"Kurama!"
"Huh?"
.
.
.
Kamar itu berubah menjadi hening selama beberapa saat. Sasuke kembali dari keterkejutannya, ia segera bertanya pada Naruto.
"Kau sudah bisa menghubungi Kurama?"
Kepala Naruto mengangguk mengiyakan, "aku menemui- ah bukan, Kurama menarikku paksa ke alam bawah sadar. Awalnya aku sangat terkejut dan senang, mungkin ini bisa menjadi peluang untuk kembali. Tapi-"
"Tapi apa?"
Saat akan melayangkan pukulan pada Sasuke, tiba-tiba Naruto merasakan kepalanya berdenyut nyeri. Secara spontan ia meremat kepalanya berusaha menghilangkan rasa sakit itu. Ia mendengar suara Sasuke samar-samar, detik berikutnya semua menjadi gelap.
Begitu Naruto terbangun, ia sudah berada di dalam alam bawah sadar. Menyadari di mana dirinya berada, Naruto merasa terkejut sekaligus senang. Di depannya terdapat partnernya, Kurama. Dengan semangat ia menghampiri Kurama.
"Yo! Kurama, akhirnya aku bisa menghubungimu," sapanya pada Kurama.
Bijuu ekor sembilan itu mendengus, "aku yang menyeretmu kemari bocah, kau sendiri bahkan tak sanggup terhubung ke mindlink."
Naruto menggaruk kepalanya dengan kikuk, mulutnya tersenyum canggung.
"Lupakan saja, ada hal penting yang harus kuberi tahu padamu."
Kemudian Naruto baru ingat bahwa ada hal penting juga yang harusnya ia tanyakan pada Kurama. "Kurama, kenapa aku dan Sasuke terlempar ke dimensi ini?"
Mata tajam Kurama mendelik pada Naruto, "diamlah, gaki. Dengarkan penjelasanku." Nyali Naruto menciut melihat tatapan mata Kurama, ia kemudian duduk bersila siap mendengarkan Kurama.
"Kau pasti sudah tahu bahwa saat pertarungan terakhirmu dengan Sasuke nyawamu dan bocah Uchiha itu berada diambang batas," Naruto mengangguk-angguk mengiyakan. "Rikudou Sennin dengan segera menyeret kalian berdua yang sekarat. Dibantu ke sembilan bijuu, kalian berdua dikirim ke dimensi ini. Sebisa mungkin kami memulihkan kondisi kalian, karena itu juga chakra-ku terkuras, gaki. Dimensi ini berbeda dengan dimensi shinobi, sulit memulihkan chakra-ku di tempat ini. Aku akan menghemat energiku sebanyak mungkin, jadi jangan mengajakku bicara yang tidak penting, kuso gaki."
Setelah mendengar penjelasan Kurama, Naruto mengerutkan keningnya, merasa masih ada yang kurang dari penjelasan Kurama.
"Jadi, bagaimana caranya kembali ke dunia shinobi?"
Kurama memandang heran Naruto, "Apa kau bodoh?"
Naruto, "huh? Memang kenapa?"
Bijuu ekor sembilan itu menggeram rendah, berusaha menahan emosinya dihadapkan dengan bocah di depannya. Ingin rasanya dia menerkam kepala pemuda Uzumaki tersebut.
"Dengar, baka gaki. Sejak awal, kalian harusnya sudah mati di dunia shinobi. Jadi, supaya kalian bisa tetap hidup Rikudou Sennin melempar kalian ke dimensi ini. Jika kalian kembali ke dunia shinobi itu sama saja mengantar nyawa kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinobi to Hero
FanfictionSaat pertarungan di lembah akhir usai Perang Dunia Shinobi keempat, Naruto dan Sasuke mencapai batasnya. Keduanya sekarat, dan mereka tahu bahwa waktu mereka tak banyak lagi. Tapi, saat membuka mata mereka malah berada di ranjang rumah sakit yang te...