PUTIH : KUTU BUKU.
"Tak perlu menjadi orang lain untuk terlihat hebat. Karena mereka sendiri, tak akan luput dari kata kekurangan."
-Putih Cry Loova-
____________________________________________
HAMPIR setiap sekolah mengadakan lomba untuk memeriahkan hari kemerdekaan yang ke-65. Namun, berbeda halnya dengan SMA Argana yang justru tetap melaksanakan aktivitas kegiatan belajar mengajar mereka seperti biasa. Tak ada lomba maupun perayaan besar-besaran yang digelar di SMA tersebut.Tringgg!
Bell berbunyi. Para murid bergegas menghampiri kantin untuk mengisi cacing yang sudah meronta meminta asupan dari mereka. Kantin Labdaga yang memiliki kode pun membuat para siswa maupun siswi tak ingin menyia-nyiakan waktu istirahat mereka barang sedetik. 'Siapa cepat dia dapat,' itulah kodenya.
"Put, lo enggak ke kantin?" seorang gadis berambut lebat dengan hiasan bando, menghampiri sahabatnya yang tergesa-gesa merapikan buku sisa pelajaran tadi.
"Enggak ah Nav, males, rame," katanya sembari menenteng tiga buah buku berukuran tebal.
"Lo enggak bosen apa ke perpustakaan terus?" tanya Navy melipat kedua tangannya, ditaruh di depan dada.
"Sayangnya enggak. Kenapa emang?"
"Ya enggak apa-apa sih. Cuman heran aja, masa udah hampir 1 tahun di SMA Argana, kaki lo belum pernah nyentuh ruangan manapun kecuali kelas, perpustakaan, sama toilet?" heran Navy sekaligus takjub dengan aktivitas sahabatnya yang terbilang monoton.
Putih terkekeh pelan. Sepertinya, sebutan Kutu Buku dari teman-temannya tidaklah salah. Bersamaan dengan itu, seorang gadis berparas putih menghampiri kedua sahabatnya dengan teriakan heboh.
"GAESS!!" pekiknya cukup dramatis.
"Lo kenapa Yell?" picing Navy.
"Coba liat deh," kata Yellow memperlihatkan gambar brosur di galeri fotonya. Putih yang penasaran pun tak segan-segan untuk ikut melihat apa yang Yellow tunjukkan hingga membuatnya seheboh itu.
"Ada lomba balap sepeda di SMP Pancala," ujar Yellow sembari mengatur napasnya yang ngos-ngosan.
Navy memutar bola matanya ke samping. "Kirain kucing lo netes lagi," ucap Navy memundurkan badannya.
"Ini siapa?" Putih menunjuk foto pria yang mengenakan baju BMX nomor 03 di layar ponsel Yellow.
"Ohh, ini tuh Biru, si Ketua Geng SEKAL yang pernah gue ceritain ke elo berdua," kata Yellow.
"Dia ini, salah satu most-wanted nya SMP Pancala loh. Terkenal karena gayanya dalam menaiki sepeda, Biuhhh...keren pisan," tambahnya semakin berapi-api.
Navy dan Putih saling bertukar pandangan, lantas ber-oh ria serempak. Sepertinya, tak terlalu tertarik dengan dunia kesepedaan.
Yellow mematikan ponsel, memasukkan kembali di saku seragamnya. "Sekolah kita kenapa enggak ngadain lomba ya?" dengus Yellow dengan alunan berat.
"Lo lupa? Kalo sebagian para guru ada takziah di rumahnya Bu Hana?" tanya Navy.
"Ya seenggaknya kan bisa diganti lain waktu."
"Apanya yang di ganti lain waktu? Takziahnya? Terus, jenazahnya yang disuruh nunggu? Gitu maksudnya?" serang Navy dengan pertanyaan membondong.
"Ssttt, Navy kalo ngomong!" tegur Putih agar sahabatnya ini menjaga ucapannya.
"Tau nih, siap-siap aja entar malam di datengin tuh arwah," sungut Yellow.
Putih hanya geleng-geleng kepala melihat pertikaian kedua sahabatnya ini. "Yaudah, gue keluar dulu," pungkas Putih merasa topik yang mereka bahas semakin menjalar jauh di Benua pasifik.
Yellow menatap punggung belakang Putih dengan dahi mengkerut. "Mau kemana dia?"
"Kaya enggak tau aja rutinitasnya si Kutu Buku."
-BIRU-
TBC :
Tinggalin voment nya ya^^
Spam komen "Next" kuy^^
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU (ON GOING)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] #1 biruputih (29/11/2020) #1 motto (29/11/2020) #3 gombalanreceh (29/11/2020) "Dia bukan mengejar, tetapi memberi harapan." -- Putih Cry Loova Blurb : Geng SEKAL, sebutan yang cukup famous di SMP Pancala. Tak ada satupu...