Prologue

147 13 0
                                    

"Awal pertemuan diawali sebuah tamparan, mantap bukan?"

_Rimba Adijaya_

🐓🐓🐓

"Hi cantik!" Sapa Rimba dengan aksen fuckboy yang sering ia gunakan untuk menggoda para gadis yang diincarnya.

Diam. Boro-boro dijawab, gadis tersebut bahkan tidak menoleh sedikitpun ke arah pria itu.

"Hi cantik!" sapa Rimba untuk yang kedua kalinya. Namun, masih belum direspon oleh gadis itu.

Rimba sudah terlihat kesal, bagaimana mungkin  manusia setampan dirinya diabaikan begitu saja.

"Hi cantik, lo budeg ya?"

Kalimat itu lolos dengan ringannya dari mulut seorang Rimba Adijaya, jangan lupakan tangan usilnya sudah menjamah earphone yang terpasang di telinga gadis itu.

Claudia dan Tyara selaku sahabat dekat gadis itu langsung menepuk jidat mereka. Ya, mereka tau betul, sahabat cuek mereka tidak suka di ganggu apalagi lancang mengusik ketenangannya.

Benar saja, gadis itu langsung menoleh lambat ke arah Rimba bagaikan  slow motion. Rimba sedikit terpana beberapa detik ketika melihat wajah gadis itu dari jarak dekat. Mata bulatnya yang memiliki pupil berwarna hazel, pipi chubby, dan ah jangan lupakan bibir mungil dengan olesan lip balm milik gadis itu, membuat fantasi liar seorang Rimba muncul.

Plak.

Lamunan Rimba langsung buyar saat merasakan panas pada pipi kirinya.

Tamparan? Benarkah itu?

Rimba membatin.

"Hei, kok lo nampar gue?" Teriaknya kencang karena gadis itu langsung pergi begitu saja setelah melayangkan lima jari pada wajah tampannya.

Ingin mengejar gadis itu, tapi Rimba sudah terlanjur malu. Bagaimana tidak? Lihatlah sudah banyak pasang mata yang menatap dirinya dengan berbagai macam ekspresi.

Ada yang menatap seolah tak percaya, ada juga yang menertawakan dirinya, tentu saja orang-orang itu adalah sahabatnya sendiri.

Rimba berdecih sambil memegang pipi kirinya yang terasa kebas. Dalam hatinya mengumpati gadis yang sok berani itu. Sungguh ia merasakan dendam yang begitu ketara. Seringai menjijikkannya muncul dibibirnya, ia bertekad untuk memberikan pelajaran kepada gadis itu. Ya dia harus melakukannya.

RimbAleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang