02 : ngefly

9 2 1
                                    

"Bye-bye Bang Jo ganteng, ijin deketin Adeknya ya"

"Adena, Terimakasih ya"

Sinar dari Mentari Pagi menerobos masuk melewati sela-sela jendela kamar Adena, yang membuat gadis cantik itu menggeliat kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar dari Mentari Pagi menerobos masuk melewati sela-sela jendela kamar Adena, yang membuat gadis cantik itu menggeliat kecil. Dena mengucek pelan matanya, lalu membuka matanya yang sangat berat. Dena melihat jam digital yang terpasang di meja belajarnya. Adena sangat kaget, karena jam digital tersebut menunjukan pukul 06.30.

Adena terperanjat. Dengan cepat Dena melompat dari kasurnya, mengambil handuk lalu berlari menuju kamar mandi. Ketika sampai di pintu kamar mandi, Dena terpeleset karena keset basah untung saja Ia tidak jatuh.

"Sial!" gumam Dena, lalu langsung memasuki kamar mandi dengan berlari kencang tanpa peduli ia akan terpeleset dua kali, hari ini hari pertama pls telat datang ke sekolah adalah opsi buruk, terlebih gadis cantik itu adalah anggota osis.

Setelah mandi, Adena segera memakai seragamnya, memakai kaos kaki dan mengencangkan ikatan dasi. Dengan segera Ia memasukan map yang berisikan schedule yang telah Ia buat tadi malam, juga memasukan double tape, gunting, lakban untuk persediaan apabila ada dekorasi-dekorasi yang copot. Tidak lupa melipat selimut dan menyusun bantal, Dena menatap isi kamarnya melihat dengan teliti apakah ada yang tertinggal atau tidak.

Lalu, Dena mematikan lampu dan mematikan AC. Dena berlari-lari menuruni tangga menuju kamar Jovian, karena biasanya jam segini Abang dari Adena masih molor!

Adena mengetok pintu kamar Jovian, tidak ada respon dari dalam. Lalu, Adena membuka pintu itu. Menelusupkan kepalanya, "Abang? Bang?" ucap Dena, masih gak ada respon. Lalu Adena masuk kamar Jovian, berjalan kearah kasur. Menyibak selimut yang biasa digunakan Jovian.

Dena mengernyit, tak ada Jovian dibalik selimut itu.

Adena mengedarkan pandangan-nya keseluruh ruangan, lalu berjalan menelusuri kamar Jovian.

"Hua!!" teriak Jovian

Adena hanya menatap Jovian dengan tatapan datar, yang merupakan responsable Dena terhadap teriakan Jovian tadi.

"Dasar Bocah freak! Ayo anterin gue sekolah." ucap Adena, lali sergi meninggalkan Jovian

"Elo freak! Dasar stress!"

"Abang ayo!" teriak Adena sambil memasang sepatu

"Iya-iya sebentar!" jawab Jovian tak kalah nyaring

Dengan langkah gontai Jovian keluar kamar, berjalan menuju pintu utama. Disitu ada Adena yang sedang memasang sepatu.

"Cepetan ga? Gue tinggalin nih."

"Makanya pasangin!"

"Ogah. Cepet!" kata Jovian sembari memegang gagang pintu rumah

"Sinting!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADHITAMA || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang