10

173 24 2
                                    

Wheein POV

Aku mengedarkan pandangan mencari sosok Kim Taehyung kekasihku. Dia memintaku datang Sky Rose Garden untuk bertemu dengannya. Mataku menatap sekeliling namun tak juga menemukan Taehyung, sampai akhirnya seorang pelayan menghampiriku.

"Permisi Nona, apa anda yang bernama Nona Jung Wheein ?"

"Nde", aku menjawabnya dengan sedikit bingung.

"Mari saya antar ke meja anda Nona."

Pelayan tersebut mengantarku ke salah satu meja yang sepertinya memang sudah dipesan. Karena disana sudah ada makanan dan minuman yang sudah disajikan, aku duduk sambil menunggu kedatangan kekasihku.

Tak sampai sepuluh menit, seseorang yang membawa seikat bunga sudah ada didepan mataku. Dan akupun dengan senang hati menerimanya.

"Hai chagi. Maaf membuatmu menunggu.", dan setelahnya aku merasakan bibirnya mengecup bibirku singkat.

"Tidak masalah chagi. Lagipula aku sangat menyukai kejutanmu. Tempat ini indah.", ucapku berkata jujur.

"Syukurlah kalau kamu menyukainya. Kamu pasti belum makan kan chagi. Ayo kita makan sebelum makanannya menjadi dingin.", aku hanya tersenyum menanggapi pria dihadapanku.

.

.

.

.

.

.

Ya Tuhan saat-saat seperti ini sudah membuatku sangat bahagia. Hanya dengan memandangnya yang sedang tertidur pulas disampingku.

Flashback

Setelah selesai dengan acara makan malam Taehyung mengajakku pulang ke apartemenku. Karena dia publik figur jadi kami tidak bisa berlama-lama di tempat umum.

Tak selang berapa lama setelah memasuki apartemen, Taehyung mencium bibirku lagi. Namun kali ini lebih lama dan penuh dengan nafsu.
Mengulum bibir bawahku, meminta ijin untuk memasukkan lidahnya ke mulutku yang dengan senang hati kusambut.

Tangannya pun tak tinggal diam menggerayangi payudaraku dan meremasnya kuat. Membuatku semakin mabuk dengan sentuhannya.
Dia melepas ciumannya dan beralih ke leherku. Lidahnya dengan lincah menari-nari disana. Menjilat serta menghisap kuat-kuat yang kurasa pasti akan meninggalkan bekas disana. Namun sama sekali aku tak peduli, karena aku sangat menginginkan sentuhan Taehyung. Aku merindukan semua ini.

"ahh...Tae", lenguhku saat merasakan jari tangannya bermain di kewanitaanku yang tak kusadari aku sudah telanjang didepannya. Menggesek serta menekan-tekan klitorisku. Membuatku semakin basah dan bergairah. Akupun tak ingin tinggal diam. Aku menarik tanganku untuk melepas celananya dan meraih jr.nya yang sudah menegang. Sedikit bermain-disana dan membuat Taehyung mengerang keenakan.

Dan tak lama kemudian aku merasakan dirinya memasuki diriku dengan mudahnya, mengingat aku sudah sangat licin dibuatnya tadi.

Dia menggerakkan pinggulnya perlahan, membuatku mengangkat pinggang, tidak sabar untuk bertemu dengannya.

"Tae ahhh, lebih cepat dan keras.", pintaku.

"Sangat tidak sabaran heung?"

Setelah bertanya seperti itu, dia menaikkan tempo genjotannya. Aku bisa merasakan jr.nya menusuk bagian terdalamku. Ya Tuhan ini enak sekali.

.

.

Erangan dan lenguhan lolos begitu saja dari mulut kita berdua saat mencapai klimaks secara bersamaan.
Aku bisa merasakan cairan cinta kami mengalir di dalam diriku yang sebagian merembes keluar karena di dalam sana terlalu penuh.

Aku sangat menginginkannya lagi dan lagi. Tapi kurasa Taehyung sudah tidak sanggup, karena saat ini dia sudah berbaring menutup matanya kelelahan.

Flashback end.

.

.

Puas memandangi Taehyung. Kini aku beralih mencari ponseku, melihat layar disana menunjukkan pukul 23.45 dan sama sekali tidak mendapat  kabar dari Hyejin. Seharian ini dia sama sekali tidak menghubungiku. Apa dia masih sibuk dengan pekerjaannya ? Tapi ini sudah sangat larut malam dan aku mengkhawatirkan sahabatku.

Aku keluar dari kamar dan memutuskan untuk meneleponnya. Begitu panggilan tersambung aku langsung menyerbunya dengan pertanyaan

'Hyejinah kau dimana? Sudah sampai rumah? Kenapa tidak memberiku kabar sama sekali? Apa kau sudah melupakan sahabatmu ini hngg?'

'YAA, satu-satu kalau bertanya pabo. Aku sedang ada urusan medadak tadi jadi lupa menghubungimu. Dan aku akan segera pulang sekarang.'

'Ne ne ne, kalau sudah sampai rumah jangan lupa kabari aku dan jangan membuatku khawatir lagi.' Kataku dan langsung menutup sambungan.

Aku kembali masuk ke dalam kamar dan berbaring disisi Taehyung sampai matahari terbit menyambut kami.

.

.

"Morning chagiya...", sapanya ceria. Dia sudah berpakaian rapi. Sepertinya sebentar lagi dia akan pergi.

"Morning.", balasku dengan suara parau.

Dia sedikit membungkuk dan mengecup keningku "Apa tidurmu nyenyak ? Karena tidurku sangat nyenyak sekali tadi malam."

"Nado Taehyungie.", ucapku sambil beranjak duduk disisi tempat tidur.

"Aku masih ingin menemanimu. Tapi aku harus segera pergi sekarang. Mianhae." Kali ini dia mengecup bibirku.

"Nde, aku tau. Berhati-hatilah. Jangan lupa mengirimiku pesan kalu sedang tidak sibuk.", ucapku yang sebenarnya sedikit kecewa. Karena selalu saja seperti ini pada akhirnya.
Sekali bertemu hanya dalam waktu singkat, kita melalukan seks dan dia pergi dipagi harinya.
Apa boleh buat, derita mengencani seorang Idol papan atas.

Aku mengantarnya sampai depan pintu.

Dia mengucapkan selamat tinggal dan pergi.

.

Aku masuk ke dalam kamar mandi membersihkan tubuhku karena aku harus kembali bekerja. Selesai dengan urusan kebersihan aku memeriksa kembali ponselku melihat pesan Hyejin semalam.

Dan kini semua kembali ke rutinitas membosankan seperti semula.

.

.

.

TBC.

Pagi tadi bangun2 dapet notif dari Mamamoo... MBA SOLAR BUAT AKUN INSTAGRAM @solarkeem ❤
JANGAN LUPA FOLLOW YA

Dan saking senengnya, aing langsung dah tu post chapter baru wkwkwkwwk love you mba SOLAR penyemangat akoohh😙

SEE YA NEXT 😘

♥︎GUARDIAN ANGEL♥︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang