Chapter 2

1.9K 86 5
                                    


Kidnaping

~ She is really delicious ~


Malam itu Merz baru saja pulang dari kampusnya, udara musim panas di Korea adalah yang terburuk menurutnya. Siang hari panasnya yang menyengat dan sangat kering, sementara malam pun tidak ada angin, berbeda dengan cuaca panas di negara dua musim yang tergolong lembab.

Gadis itu diam sambil melihat orang lalu lalang menunggu bus di hatle terdekat dari kampus tempatnya menimba ilmu di negeri asing ini. Seorang diri di negara asing membuatnya terkadang rindu untuk pulang. Saat ia berfikir untuk menghubungi keluarganya itulah sebuah mini van berwarna hitam tiba-tiba berhenti disana. Tepat dihadapannya.

Sekelompok pria berkemeja hitam turun dari mobil itu dengan cepat, membuat beberapa orang di halte tampak kaget termasuk Merz. Gadis itu lebih kaget lagi saat dirinya lah target dari mereka semua.

"Hei.. siapa kalian? Lepaskan aku!!" Maki Merz saat seorang pria menarik tubuhnya diikuti pria lainnya yang berjumlah total 3 orang, mengkungkung tubuhnya dan memaksanya masuk kedalam mobil secara paksa.

"Siapa kalian?? LEPASKAN, BRENGSEK!!" Merz memaki, namun kalah kuat dari pria-pria bertubuh besar itu.

Gadis itu ditarik dan dipaksa masuk kedalam mini van tak dikenal. Orang-orang hanya bisa memandang Merz dengan bingung dan iba tapi tidak ada yang melakukan apa-pun.

"Siapa kalian? mau dibawa kemana aku?"

"Hey, bajingan! SIAPA KALIAN? APA MAUMU? Lepaskan aku BRENGSEK"

Salah satu pengawal mengeluarkan tali, lalu memutuskan untuk mengikat tangan Merz yang tidak bisa diam terus berusaha melawan. Satunya lagi mengambil lakban, merobeknya, lalu menutup mulut gadis itu yang terus mengucapkan sumpah serapah.

Mobil terus melaju entah kemana, mereka memasuki sebuah gerbang, memasuki sebuah kawasan yang sangat besar dan luas. Merz bahkan tidak yakin mereka masih ada di Seoul saat ini.

Mereka tiba disebuah rumah yang sangat besar, dengan halaman parkir yang sangat luas, tidak ada tetangga dikanan dan kiri semua nya hanya hamparan tanah dan pepohonan.

Merz masih mencoba melawan saat para pria berkemeja hitam itu menyeretnya keluar dari mobil, memaksanya berjalan untuk masuk kedalam rumah itu. Merz baru sadar jika ini adalah sebuah penculikan, dia sedang di culik. Tapi siapa yang menculiknya? untuk apa? Merz tidak memiliki apapun yang menarik perhatian para penculik.

"Tuan muda, kami membawanya." Seru pimpinan penculik itu sambil menyeret Merz kedepan

Seorang pria ber-sweater coklat tampak sedang duduk dan menikmati segelas kopi ditangannya. Gayanya anggun sekali, kaki jenjangnya disilangkan sambil melihat Merz yang meronta marah melihat kearahnya.

"Kenapa kau mengikatnya?" Tanya pria itu sambil menunjuk penampakan merz yang berantakan.

Tangannya diikat, mulutnya di lakban, rambutnya aut-autan tidak karuan.

"Dia terus berteriak dan melawan." Ucap kepala penculik itu pada tuannya.

Pria itu tertawa mendengar cerita pengawalnya itu. Kali ini Tae sungguh memilih gadis yang menarik.

"Kau boleh pergi, Lei. Tinggalkan dia disini, aku akan mengurusnya."

Kepala preman yang dipanggil Lei itu melirik sekilas, matanya menyiratkan ke khawatiran.

"Kau yakin tuan muda? Gadis ini sedikit... liar."

"Aku suka yang liar... Pergilah, tinggalkan kami." Pria itu menaruh cangkir ditangannya, lalu menghampiri Merz

MERCY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang