"Sisil,sudah berapa bulan usia kandungan kamu?"
Tanya ibunya yang kebetulan sedang berkunjung ke rumah putrinya.
"24bulan ma,mama tumben main ke sini biasanya Sibuk""kamu gak boleh bilang gitu ke mama kamu"
tegur kuanlien suami sisil.
"maafkan sisil ma,lain Kali biar Ku didik lebih tegas lagi"
"hahaha.,nggak papa lien,sudah biasa mama sudah paham,dia memang anaknya begitu.,harusnya mama Yang Minta ma'af Karna pasti dia kayak gitu juga ke kamu?"
"Apa'an ce mama,orang kuanlien udah cinta sama aku ya gak papa lah aku gituin,aku manja-manja Sama dia,kan dia suami aku"
rengek sisil ke mamanya sambil megangin lengan mamanya manja.
"Iya ma,gak papa lien malah suka Kalo sisil manja-manja Sama Aku apalagi sebentar lagi lien mau di kasih baby sama sisil,baby boy lagi,.oppss,keceplosan.."
"ko' malah di kasih tau ke mama si sayang,kan rencananya mau surprise,iihh gimana si kamu"
geram sisil ke suaminya yang malah keceplosan ngomong ke mamanya sambil mukul-mukul lengan suaminya kesal.
"Uuoo,jadi cucu mama cowo'.,beneran? Mama jadi gak sabar nunggu dia lahir,.kasih kado apa ya buat cucu mama,duh jadi bingung"
"gak usah kado ma,do'ain aja semuanya sehat sampe nanti proses lahiran"
jawab kuanlien ke mamanya.
"Ngomong-ngomong soal cowo',Aku jadi inget Sama renjun,.udah satu tahun lebih Aku gak ketemu bahkan kontak-kontakan aja gak pernah,.aku kangen Sama dia,apa dia di Korea baik-baik Aja ya ma"
sisil Yang tadinya seneng jadi sedih Karna teringat adik bungsunya itu,Karna sejak dia menikah dan tinggal bersama kuanlien Renjun meminta izin ke sisil dan mamanya untuk melanjutkan sekolah di Korea dan tinggal bersama ayah Dan kakaknya di Sana.
"Sudahlah sayang,bukanya di Sana dia ada papah Sama xiaonjun Yang jagain dia"
kuanlien menenangkan istrinya Yang merubah wajahnya menjadi sedih,.mamanya hanya menghela nafas Karna dia juga merasa rindu Akan putra terkecilnya,semenjak perceraiannya dengan ayah Renjun,dia merasa sangat bersalah dengan Renjun,di tambah lagi ayahnya tidak mau mengakui bahwa renjun adalah anaknya. Tapi bagaikan bisa Renjun berkata bahwa dia tinggal bersama ayahnya Di Korea,sedangkan ayahnyapun membencinya.
"Tunggu,apa Renjun bener-bener tinggal Sama papa,bukanya papa nggak suka Sama renjun,dan xiaonjun pun membenci Renjun..,apa mama yakin Sama perkataan Renjun?"
"Mama nggak tau,mama juga masih belum yakin.,harusnya mama menanyakan hal itu pada xiaonjun dari dulu,tapi mama terlalu Sibuk buat itu,apa kamu punya nomer Renjun Yang baru,tolong telfon dan tanya kabarnya,mama bener-bener merasa bersalah"
perintah ibu sisil terburu-buru karna ia baru menyadari telah mengabaikan putra bungsunya selama ini.
"Nggak punya ma,kalo punya sisil udah nelfon dari kemaren tanpa mama Minta.,Renjun juga nggak pernah ngubungin aku semenjak dia di korea.,hiiks..ko' perasaan aku jadi nggak enak ya ma,aku khawatir terjadi sesuatu sama Renjun ma"
sisil mulai panik dan sedih,air mata tanpa sadar mengalir menangisi keada'an adiknya yang entah bagaimana di sana.
"Sudahlah sayang,jangan menangisi.,ingat anak kita di perut kamu,kamu nggak boleh banyak pikiran kata dokter"
kuanlien berusaha menenangkan.
"Bagaimana kalo sekarang mama telfon xiaonjun atau papa buat nanyain kabar Renjun,biar kita tau keada'an Renjun di Sana"