2. 調査兵団 (Scout Regiment)

434 46 14
                                    

Sebelum membaca, Pastikan Mata Para Pembaca dalam keadaan sehat walafiat.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
Tahun 845...

Pada hari itu, umat manusia mendapat peringatan. Kami hidup dalam ketakutan akan para Titan dan telah dipermalukan untuk hidup di balik kurungan yang disebut Dinding.

Suara derap kuda yang amat kencang di tengah hutan disertai hujan yang amat deras. Mereka sedang membunuh para Titan yang bersembunyi di balik pohon. Rencana awalnya yang hanya ingin berkunjung ke markas di luar Dinding Maria harus hancur, karena serangan Para Titan.

Sekarang, Pasukan Pengintai sedang mengatur formasi untuk menebas tengkuk Titan. Sedangkan, tokoh utama kita sedang berpikir agar ia bisa menolong Pasukan Pengintai dengan kekuatan miliknya.

"Semuanya, bersiapalah! Sasarannya hanya satu! Kita akan membasminya dan menjadikan ini markas luar milik manusia yang pertama!" Perintah Komandan Pasukan Pengintai Ke-12, Keith Shadis.

Salah satu prajurit Pasukan Pengintai bersurai pirang melihat sebuah Titan yang berjalan ke arah mereka "Sasaran mendekat!" Teriak prajurit itu yang bernama Erwin Smith.

Mendengar teriakan Erwin, Keith langsung memberikan kode tangan kiri dibentangkan yang menandakan bahwa semua anggota berpencar menjadi 2 bagian. "Seperti saat latihan, berpisah menjadi lima anggota! Kita akan mengalihkan sasaran! Seluruh tim penyerang, bersiap untuk maju! " Mereka pun langsung berpencar menjadi dua kelompok.

'Cih! Merepotkan sekali!' Naruto hanya bisa mendecih kesal, karena tidak mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kekuatannya.

"Hoi, Bocah! Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya si Pria berumur 29 tahun dan berpostur tubuh pendek, dia adalah Levi Ackerman si 'manusia terkuat'.

"Lebih baik, kau diam saja, Chibi-Heichou." Jawab Naruto datar, karena berusaha berkonsentrasi mencari tempat cocok untuk menunjukkan kekuatannya. Naruto pun langsung menancapkan jangkar 3D Manuver Gear ke batang pohon.

"Cih! Bocah kurang ajar." Decih Levi yang mendapat ejekan 'chibi' dari juniornya itu.

"Kita akan menyerangnya dari dua arah!" Naruto yang mendengar itu, langsung membelalakan matanya, bahwa ada salah satu prajurit yang akan terbunuh

"MOSES!! MENGHINDARLAH KAU AKAN DIMAKAN!!!" Teriak Naruto dari jauh. Tapi, prajurit yang bernama Moses Braun tidak mendengar teriakan Naruto.

"Rasakan kekuatan umat manusia!" Perkataan tersebut menjadi kata terakhir untuk seorang Prajurit yang bernama Moses Braun yang telah gugur, karena termakan oleh Titan dan menyisakan satu lengannya yang terpotong

'Terlambat!' Batin Naruto kesal dan menatap Levi serius. "Levi, apa kau ada benda tajam berukuran kecil?" Tanya Naruto dengan tatapan datar saat menjalankan ekspedisi. Levi melemparkan sebuah pisau kecil dan melemparkannya ke Naruto.

"Untuk apa memangnya?" Tanya Levi, tapi tidak dijawab oleh Naruto yang asal main pergi saja. "Hoi, Bocah! Tch- ada apa dengannya?" Gumam Levi kesal, karena Naruto tidak biasanya dia bersikap bodoh.

Di suatu tempat yang tak jauh, Naruto sudah mencari tempat yang aman untuk menunjukkan kekuatannya 'Mungkin ini tempat yang aman. Baiklah saatnya dimulai!' Batin Naruto sambil melukai telapak tangannya dengan pisau kecil yang Levi kasih.

Keluarlah suara petir dan juga kilatan cahaya yang membuat para pasukan pengintai melihat asal suara petir tersebut.

"Petir?" Erwin yang melihat itu merasa penasaran dan ia bermanuver menuju asal petir itu muncul.

The Another TitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang