Situasi antara Blackvelvet dan Twice kian memanas bahkan sebelum mereka benar-benar bertarung. Semua orang yang ada disana tidak ada niatan untuk melerai wanita-wanita yang kini menatap sengit satu sama lain itu. Termasuk para staff BLACKLABEL , karena duel semacam ini adalah salah satu cara untuk membuktikan seberapa tangguh para agen tersebut.
Ke-9 anggota Blackvelvet maupun Twice saling berhadapan. Joohyun menatap Nayeon dihadapannya dengan santai sambil melipatkan kedua tangannya di dada
" karena gue orang beradab, dan ngikutin cara bertarung yang sportif. jadi- " Joohyun mengulurkan tangannya untuk mengajak Nayeon bersalaman
Nayeon menatap uluran tangan Joohyun tak minat sebelum akhirnya menepisnya dengan kasar
" gue ga butuh ke sportifan lo, bangsat! " ucap Nayeon angkuh dan hanya mendapat kekehan dari Joohyun sebagai jawaban
" oh, jadi gitu? lo maunya main kasar? oke gue ladenin " ucap Joohyun dengan seulas senyum sebelum melayangkan tinjunya ke arah wajah Nayeon. Bagaikan tanda bahwa duel di mulai, tinjuan Joohyun barusan membuat anggota Blackvelvet lainnya memisahkan diri untuk bertarung dengan lawannya masing-masing
Dimulai dengan Seulgi yang berkesempatan untuk menunjukan Systema-nya yang baru saja ia pelajari seminggu terakhir ini pada Momo yang jadi lawannya kali ini
Seulgi berdiri dengan santai " mau gue yang maju atau lo yang ngerangkak kesini? " tantang Seulgi dengan senyum mengejek
Momo yang terpancing akhirnya maju menerjang Seulgi dengan tendangan Kenponya " ga usah kepedean bakal menang lo setan " Seulgi menyeringai, ternyata Momo cukup bodoh untuk semudah itu terpancing dengan umpan yang Seulgi berikan. Seulgi sudah bisa memperkirakan serangan yang akan Momo berikan, satu inci lagi tendangan Momo mengenai Seulgi, dengan kegesitannya Seulgi berhasil menghindar. Dan sebelum Momo sanggup berbalik, Seulgi dengan cepat mengunci pergerakan Momo dengan memegangi tangan kanannya keatas dan menekan titik vital di leher Momo dengan tangan kirinya yang bebas. Hal itu cukup untuk membuat Momo lemas dan tidak punya cukup tenaga untuk melepaskan cengkraman Seulgi. Perlu kalian ketahui, Systema adalah beladiri yang brutal dan tentunya sangat cocok dengan Seulgi.
Berbeda dengan Seulgi yang berbadan besar dan brutal, Wendy dikenal lebih tenang dan tidak terburu-buru. Dalam duelnya kali ini Wendy memilih Aikido untuk menghadapi Chaeyoung yang sedari tadi berusaha menyerangnya namun nihil karena teknik elakan dari Aikido. Chaeyoung tak gentar, ia terus mengarah kepala Wendy dengan tendangan Muaythai miliknya.
" oops! " Wendy tersenyum remeh saat tendangan Chaeyoung hampir berhasil mengenai kepalanya. Namun pertahanan Wendy lebih kuat, ia memegangi kaki Chaeyoung
" hampir aja " Wendy berucap sembari menatap Chaeyoung " mantep juga lo " puji Wendy yang mengakui kekuatan kaki Chaeyoung
" jelas gue mantep. ga kaya lo, lemah! seorang Observer kaya lo bisa apa sih? jago hacking doang Attacker kaya gue juga bisa " ketika pujian dibalas ejekan. Tanpa banyak bicara, Wendy mengeratkan cengkramannya di pergelangan kaki Chaeyoung dan dengan gerakan cepat ia menariknya sehingga posisi punggung Wendy menempel pada dada Chaeyoung. Wendy memegangi baju belakang Chaeyoung menggunakan tangan kirinya, dengan satu tarikan ia membanting tubuh Chaeyoung ke lantai. Bisa dipastikan jika Wendy melakukan bantingan itu 1x lagi, mungkin Chaeyoung akan mendekam di ruang kesehatan selama 2bulan lamanya untuk pemulihan
" oh dear, jangan remehkan lawanmu ".
Mari kita ceritakan mereka satu persatu.
Jisoo yang terkenal akan keahliannya di beladiri Kali Arnis, kali ini tidak menggunakan keahliannya tersebut. Melihat bagaimana lawannya kali ini sangat rapuh, mungkin Jisoo bisa membunuhnya jika menggunakan Kali Arnis. Meskipun Jisoo sangat ingin melakukannya, yap, membunuhnya.
Mina yang memang orang Jepang, dengan percaya diri menggunakan Judo untuk melawan Jisoo. Dan karena Jisoo juga adalah orang Korea, maka ia memutuskan untuk menghadiahi Mina sebuah Dwichagi dari Taekwondo.
" Lo gamau nyerah aja? Gue takut gabisa berenti " ucap Jisoo malas. Mina mengernyit heran
" maksud lo? lo merasa sehebat itu untuk ga bisa berenti nyiksa gue? atau lo takut gabisa berenti ngeronta-ronta dan mohon-mohon sama gue? " ucap Mina yang kemudian tertawa
Jisoo memutar bola matanya malas " ck gue masih baik lo malah ngelunjak " tatapan mata Jisoo kini berubah lebih serius. Mina kembali tertawa meremehkan Jisoo
" uuuh jadi lo udah nganggap duel kita serius? kalo lo takut gapapa ko gue ga akan keras-keras mukulnya " ucapan dan wajah Mina benar-benar sangat mengejek Jisoo
" oke. jangan salahin gue kalo habis ini lo pingsan atau mungkin langsung mati. karena gue serius sekarang " ucapan Jisoo sangat dingin dan menusuk. Tanpa aba-aba Jisoo menghampiri Mina yang sudah siap dengan kuda-kudanya, tapi Jisoo sadar, ia harus berhati-hati pada kuncian dari seorang pengguna Judo. Bisa-bisa ia kehilangan kakinya untuk selamanya. Jisoo tidak bodoh, ia hanya bertindak tanpa berfikir terlebih dahulu
Mina menargetkan paha Jisoo , seperti yang sudah Jisoo perhitungkan. Jisoo sengaja berdiri menunggu serangan Mina, dan benar saja, Mina yang melihat Jisoo lengah segera berlari ke arahnya. 1 meter sebelum Mina sampai , Jisoo membalik badannya membelakangi Mina. Baiklah, Mina merasa menyesal sekarang karena bertindak tergesa-gesa, Jisoo sudah dalam posisi untuk melepaskan Dwichagi-nya. Dan yap, Dwichagi Jisoo sangat berhasil dan tepat mengenai dada kiri Mina. Mina meringis tertahan sembari memegangi dada kirinya yang terasa amat sakit
Jisoo menatap Mina datar " udah gue peringatin, kalo gue serius, lo mati! "
Hehe hello. Lanjut gak nih? Gakan banyak bacot dah gua. Lanjut jangan? Jangan lupa Komen untuk kritik dan saran. Vote kalo berkenan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKVELVET : THE BLACKLABEL
Fanfiction' We don't want to, but we have to. ' - Start Over Again : April 2020 End. : -