Part 16

17K 974 21
                                    

Ruang Kepala Sekolah.

"Halo om Firman, gimana kabarnya om? Pasti baik dong om?" sapa Fino pada seorang laki-laki paruh baya yang duduk di kursi di balik meja kerja yang bertuliskan nama serta jabatan.

Fano, Fino dan Anna sudah berada di dalam ruang kepala sekolah. Firman Hendery selaku kepala sekolah sekaligus sahabat papanya dan orang kepercayaan papanya yang ditugaskan untuk mengurus sekolah Anva High School dan sudah dianggap keluarga sendiri oleh keluarga Valerin.

"Alhamdulillah baik Fino. Kamu juga pasti sehat dong sekeluarga?" ucap Om Firman.

"Baik dong om pastinya."

"Oh iya om. Kita mengantarkan princess kita untuk tanya dimana ruang kelasnya," celetuk Fano yang sedari tadi diam.

Firman melihat ke arah Fano dan seorang gadis disebelah Fano.

"Halo Anna. Kenalin saya Firman kepala sekolah dan sekaligus sahabat papa kamu." Om Firman menyodorkan tanganya untuk kenalan dengan putri satu-satunya keluarga Valerin.

"H—halo Pak Firman." Anna menjawab kaku.

"Kamu ga usah kaku gitu. Panggil om saja seperti Fano dan Fino."

"Baik Pa–k eh om Firman."

"Untuk kelas kamu Anna kamu masuk kelas 11. Ipa 1 kelasnya ada di lantai 2," ujar Om Firman memberitahu dimana letak kelas Anna.

"Kalau gitu kita pamit ya om ini udah telat masuk 10 menit yang lalu."

"Biasanya juga kamu biasa aja tuh kalau telat masuk kelas bahkan kadang juga bolos," sindir Om Firman ke Fino.

"Bukanya gitu om sekarang kan ada princess sebagai kakak yang baik jadi aku kasih contoh yang baik," ucap Fino sambil menyengir.

"Dasar kamu ya Fino." Om Firman sampai geleng-geleng kepala soal kelakuanya si Fino.

"Ya udah om kita pamit keluar," kata Fano.

"Iya. Selamat belajar buat kalian."

Fano dan Fino mengangguk kecil merespon ucapan Om Firman dan Anna balas tersenyum kecil kemudian mereka keluar ruang kepala sekolah.

Kelas 11. Ipa 1.

Didepan kelas 11. Ipa 1. Fano akan mengetuk pint ruang kelas terhenti ketika Anna memanggil namanya.

"Kak Fano," panggil Anna.

"Iya princess?"

"Anna akan masuk kelas sendiri. Mending kak Fano dan kak Fino masuk kekelas soalnya ini udah telat banget loh dari jam masuk kelas takutnya nanti kakak dapat hukuman telat masuk kelas," ujar Anna raut wajahnya sedikit cemas.

"Siapa yang berani menghukum kita princess lagipula sekolah ini milik papa jadi kita ga bakal mendapat hukuman telat masuk kelas." Fino menyahut.

"Tapi tetap saja kak Anna takut."

"Udah kamu ga usah takut. Kita ga bakal dihukum," kali ini Fano menjawab dan langsung melanjutkan mengetuk pintu.

Setelah mendapat jawaban dari dalam kelas Fano masuk diikuti oleh Fino dan dibelakang mereka berdua Anna mengekori kakanya.

Seketika tatapan mata murid kelas 11. Ipa 1 mengarah pada Anna dan kedua kakak kembarnya.

"Ada keperluan apa Fano,  Fino kamu masuk kelas pelajaran saya?" tanya Bu Runi guru Biologi.

"Saya mengantarkan adik saya yang baru masuk sekolah hari ini bu," jawab Fano.

"Yang bernama Anna ya?"

Fano mengangguk sebagai jawaban.

"Ya sudah kalian masuk kelas kalian sana biar Anna jadi urusan saya," titah Bu Rani pada Fano dan Fino.

"Kakak ke kelas dulu ya princess." Fano pamit dan mencium dahi Anna kemudian diikuti Fino yang pamit serta mencium dahi Anna juga.

Aksi mencium dahi yang dilakukan oleh Fano dan Fino membuat kaum perempuan kelas 11. Ipa 1 menjerit histeris karena iri. Sedangkan Anna malu hanya menundukan kepalanya.

Bu Rani menginstrusikan muridnya untuk diam agar tidak mengganggu kelas lain.

"Oh ya Anna, kenalin saya Bu Rani guru biologi kelas kamu. Sekarang kamu kenalin diri kamu pada teman-temanmu ya?" ujar Bu Rani.

Anna tersenyum manis yang membuat kaum laki-laki terpesona dengan senyumanya.

"Hallo perkenalkan nama aku Anna Quensha Valerin bisa dipanggil Anna." Anna dengan suara terdengar menggemaskan bagi mereka yang mendengar suaranya.

"Aduh suaranya bikin gemes banget sih," celetuk cowo yang ada di depan meja guru dan celetukan salah satu cowo itu membuat yang lainya menyetujui jika suara Anna terdengar menggemaskan.

Perkenalan Anna disambut antusias oleh seluruh teman-teman barunya yang ada di kelas 11. Ipa 1. Apalagi melihat wajah Anna yang lugu tak ada alasan mereka untuk memusuhi atau tidak suka melihat Anna dikelas mereka.

"Sekarang Anna kamu duduk dengan Lia. Lia tunjukan tangan kamu." Bu Rani yang disebut namanya mengacungkan jarinya dengan senyum mengembang.

Dalam hati Lia bersorak senang mendapat teman sebangku seperti Anna.

Anna pun segera menuju bangku dan duduk disebelah Lia. Anna duduk didekat jendela.

"Hallo Anna kenalin gue Alia Pranaja panggil aja Lia ya." Lia memperkenalkan dirinya.

"Hallo aku Anna, makasih ya udah mau berteman sama aku."

"Duh lo bikin gemes banget sih." Lia dengan gemasnya mencubit kedua pipi chubby Anna.

"Aduh sakit Lia." Anna meringis sakit

"Maaf ya soalnya gue gemes banget sama lo," cengir Lia.

Semua teman-teman Anna ingin berkenalan secara langsung satu persatu dengan Anna tapi Bu Rani langsung berbicara.

"Kita lanjutkan materi kita hari ini. Untuk perkenalanya nanti aja waktu istirahat, " ujar Bu Rani mendapat sorakan tak terima dari murid sekelasnya, "Yah buuuu!"

Pelajaran berlangsung hikmat.

Tapi tak lama kemudian ada yang menyenggol bangku Anna dari belakang.

"Sstt." Orang dibelakang Anna berbisik. Anna menoleh.

"Gue belum kenalan sama lo. Kenalin gue Aji Yurista orang terganteng di muka bumi ini," ucap Aji dengan pedenya.

Anna tertawa kecil melihat kepedean Aji. "Aku Anna. Kamu pede banget sih Aji. Kamu emang ganteng." Aji mendengarnya langsung tersenyum cerah tapi senyumnya langsung luntur dan cemberut ketika Anna melanjutkan kata-katanya. "Tapi lebih gantengan ketiga kakak aku."

"Ga usah sok melas gitu deh Ji muka lo, malah makin jelek tuh muka," sahut Lia dengan ucapan pedasnya sesekali melirik kedepan memperhatikan Bu Rani.

Aji malah semakin cemberut. Lia cewe yang terkenal dengan mulut pedasnya ketika berbicara. Walaupun begitu Lia anak baik.

"Lo tega banget sih Lia sama sepupu sendiri. Gini-gini muka gue mirip Tom Cruise tau!" kesal Aji.

Lia memperagakan gaya ingin muntah. "Wleekk, mirip Tom Cruise dari mananya? Muka lo lebih mirip sama pantat kuda aja dibangga-banggain pake ngaku-ngaku segala lagi mirip Tom Cruise."

"Lo mah gitu. Pokoknya gue ngambek sama lo."

"Emang apa peduli gue?" sinis Lia.

Anna yang menyaksikan pertengkaran kecil antara Lia sama Aji jadi terhibur.

"Tadi kalian apa sepupuan?" tanya Anna.

"Iya mamanya Aji kakak kandung mama gue. Meskipun gue males ngakuin modelan yang kaya Aji ini sepupu gue tapi mau gimana lagi mau menyangkal pun ga bisa," jelas Lia.

Anna mengangguk mengerti dan fokus memperhatikan Bu Rani yang menerangkan materi di depan kelas. Untungnya pembicaraan mereka tidak terdengar oleh guru karena mereka bertiga berbicara pelan agar tak mengganggu proses belajar mengajar.

My Family (Update lama banget baca cerita yg tamat aja)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang