Day 6

135 14 0
                                    

Peringatan

Mengandung kata kasar, kebodohan, keanehan, bersifat merendahkan dan OOC.

Pembaca diharap bijak dalam menyikapi dan hati-hati kalau main bola

Jack & Yuu

Eskul

-------------------------------------------------------

Sore ini cerah. Cerah diwajah merekah. Sejak pertama kali masuk sekolah, hanya satu kegiatan yang sanggup membuat Yudha tersenyum sumringah. Bukan olahraga atau kelas sejarah, tetapi-

"Permisi! Maaf saya terlambat! "

Nada ceria Yudha memudar seketika. Tak menemukan apa yang ia cari. Ruangan eskul jurnalistik kosong melompong. Rak-rak tinggi menjulang menyambutnya dalam keheningan.

Kok belum ada yang datang sih?

Apa pada lupa jadwal ya?

Meletakkan tas ransel di meja bundar, Yudha duduk menunggu rekan-rekan satu eskul tiba. Tak banyak, bahkan jumlahnya kurang dari 15 orang yang di dominasi oleh kelas 3.

Menghabiskan waktu, Yudha membaca buku berjudul Crime and Punishment karya Fyodor Dostoyevsky yang di ambil dari salah satu rak.

Jarum jam bergerak stabil. Senja mulai hadir di angkasa ketika waktu menunjukkan pukul 16.30.

Bosan menunggu, Yudha mengecek ponsel. 3 panggil tak terjawab dan 5 pesan belum dibaca.

"Yudha, hari ini kegiatan Eskul pindah ke perpustakaan. "

"Yudha, kamu kenapa belum hadir? "

"Kamu dimana? Saya tunggu 15 menit lagi. "

"Kegiatan sudah dimulai. Pak Mulyadi nyariin kamu. "

"Kalau kamu berhalangan hadir, tolong kabari saya. Biar saya yang konfirmasi ke Pak Mulyadi. "

Menatap horor layar ponsel, Yudha menyambar tas dan berlari keluar. Masa bodoh dengan suara pintu terbanting kasar yang mungkin akan mengganggu anak eskul KIR.

"Gua telat udah kaya kutukan anjir!! Nurun dari bapak ini mah! Pas mama lahiran aja malah dateng besoknya! "

Yah, senjata makan tuan. Yudha sendiri pernah bilang, "Like father, like son." alias "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya."

Namun Yudha yang masih sempat mengeluh saat nafasnya tinggal separuh jelas menakjubkan. Seperti mendiang almarhumah mama yang membawanya ke dunia ini dalam tarikan nafas lalu mengejan panjang.



Yudha yang terlanjur kalap. Membuat ia bertindak gegabah, menyeberangi lapangan tanpa melihat kiri kanan.

"Woi!!! Awas!!! "

Ketika Yudha menoleh, bola futsal menghantam keras wajah. Ia terduduk di tanah, mengaduh kesakitan sambil memegangi hidung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang