Aku menatapnya.
Aku mengenalnya lebih dari siapapun.
Melakukan apapun untuk melindunginya.
Menahan sikap untuk mempertahankan namanya.
Selalu berusaha untuk menerbangkannya.
Sehingga ia berhasil masuk ke dalam tikaman kekaguman orang-orang terhadapnya.Sekarang, ku hanya berusaha untuk terbebas, namun mengapa ia mengikatku? Dia menahan langkahku, sehingga aku tidak bisa melanjutkan perjalananku.
Aku menatapnya. Dalam rentan waktu yang berbeda. Dalam keadaan yang jauh berbeda. Aku bertanya,
"kenapa kamu menahan langkahku?"
-
"kenapa kamu masih belum melepasku?" Jawabnya.
Dia, adalah diriku.
Diriku yang terkurung dengan kesedihan di masa lalu. Terkurung dalam kebencian di masa lalu. Terkurung dalam kemalangan di masa lalu.
Cukupkanlah, ikatanmu. Relakanlah yang tak seharusnya untukmu..
<>
KAMU SEDANG MEMBACA
KATA
Non-FictionKumpulan kata yang ada di kepala. Kadang menyenangkan untuk di putar, kadang sebaliknya.. ©2020, Desember 3