Cupid In Love

1.9K 101 15
                                    


Hong Jisoo, Yoon Jeonghan.
Cupid In Love: Romance/Fantasi/AU/Komedi.

.

.

By mmbae95_

.

.

"Saat angin musim gugur berembus, daun maple berjatuhan terbawa angin dingin. Saat cahaya matahari bersinar cerah hatiku berdebar, aku melihatnya berdiri di sana, dan aku kehilangan kata-kata... "

Pria muda dengan kemeja biru itu berdiri di dekat jendela, rambut hitamnya jatuh ke wajahnya yang tampan saat dia menunduk membaca buku di tangannya. Di belakangnya jendela kaca dengan gorden putih tipis, angin dingin menerbangkan kain tipis gorden tersebut, cahaya matahari hangat menembus kaca jendela bersinar cerah di belakang pria muda yang sedang membaca itu. Cahaya matahari di belakangnya membuat sosok tampannya yang tenang tampak begitu indah, seperti lukisan yang hidup, menciptakan ilusi makhluk surgawi yang anggun dan setenang danau para dewa.

Angin dingin musim gugur berembus, daun maple berwarna oranye dan merah jatuh berguguran tertiup angin, tanah telah tertutupi oleh dedaunan gugur. Sayap kecil berwarna putih itu mengepak bersamaan dengan jantungnya yang berdebar kencang. Sepasang mata yang indah mengintip melalui celah pintu yang terbuka sedikit, dia dengan pipi bersemu merah memandangi pria berkemeja biru yang berdiri di dekat jendela, pria tampan itu berdiri di sana sembari membaca buku. Suara pria itu sangat menyenangkan, begitu enak untuk didengar, kata-katanya lembut namun jelas, saat dia sedang membaca seolah-olah dia berada di dunianya sendiri. Sayap kecilnya mengepak dengan gerakan cepat mengikuti degup jantung yang berdetak kencang. Dengan pipi merah, dia memegangi dadanya, takut kalau jantung kecilnya akan melompat keluar dari dadanya.

"Perasaan tanpa nama itu seperti angin di musim gugur, dia telah membuat jantung seseorang berdegup kencang.... Perasaan tanpa nama itu telah membuat pipi seseorang memerah seperti kelopak sakura.... " Sudut bibirnya perlahan terangkat,  senyumnya begitu lembut dan ringan ketika ia membacakan dua paragraf di buku tersebut seolah sakura cantik telah mekar.

Sepasang mata indah itu masih mengintip dari celah pintu, sayap kecilnya yang berwarna putih salju tidak berhenti mengepak. Ketika ia merasa gugup atau tersipu malu—seperti saat ini—sayap itu akan mengepak cepat. Mata cokelat karamelnya tak bisa berpaling dari pria itu, mengintip diam-diam seperti kucing kecil yang pemalu.

"Angin musim gugur membuat seseorang tak bisa berhenti menatap, dia.... " Pria itu tersenyum memandangi kata-kata di buku, jari-jarinya mengusap bagian paragraf tersebut.

Murid-murid di dalam kelas terhanyut oleh kata-kata indah di buku itu yang dibacakan oleh guru mereka. Para siswi menyangga dagu mereka dengan kedua tangan di atas meja, tanpa sadar tersenyum-senyum seperti orang bodoh saat terhanyut semakin dalam oleh kata-kata cinta itu. Siswa laki-laki yang biasanya tidak peduli dengan pelajaran sastra kini duduk manis di kursi mereka, tidak membuat keributan seperti biasanya, mereka dengan tenang mendengarkan guru mereka yang sedang membacakan puisi. Murid-murid remaja itu tenggelam dalam kata-kata indah yang dibacakan oleh suara lembut Hong Jisoo, guru sastra mereka.

"Angin musim gugur membuat seseorang tak bisa berhenti menatap, dia.... "

"... telah jatuh cinta..."

Seorang siswi menggigit pensilnya kerena puisi yang terlalu manis itu. Beberapa siswi lainnya tersenyum-senyum seperti orang bodoh.

"Oke, sampai bertemu minggu depan. Jangan lupa kerjakan tugas rumah kalian." Jisoo menutup buku di tangannya, suaranya yang lembut saat tadi membaca puisi menghilang seketika saat ia berbicara. Tatapan lembutnya berubah dingin, suaranya tegas seperti guru SMA pada umumnya.

Joshua Birthday Project #2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang