2

205 22 37
                                    

Vote juseyo:)






08:30am

Cici terbangun karena mendengar suara mobil Jaehyun yg hendak pergi ke kantor.

"Astaga gue telat bangun, Jeje pasti belum sarapan."

Cici bergegas ke dapur untuk memasak masakan kesukaan Jaehyun.

"Hari ini gue gak ke butik, gue antar makan siang buat Jeje ah."

_


"Siang bu." sapa karyawan kantor pada Cici.

"Siang." balas Cici dengan senyum.

"Cari bapak ya bu?"

"Iya nih mau anter makan siang, bapak ada kan?"

"Ada bu diruangan nya tapi..."

"Tapi?"

"Tapi bapak lagi bicara soal proyek penting sama sekretaris nya." jawab salah satu karyawan dengan wajah sedikit gelisah.

Cici mengernyitkan dahi nya lalu beranjak menuju ruangan Jaehyun.

Ketika tangan Cici hendak memegang gagang pintu ia mendengar suara percakapan dari dalam.

"Bapak belum makan siang kan, makan siang bareng yuk?"

Ceklek

Jaehyun dan sekretaris kaget melihat Cici yg tiba-tiba datang. Sekretaris yg tadinya berusaha menggoda Jaehyun dengan berdiri disamping Jaehyun kalang kabut membenahi pakaian sedikit sexy yg sengaja ia kenakan hari ini untuk menggoda Jaehyun.

"B-bu Citra?"

Cici tak menjawab sepatah katapun, wajahnya yg datar menatap sekretaris itu membuat sekretaris semakin gugup.

"S-saya permisi dulu."

Cici menghembus nafas kesal dan tentu saja ia cemburu suami nya hanya berdua dengan wanita lain didalam ruangan.

"Ngapain kesini?"

Cici meletakkan makanan yg ia bawakan untuk Jaehyun.

"Jangan lupa dimakan, gue pulang dulu." Cici membalikkan badan nya menuju pintu.

"Tunggu."

Cici menghentikan langkah nya namun tak membalikkan badan nya untuk melihat ke arah Jaehyun.

"Apa yg lo pikirin?"

"Soal apa?"

"Gue sama Rose gak ngapa ngapain."

"Gak, lo gak boleh cemburu Ci, lo harus percaya sama suami lo." batin Cici.

"Gue percaya kok." jawab Cici dengan membalikkan badan nya ke arah Jaehyun.

Jaehyun hanya menatap datar pada Cici lalu kembali menatap monitor laptop nya.

"Je kenapa sih semenjak kita nikah lo gak pernah sekali pun bersikap manis ke gue?"

"Kesini sama siapa?"

"Ee taxi."

"Pulang?"

"Rencananya minta Haechan jemput."

"Adek lo lagi kuliah jangan direpotin."

"Haechan lagi gak ada kelas kok katanya."

"Pake apa?"

"Ya pake motor lah."

"Hati-hati."

"Gitu doang? yaelah gue pikir mau nganterin pulang."

"Oh ya, gue gak langsung pulang ke rumah sih."

"Mau kemana?"

"Lisa ngajak makan siang bareng diluar."

"Cuma berdua?"

"Gak sih, sama beberapa temen sekelas SMA gue dulu."

"Ada Eunwoo?"

"Kayaknya sih iya."

"Gak usah ikut."

"Loh kenapa?"

"Kenapa? mau makan siang bareng mantan?"

"Lo cemburu?"

"Gak, gue cuma gak mau istri gue keluyuran sama cowok lain diluar sana, apalagi cowok itu mantan pacarnya."

"Lo cemburu kan?" tanya Cici dengan senyum senyum.

"Gak, gak usah geer, ngapain gue cemburu?"

Cici terdiam mendengar jawaban Jaehyun.

"Yaudah gue pulang ke rumah."

Jaehyun tak menjawab sepatah kata pun, Cici pun beranjak pergi meninggalkan ruangan suami nya itu.

Sesampainya diluar Cici berpas-pasan dengan Rose.

"Dengerin saya baik baik, jangan sekali sekali kamu menggoda suami saya lagi."

"B-baik bu." jawab Rose dengan wajah menunduk.

"Oh ya satu lagi, kamu gak punya baju yg lebih sopan untuk bekerja?"

"P-punya bu."

"Kamu pikir suami saya tertarik dengan penampilan kamu sekarang? besok besok pake baju yg sopan." ucap Cici dengan tegas lalu meninggalkan Rose.

"Cih belagu banget lo, jangan panggil gue Rose kalo gue gak bisa bikin suami lo jatuh kedalam pelukan gue, liat aja siapa yg bakal menang, lo atau gue."







_





"Ci, Cici!"

Cici kaget karena Jaehyun pulang lebih awal.

"Udah pulang? tumben."

"Lo apain Rose?"

"Apain apanya?"

"Kenapa lo nampar dia?"

"Hah?! nampar gimana? gue ga-"

"Lo bilang lo gak cemburu sama Rose tapi kenapa lo tampar dia?"

"Loh apaan sih Je? gue gak nampar dia."

"Mau jadi preman nampar karyawan di kantor?"

Cici hanya terdiam dengan wajah emosi menatap Jaehyun.

"Besok besok lo jangan ke kantor gue deh kalo lo gak bersikap sopan ke karyawan gue."

"Lo belain dia?"

"Jadi bener lo nampar dia?"

"Gila ya gue istri lo Je, harusnya lo lebih percaya sama gue, please percaya sama gue, gue gak nampar dia." mohon Cici sembari memegang lengan Jaehyun.

"Jangan sentuh gue!" bentak Jaehyun dengan mendorong Cici menjauh darinya hingga membuat siku Cici terbentur pinggiran kaca lemari hias.

"Aw!" pekik Cici.

Jaehyun terkejut melihat siku Cici tergores kaca, namun ia tetap tak ingin menampakkan kepeduliannya terhadap Cici, lalu ia pergi ke kamar meninggalkan Cici sendirian dengan kondisi terluka.

"Je, Jeje please percaya sama gue!"

Cici menangis karena merasa sangat sakit, bukan sakit di siku, tapi sakit di hati nya.











•••






ILMBIWY | Jung Jaehyun (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang