06 - Hint

180 19 3
                                    


enjoy~
sorry for typo.



"Hallo Pao, Kenapa nelpon aku?" Soonyoung natap Wonwoo sekali lagi yang hanya di balas anggukan.

"Hallo kak. Eumm, kakak dimana?"

"Di rumah, kenapa?"

"Mau ngomong sebentar boleh gak?"

"Boleh dong. Emang kenapa, hm?"

"Eum kak, kita.." Ada jeda beberapa detik disana sebelum Soonyoung melanjutkan, "kita putus ya?"

Lalu hanya hening yang ada disambungan telepon itu.

"Maksud kamu?"

"Iya putus, kak?"

"Tapi kan. Kita belum pacaran, Pao?"
Soonyoung tau, kalau ada nada merendahkan disana.

"Kak."

"Maksud kamu apa, Soonyoung? Kamu kepedean ngira kita pacaran gitu? Aku gaada nembak kamu loh? Kamu udah anggep kita pacaran?"

"Kak bukan gitu, maksudnya-"

"Apa? Kita belum ada kata resmi disini. Kita masih dalam tahap pdkt-"

"Justru itu, ka-"

"Apa kamu udah bilang ke semua orang kalau kita udah pacaran? Kamu udah bilang apa aja ke orang lain? Apa kamu ngarang cerita ke orang lain juga? Aku gak nyangka kamu orang nya gini ya, kepedean. Untung kita belum pacaran, bisa repot gue pacaran sama orang kaya lo."

"KAK! Okey, sekarang pake gue-lo ya, okey gue turutin. Gue cuma mau bilang, putus yang maksud adalah gue mau mutusin semua hubungan sama lo, baik itu hubungan pdkt kita, atau hubungan pertemanan. Gaada yang namanya pdkt atau temen diantara kita. Bahkan untuk jadi musuh lo aja gue gamau kak, orang kek lo itu bajingan. Harusnya gue yang nyesel udah ketemu sama orang kaya lo, harusnya gue yang marah. Kenapa malah lo yang marah?
Gue cuma mau mutusin seluruh relasi kita, baik itu pdkt, teman, atau kakak-adek kelas. Sorry gue ralat, gaada kata kita lagi. Seluruh relasi gue dan lo, udah putus dari sekarang. Dan gue harap, kita gak akan berhubungan lagi mulai sekarang. Deal gak lo kak? Kita putusin semua hubungan kita secara damai. Kalo lo mau, lo bisa block semua akun sosmed gue. Lo juga untung. habis bayangin tubuh gue, lo bisa cobain tubuh orang lain-"

"ANJING, TAU DARI MANA LO?"

"Gue cuma beritau keuntungan lo dari putusnya seluruh hubungan kita. Gue rasa gue gaada keharusan buat jawab gue dapet info itu darimana? Btw, itu juga salah satu alesan gue buat mutusin lo sih. Dan gue harap paling gak lo mikirin sedikit perasaan gue saat tau informasi itu. Jadi Kak Daniel, kita putusin seluruh relasi kita mulai hari ini, deal? Eh apa gue gak perlu panggil lo kakak lagi ya? Gue udah gak anggep lo kakak kelas lagi sih. Jadi gimana Kang Daniel? Deal?"

Hening.

"Hallo? Hallo?"

"Deal." Soonyoung tersenyum simpul disana.

"Makasih."

Lalu telepon dimatikan.

"HUAH, GUE KESEL BANGET." Soonyoung setengah teriak disana. Cukup membuat atensi orang disekitar nya teralihkan ke Soonyoung, tapi tidak sekencang itu.

"Asli, tuh orang pingin gue bejek-bejek aja. Anjing, ah." Soonyoung mengacak rambutnya dengan kasar.

"Wow, gue gatau kalo respon lo akan setenang itu."

"GUE JUGA GATAU SUMPAH KAK. Gue kira gue bakal nangis, tapi tuh orang pas nuduh gue macem-macem langsung buat emosi gue naik. Apaan anjir? Dikira gue kepedean kali ya?"
Jangan lupakan fakta kalau Soonyoung mengomel itu pasti bibir nya manyun, tentu Wonwoo gemes. Wonwoo mulai tersenyum, lalu terdengar tawa yang cukup keras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHOICESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang