. Ayoo kak keburu siang nanti antri tiketnya ramai..." Ucapku

"Yaudah yuk.."

"Mamaa!! Aku sama Kak Digo pergi dulu yaa mamaa!! Dadahh mamaaa!!" Teriak Luna

"Iya hati-hati. Digo bawa motornya jangan ngebut. Jagain Luna juga pas di sana yaa.." Tegas Mama

"Pasti kok tan.. Pamit dulu yaa."

Aku dan Kak Digo pun keluar rumah dan segera menaiki motor untuk menuju Jungle Land

Beautiful WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang