five

1.3K 222 15
                                        

.

.

.

Irene pergi ke kamarnya dan menunjukkan Seulgi beberapa barang miliknya.

"Kenapa kau mengajakku kesini? Bukankah ini terlalu privasi."

"Tak apa, aku tuan rumah, dan kau kuperbolehkan untuk kesini."

"Baiklah."

"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."

"Apa itu?"

Irene mengambil salah satu lukisan, dan rupanya dia menunjukkan lukisan Ester.

"Ini Ester, yang aku bilang mirip denganmu."

Seulgi sangat terkejut karena Ester benar-benar mirip dengannya, bahkan seperti tak mempunyai perbedaan sedikitpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seulgi sangat terkejut karena Ester benar-benar mirip dengannya, bahkan seperti tak mempunyai perbedaan sedikitpun.

"Dia benar-benar mirip denganmu, bukan?"

"Iya, bahkan sangat mirip." ucap Seulgi yang masih takjub dengan lukisan yang kini iya pandangi.

"Kau masih menyimpan lukisan kekasihmu, itu berarti kau masih mencintainya?"

"Iya, aku masih mencintai Ester, dan aku semakin sulit untuk melupakannya setelah bertemu denganmu."

"Aku?"

"Iya."

"Aku bahkan tak secantik kekasihmu. Ester terlihat sempurna bahkan hanya dalam lukisan saja."

"Aku hanya mirip dengan kekasihmu, tapi aku tak memiliki kenangan denganmu seperti Ester."

"Benar."

Irene menangkup pipi Seulgi dan menatap mata monolid nya, lalu Irene mencium singkat bibir Seulgi, mungkin karena Irene benar-benar merindukan Ester.

Seulgi hanya terdiam menerima ciuman Irene pada bibirnya. Bibir Irene yang dingin menyentuh bibir Seulgi yang hangat.

"Maafkan aku pemburu. Aku sudah lancang."

"Aku sangat malu padamu."

"Tak apa. Aku mengerti perasaanmu."

Seulgi kemudian tersenyum sambil memegang bibir yang baru saja di kecup oleh seorang vampir.

"Apa aku boleh bertemu denganmu lagi setelah ini?" ucap Seulgi

"Tentu, kau boleh datang ke rumahku."

"Mungkin tak akan setiap hari, karena aku bingung mencari alasan untuk pergi, selain memanjat tebing."

"Iya baiklah, terserah kau saja."

.

.

.

Lisa dan Jennie pergi ke taman belakang rumah, dan duduk di kursi yang ada disana.

"Boleh aku bertanya?"

VAMPIRE and the HUNTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang