2. Kehilangan

20 2 0
                                    

There's always a rainbow at the end of every stormy rain.

🌈
🌧️______🌧️


Keluarga seperti ranting-ranting pada pohon.
Kita semua tumbuh dan berkembang dalam tempaan yang berbeda-beda.
Namun kita berada pada akar yang sama menandakan bahwa kita adalah satu.

*
Malam itu, dalam perjalan dinas menuju Kota Bandung, Pak Kamal Tahir didampingi istrinya Ibu Lydia Namira, bersama seorang supir kantor. Mereka berangkat sore hari dari kediaman mereka di Bogor.

Sebelum berangkat, Pak Kamal melakukan panggilan video dengan putri tunggal mereka, Pelangi. "Pelangi, sayangnya Ayah, maafkan Ayah tidak bisa menunggumu pulang sekolah. Sekarang Ayah dan Ibumu dalam perjalanan menuju Bandung untuk menghadiri undangan rekan bisnis Ayah." Pak Kamal tampak bersedih karena tidak bisa menemui anaknya sebelum berangkat.

"Iya Ayah, ga apa-apa. Pelangi yang harusnya minta maaf karena telat pulang jadi kena macet deh." jawab Pelangi dengan wajah murung.

"Sayang, Ibu tadi sempat membuat rendang dan bebek betutu kesukaanmu. Jadi nanti tinggal kamu hangatkan kalau kamu mau makan ya." kali ini Ibu yang ambil alih panggilan video itu.

"Ibu sama Ayah perginya lama ya? Ko sampai buatin bekal buat Pelangi?" tanya Pelangi dengan nada merajuk.

"Jadwalnya hanya satu hari, tapi Ayah sungkan menolak kalau Pak Rudy mengajak golf besok." jelas Ayah setelah mengambil alih telpon genggamnya.

"...." Pelangi tidak merespon.

"Maaf sayang, maafkan Ayah, Pelangi. Kalau bisa memilih, Ayah lebih senang menemanimu di rumah daripada menghadiri pesta ini. Tapi, lagi-lagi Ayah kalah dengan janji. Ayah harus menepati janji untuk hadir. Ayah harap kamu bisa mengerti kali ini." dengan hati-hati dan penuh kelembutan Ayah menenangkan putringa yang merajuk.

"Baiklah Ayah, Pelangi mengerti. Aku bangga punya Ayah yang bertanggung jawab. Kan Ayah bilang, laki-laki itu yang dipegang omongannya. Jadi, aku percaya Ayah." kali ini Pelangi tidak merajuk lagi.

"I miss you until we meet again, darling." tutur sang Ayah diikuti sang Ibu dengan ucapan yang sama.

"Miss you more and more, Ayah, Ibu. See you when i see you again." tutup Pelangi.

Saat hari mulai menggelap, tiba-tiba hujan sangat deras disertai angin kencang. Mobil jadi melambat karena jarak pandang menjadi pendek. Supir yang mengantuk meminta izin untuk menepi di rest area terdekat. Pak Kamal mengizinkan.

Tiba-tiba.. DUAARRR!!!

Mobil yang mereka tumpangi mengalami pecah ban kanan belakang. Karena hujan sangat lebat, jalanan menurun yang mereka lewati menjadi sangat licin. Supir yang mengantuk itu tiba-tiba berubah panik, seketika membanting stir ke kiri dan menginjak rem. Namun naas, keseimbangan mobil terganggu sehingga mobil menabrak pembatas jalan, terguling beberapa meter ke depan.

Kondisi mobil hancur dengan posisi ban di atas, menyebabkan ketiga orang didalamnya mengalami luka parah dan terjepit. Air bag didalam mobil itu kebetulan tidak bekerja baik sehingga memperparah keadaan korban.

Kendaraan yang melintas di dekat tempat kejadian, menjadi terhambat. Beberapa mobil ada yang berenti untuk melihat keadaan lalu menghubungi petugas jalan tol untuk meminta bantuan.

Pelangi's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang