4

3 1 0
                                    

“pertama,pertarungan melawan bawahanku.kedua,pertarungan anak taekwondo melawan bawahanku yg taekwondo dan ke tiga,pertarungan membuat puisi.” ucapnya terkekeh.

“apakah kalian sanggup?(tertawa cekikikan).” tanya nya.

“tentu.pertarungan ini,kami tak akan kalah.” jawab Zie yg sangat menantangnya.

“baiklah.kalian sudah menyetujui pertarungan dan syaratnya.mari kita mulai.”ucapnya sambil terkekeh.

“hahaha” kami pun tertawa terbahak.
Mungkin dia blm tau kami bertiga ini TOP taekwondo.tidak ada masalah jika bertemu lawan yg berat.
Aku yg awalnya sangat takut pun mulai membayangkan apa yg Raykhel katakan ketika mati lampu tadi.perlahan ku bangkitkan semangat pembunuh ku dan ku habisi mereka tanpa ampun.bahkan tangan mereka ada yg ku patahkan.tak terhitung jelas sudah berapa kali ku patahkan tangan dan kaki mereka.Zie yg melihat ku begitu antusias tersenyum ke arahku.

“taekwondonya sudah lbh pesat dari dl y.” ucap Zie kepadaku.

“iya nih.kapan kita akan bertanding 1 lawan 1 ?” ajak ku kepada Zie.

“setelah keluar dari sini.” jawab Zie.

Sedangkan Raykhel yg melihat antusiasnya aku ketika mematahkan tangan dan kaki mereka pun terkagum kagum oleh taekwondo ku.dia jg tersenyum kepadaku.lalu mengatakan “kamu hebat.”
Aku pun tersipu malu oleh perkataannya.setelah kami bertiga membasmi bawahannya,kami pun menang di pertandingan pertama.

Lalau pertandingan ke dua pun di mulai.aku sangat bersemangat untuk mematahkan semua tulang bawahannya.ternyata yg di bilang hebat ini seperti kucing yg menyakar nyakar tak jelas.sangat tidak sakit.aku pun bertanding sambil tersenyum jahat lalu mengatakan “segini aj kemampuan bawahanmu?” ucap ku meremehkan.

Lalu bertanding ke dua di menangkan oleh kami.skrg berlanjutlah pertarungan ketiga.pertarungan membuat puisi.membuat puisi adalah keahlianku.heh akan ku buat puisi dengan sebagus mungkin.
Kami di ajak ke ruang selanjutnya.ruang Aula yg sangat terbengkalai.di sanalah pertarungan puisi di mulai.

Berawal dari bawahannya yg membuat puisi.

“ada apa dengan dia?
Dia menyambut Rinduku dengan sembilu.
Hati ku sakit.
Jiwaku menjerit.
Memang benar aku tak bersinar seperti berlian.
Tapi yg harus kau tau
Aku menyayangimu apa adanya.
Tanpa memikirkan rancangan rencana untuk bersandiwara baik kepadamu.
Dan ingin pertemuan kita tak di lekang oleh waktu.”

Sungguh bagiku puisinya terdengar seperti rindu kepada seseorang dan ingin bersamanya hingga tua nanti.puisi yg begitu bagus.aku pun hanya tersenyum lalu berkata “biarlah Rindu mu ini mewakili perasaanmu.karna kau bertanding dgn org yg benar.dengan org yg sangat berperasaan.

Bangunan Angker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang