#1

2.1K 201 15
                                    


"Namtarn!" Teriak ohm dari ujung ruangan sambil berlari menuju ke arah Namtarn untuk memeluknya. "Cukup, aku kehabisan nafas!" Ohm melepaskan pelukannya sambil terkekeh "Hehe habisnya aku Merindukanmu!" Katanya lagi sembari memegang kedua tangan Namtarn

"Ohoo ohm.. kau tak seharusnya memeluk Namtarn.. lihatlah pria yang satu ini.. hijau.. artinya cemburu.. kau pasti ingin juga kan?" Kata claire menghampiri pang dan memegang bahunya. "Apa maksudmu Hah? Aku tidak cemburu!" Pang terkekeh pelan dan berjalan mendekati yang lainnya

"Jangan mencoba untuk mengelak pang..sudah terlihat jelas dari wajahmu itu!" Lanjut Joe. "Yah lihatlah.. kau tersipu!" Sambung Jack

Pang hanya bisa terkekeh selagi yang lain mengejeknya tentang Namtarn.. sedangkan Namtarn juga ikut Malu karna perkataan yang lainnya

"Lalu apa yang akan kita lakukan?" P'chanon memotong canda tawa mereka. "Aku menemukan kaset baru p' kau tau aku menemukannya di-

"Aku tak pernah mengajarkan mu untuk membeli barang ilegal itu ohm!" Potong pak pom sambil memarahi

Sedangkan yang dimarahi hanya bisa tertawa malu karna dia juga terikut di ejek oleh yang lainnya

Namun hampir semua orang tak sadar bahwa salah satu dari mereka hanya memasang wajah murung sedari tadi tanpa memberikan sedikit senyuman kecil di wajahnya..

hingga saat third tidak sengaja melihat ke arah orang itu.. semua orang langsung mengarahkan pandangannya kepada orang tersebut

"P'wave? Apa kau baik baik saja?" Wave mengangkat kepalanya dengan wajah kebingungannya "ya?".

"Apa kau baik baik saja wave?" Kini pang yang menyaut dari ujung meja selagi memperhatikan wajah teman dekatnya itu. " ehh aku pergi ke kamar mandi sebentar!" Balas wave

Wave pergi diikuti oleh pang tentunya.. kedua sahabat itu Sudah seperti layangan dan benang saja. "Hijau dan biru? Untuk apa dia cemburu dan sedih pada waktu yang bersamaan?" Kata claire bingung

Semua orang yang mendengar perkataan claire pun ikut bingung. Kita sudah menang.. untuk apa dia bersedih? Dan untuk apa rasa cemburunya itu? Setidaknya itu yang berada di pikiran yang lainnya

***

"Ai wave! Apa kau memang baik baik saja Hah?" Pang menggedor gedor pintu toilet yang ditempati wave "apa kau tak pernah di ajari oleh ibumu untuk tidak mengganggu orang lain Hah?" Balas wave

"Tapi kau pergi begitu saja!". "Lalu? Apa aku harus menahan rasa sakit perutku ini dan membiarkan aku membuangnya di kursi Hah? Bodoh!" Balas wave yang membuat pang sedikit terkekeh karna wave mengatakannya dengan nada kesalnya

Pang sudah mengerti bahwa temannya yang satu ini sedang marah.. sudah terlihat jelas dari caranya berbicara dengan nada kesalnya itu yang membuat orang lain malah ikut kesal pada dirinya. Apa lagi jika hanya claire dan wave berada di satu ruangan.. jika kau masuk kau akan melihat claire sudah berubah menjadi singa ganas

"Baiklah.. kau sedang marah? Apa yang membuatmu marah?" Tanya pang ."apa orang perlu punya alasan untuk marah? Kurasa tidak!" Balas wave

"Kau bisa saja mengatakan aku bodoh dan aku berhak berada di kelas terendah di skolah ini.. dan kali ini aku akan menjawab pertanyaan mu itu kau tidak bisa pergi dari kenyataan bahwa setiap orang harus memiliki alasan untuk melakukan sesuatu.. dan dengan itu kau tidak akan pergi ke sini mengunci dirimu dan membalas setiap pertanyaanku dengan nada kesalmu tanpa sebuah alasan wave.. aku tau itu!" Balas pang panjang lebar

"Aku tau kau menyembunyikan sesuatu dariku wave.. jika ini masih tentang kesalahanku setidaknya keluar dan katakan padaku!" Lanjut pang

Wave membuka pintunya. Melihat ke arah pang yang memberikan senyum yang membuat wave selalu membuang wajahnya itu dan kemudian membalas perkataan pang "aku hanya kesal, kau.. ohm.. dan lainnya malah menyambut Namtarn seperti tidak pernah melihatnya saja!" Kata wave selagi menyandarkan kepalanya di dinding toilet selagi melihat ke arah pang

"Maksudmu? Aku dan lainnya lebih mementingkan Namtarn begitu? Memangnya kenapa? Bukannya itu bagus? Lagipun kita tidak setiap hari menelfonnya.. seharusnya kau juga ikut senang.. apa kau tak ingat Namtarn yang menjaga mu lalu saat kau terluka Hah?" Kata pang sambil memegang bahu wave

Wave yang kesal karna pang masih belum paham apa yang dia maksud langsung melepaskan genggaman pang dari bahunya

"Huh.. sudahlah, lebih baik kau kembali aku akan menyusul.. kau menggangguku!" Balas wave ingin menutup pintu toilet namun di hadang oleh pang "kau yakin masih marah padaku?" Tanya pang sembari memberikan senyum ejeknya pada wave " ai shia pang!"

***

"au pang? Mana wave?" Tanya punn. "Toilet.. memangnya kenapa?" Tanya pang balik "ehh apa aku harus memberitahunya?" Tanya mon kepada korn "sepertinya jangan.. aku takut otaknya akan berputar 7 dimensi hanya untuk mengolah apa yang akan dijelaskan padanya!" Balas korn yang di jawab anggukan oleh mon

"Kenapa diam?" Semua orang mulai memberikan gerakan tubuh yang aneh.. seolah olah mencoba untuk mengelak dari pertanyaan pang. "Euh pang.. daripada kau harus berfikir terlalu banyak hal.. lebih baik kita makan.. aku akan memasakanmu makanan dan kita akan makan bersama? Bagaimana?" Kata ohm sembari melingkarkan lengannya di leher pang

"Aku ikut jika itu gratis!" Ohm memberikan tatapan kesalnya "baiklah baiklah, tapi hanya untuk hari ini saja.. besok kau harus memberikan Ku imbalan agar kau bisa -

"Ohm!" Pak pom mendengus kesal selagi memanggil namanya "kurasa aku akan pergi sendiri saja.. aku takut ingatanku kali ini pasti akan hilang.. bye!" Kata ohm yang kemudian lari keluar ruangan sedangkan yang lain hanya tertawa melihat tingkah ohm yang lucu itu

{ buat yang pengen tau cerita yang ini episodenya berapa, cerita yang ini panjangnya kira kira bakal 3/4 episod lah.. jadi lumayan cepet karna masih ada cerita yang mau di lanjutin.
Mimin juga pengen di agak lama in dikit
Tapi yah gitu, soalnya ceritanya didapatnya dari temen yang pernah nanya.. kenapa pang ngak berterima kasih ke wave? Jadi niat deh buat bikin ceritanya
Jadi mohon maaf buat yang minta lama
Salam manis. E }

What about me, pang? | Pangwave Ft.others Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang