Chapter 1

1.6K 104 4
                                    


The Girl with Red Dress

~ Aku akan mendapatkanmu dengan cara beradab maupun tidak beradab ~

***

Gadis itu memeriksa riasannya di depan cermin besar disebuah ruangan khusus. Dia merapihkan garis wings pada eyeliner dan juga lipstiknya yang berwarna mencolok. Bajunya tak kalah heboh berwarna Merah menyala, dengan renda norak dibagian bawah dan belahan dada rendah yang cukup mengekspose bagian depan tubuhnya. Pakaian ini membuat lekuk tubuh gadis itu terexpose dengan sempurna, menunjukan bagian tubuhnya yang sexy mengoda.

"Sunny, Si-a, Merz dan Mina kalian akan tampil sebentar lagi. Bersiaplah." Seru seorang pria bertubuh tambun memasuki ruang rias yang sempit itu. Dia adalah Astro manager dari tim kecil ini. Ke-empat gadis yang disebutkan namanya pun bersiap setelah mendengar komandonya.

"Biar ku rapihkan rambutmu." Ucap Merz pada Sunny dan Mina, sambil merapihkan rambut panjang gadis itu yang sedikit berantakan diujungnya.

Sunny pun ikut merapihkan lipatan dicelana pendek Merz, dan juga renda yang berantakan di baju Mina. Sementara itu Si-a sibuk sendiri. Gadis satu itu tidak terlalu suka bergaul dengan ketiga temannya yang lain. Dia selalu merasa dirinya ada di level yang berbeda dari yang lainnya.

Merz melihat jam digital yang ada di sudut ruangan kecil itu, Jam menunjukan pukul satu dini hari, dan inilah waktunya mereka melakukan pertunjukan. Mereka serempak keluar begitu pria tadi masuk dan memberi kode untuk mereka berempat segera bersiap karena pertunjukan akan segera dimulai.

Keempatnya melangkah keluar, Mina dan Sunny keluar dari sudut ruangan sebelah Kanan, sementara Merz dan Si-a dari sudut sebelah Kiri. Musik terdengar kencang, lampu berkedip-kedip tidak karuan. Para gadis itu melangkah keluar, berjalan bak model di atas cat walk, sayangnya yang mereka lakukan adalah berjalan disepanjang meja yang begitu panjang yang mengililingi hampir sebagian ruangan club.

Mereka menari dengan meliuk-liukan tubuh dengan gerakan erotis, sementara para tamu dibawah yang kebanyakan para pria bersorak bahagia melihatnya.

Selain mereka berempat ada penampilan utama dari seorang wanita yang sudah berada ditengah ruangan. Seorang wanita muda dengan pakaian berwarna putih yang sangat tipis, meliuk-liukan tubuhnya melingkari sebuah tiang yang ada ditengah ruangan. Musik berdentum-dentum dengan keras, lampu berkedip-kedip mengikuti iramanya.

Ini adalah pertunjukan utama di Fire club itu yang dilakukan setiap ujung minggu. Fire Club sendiri adalah sebuah club malam dikawasan Gangnam yang terkenal exclusive karena hanya bisa dimasuki orang-orang berkantung tebal saja. Untuk bisa datang ketempat ini para tamu harus menjadi member dengan menaruh deposit uang yang jumlahnya tidak sedikit.

Para tamu yang datang kebanyakan pria dan dari kalangan jetset, mereka itu berteriak melihat penampilan wanita-wanita cantik itu dengan mata yang beringas, siap melahap. Baik yang melihat dari dekat meja Bar, maupun yang menyaksikan dari ruang VIP di lantai dua semuanya menikmati penampilan seperti ini.

Jujur saja ini bukan pekerjaan yang menyenangkan, tidak bermartabat bagi sebagian orang tetapi jika berbicara tentang kebutuhan yang berhubungan dengan uang, apapun bisa dilakukan.

Merz, turun dari atas meja setelah hampir satu jam menari bak wanita jalang dihadapan banyak mata para buaya. Sunny menyusulnya dibelakang. Mereka masuk ke meja bartender menenggak air mineral dingin dengan keringat bercucuran.

"Kau terlihat semakin bagus, Merz." begitu kata Sunny.

"Siapa dulu gurunya." Sahut Mina yang bergabung bersama mereka.

MERCY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang