ada cinta + cerita santri

513 85 16
                                    

Cklek

Pintu rumah terbuka menampilkan sosok Arin yang tampak lesu.

"Rin kenapa?" Tanya Sherly yang duduk samping Samuel

Keadaan kosan waktu itu emang lagi pada ngumpul di ruang tv lantai 1 otomatis Arin jadi pusat perhatian mereka.

Arin ngegeleng tampak tak tertarik untuk menjawab,
"Gw izin ke kamar ya semua."

Abis ngomong gitu Arin jalan ke lantai 2 dengan langkah lesu.

"Rin, lo sakit?" Tanya Hanif pas Arin masih di tangga tapi berujung di kacangin

Semuanya pandang-pandangan.

"Cape kali, udah biarin aja dulu istirahat." Ucap Joshua

Akhirnya mereka lanjut nonton tv dengan keadaan hening. Hingga tak terasa waktu menunjukan pukul 12.30, udah waktu bua dzuhur.

"Eh dzuhur dulu gih, abis itu lanjut nobar."

Masing-masing dari mereka serentak jalan ke kamar mandi, ada juga yang ke kran di halaman buat ngambil wudhu.

"Ayo dzuhur, sembari kalian sholat gw masakin ayam krispy dah yak!" Teriak Joni sengaja biar mereka gak pada lesu

Orang-orang yang imannya gak kuat macem Messi, Dika sama Sultan langsung seger pas diteriakin Joni.

"ASHIAP BANG! BIKIN YANG BANYAK BIAR SHOLAT GW TAMBAH KHUSYUK!" Teriak Dika dibelakang Wahyu yang lagi wudhu

Cprat!

"Sholat karena Allah, bukan ayam goblok." Saut Wahyu nyipratin Dika pake air dari kran

Klo di lantai 1 pada rusuh, beda sama yang di lantai 2 yang khusyuk sholat. Biasanya berisik sih cuman karena Salma halangan jadi gak serusuh biasanya.

"Ma, mending bantuin masak gih." Ucap Sherly yang baru aja wudhu

Salma cuman ngangguk terus jalan ke lantai 1. Tampak Joni yang lagi masak sama Samuel yang ngepelin lantai gara-gara tadi becek sama anak kosan.

"Becek kenapa kak?" Tanya Salma di anak tangga paling terakhir

"Ini tadi pada main ciprat-cipratan." Jawab Samuel

Salma mengangguk paham lalu berjalan menuju dapur perlahan,

"Kak Jon—."

Joni tampak sedikit terkejut saat seseorang memanggilnya, ia membalikan badannya dengan pisau yang masih ia pegang.

Sret

"Aw." Reflek Salma ketika pisau yang Joni pegang mengiris jari nya sehingga mengeluarkan darah yang semakin lama semakin banyak

"Sorry astaga salma." Ucap Joni yang juga reflek menggengam tangan Salma

"Iya gapapa kak, sans udah sering kok."

Joni menggeleng pelan dan segera menarik Salma duduk di kursi bar dapur. Cowo berambut coklat itu sibuk mencari P3K di laci.

"Sini jarinya, biar kakak obatin."

Salma memberi jari nya yang masih mengeluarkn darah. Dengan gesit tangan Joni membersihkannya dan memberika plester pada jari Salma.

Mata Salma terus menatap wajah Joni yang tampak fokus mengobati lukanya.

"Dah."

"Oh i-iya makasih kak." Ucap Salma gugup, iya khawatir ketangkap basah

"Maaf ya sekali lagi, btw lo laper ga?" Tanya Joni bangki dari kursi dan mulai menyiapkan nasi

cerita anak kosan ↬ svtgf ❀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang