Happy reading!!🍒
━━━━━━━━━━━━Hari ini, hari Jumat. Yang dimana sekolah mereka mewajibkan kerja bakti bagi semua angkatan. OSIS juga wajib ikut, bukan cuman nyuruh dan ngawasin sambil gosip.
Yang biasanya kerja bakti b aja, kalo ini ga. Karena disetelin lagu juga sambil dikasihin es teh dari ibu kantin. Gratis.
"Ga salah pilih gue sekolah disini, kerja bakti udeh kek di masyarakat. Dikasih es teh gretong." Ucap Jeongwoo yang sedang menikmati segelas es teh manis.
Haruto yang mendengar ucapan pacarnya mengangguk setuju. "Hooh, mana mbak-mbak kantin cangtip bener kek tante Lisa." Katanya dengan santai.
Jeongwoo reflek nampol Haruto yang lagi minum. Keselek es batu mampus. Lagi suka asal kalo ngomong. Jeongwoo nempel udah sekarang sama abangnya. Ngambek.
Bukan hal baru kalo misalkan anak harta gabung. Guru ga ada yang masalahin, karena yang penting kelar.
"Doy, cape." Ucap Yedam ke Doyoung dengan nada melasnya.
"Minum dulu gih."
"Ih, gue kan gaboleh minum dingin dulu kata bunda." Kata Yedam lagi dengan tangan yang iseng gambar-gambar di punggung Doyoung.
Doyoung yang merasa kegelian pun berbalik dan menatap tajam kakak kelasnya. "Geli, kak."
Bukannya takut, Yedam malah ketawa dan setelahnya Doyoung pasrah untuk mengambilkan minum biasa. Doyoung itu kadang peka, tapi malas.
"Makasih Ka Dobby." Ucap Yedam dengan senyum manis. Gatau aja itu yang dipanggil 'kak' tiba-tiba disko jantung.
Jihoon yang melihat adiknya diem tak bergeming pun tertawa. Ditambah kupingnya jadi memerah.
"Ceilah Doy. Seme bukan?" Yoonbin dengan nada mengejeknya.
Sontak Doyoung menoleh dan menjawab, "Seme lah njir. Gentle gini juga."
"Yaudah, iyain aja iya percaya" Saut Jihoon dengan senyum jahilnya.
Semuanya langsung tertawa karena Doyoung tidak bisa menjawab. Para maknae juga makin menjadi-jadi ke Doyoung.
Bodoamat mereka sama yang liatin sekarang.
"Yedam!! Anterin Shiho jajan ayok!" Saut Mashiho dengan tangan di perut. Entah cape tertawa atau lapar.
"Ka Shiho, kan barusan udah makan cireng 2, masih kurang?" Tanya Junghwan heran.
"Ishh ribet lu ah, terserah gue dong." Jawab Mashiho judes. Ternyata laper lagi dia.
"Perut karet dasar."
"Berisik. Ayo Yedam!!" Ajak Mashiho ke Yedam. Lagi.
"Iya-iya, sabar dulu dong. Badan gue lagi fase cape ini." Kata Yedam dengan sebal.
"Ck, ayok!"
Mereka pun pergi ke kantin. Entah jajan apa itu. Udah ga heran lagi kalo Mashiho cepet laper, padahal tadi udah makan 2 cireng isi kornet sama roti selai. Apalagi kerja bakti gini.
"Dasar uke-uke. Ribet banget cuman ditanya gitu." Kata Junghwan kesal.
"Itu masih biasa bro, bahkan Asahi sama Jeongwoo lebih tinggi levelnya." Saut Jaehyuk sambil menepuk bahu adik kelasnya.
Asahi yang mendengar namanya disebut langsung menabok kepala Jaehyuk. "Apa-apaan lo met?! Bawa-bawa nama gue."
"Iya lu bang! Ada masalah apa lu sama gue heh?!" Gantian Jeongwoo yang menabok lengan abangnya kencang.
"Udah si Woo, yang dibilang Bang Jae bener tau." Haruto. Bukannya cari cara buat baikan, malah nambah perkara lagi.
"Ga kenal."
"Ck, udah woy! Berisik banget." Junghwan dengan muka kesalnya. "Udah ah, gue mau ke toilet." Katanya lagi.
Junghwan pun pergi ke toilet. Yang dimana arah kantin terdekat itu sama dengan arah kantin.
❦
Di kantin, Yedam balik duduk lagi. Cuman Mashiho yang lagi pesan dari 2 tempat.
"Dam, pesen makan gih sana." Kata Mashiho.
Yedam hanya menggelengkan kepala sambil meminum air yang dikasih Doyoung tadi.
Mashiho yang melihatnya menganggukkan kepala mengerti. "Hm, terserah." Katanya yang langsung melahap makanan yang baru datang.
Yedam cuman melihat Mashiho makan dengan lahap. Kenyang sendiri dia, padahal cuman ngeliat.
Sudah 5 menit Yedam bosen. Mana makanan Mashiho masih banyak.
Sampai tiba-tiba ada yang menyapa Yedam dari arah toilet terdekat.
"YEDAM!!" Teriak seseorang dengan senyum khasnya, Keita.
"Eh? Kei, sini." Saut Yedam sambil mengajak Keita ke arahnya.
Mashiho sih bodoamat.
"Tumben ga sama Doyoung?" Tanya Keita.
"Ga harus bareng dia mulu ih Kei, bosen juga."
"Eh? Bisa-bisanya bosen. Aku kira betah diikutin Doyoung terus." Keita dengan tertawa.
"Gak lah."
"Iya-iya. Eh Dam, aku mau ke toilet dulu ya." Pamit Keita.
"Hokey, Kei."
Keita pun pergi ke toilet. Bersamaan dengan itu Yedam mendapatkan pesan seperti kemarin. Lagi.
Unknown
Addback | BlockHi Yedam!!
Ah, kok kemarin langsung di
block sih? Ga seru :(
Padahal aku baru say hi loh sama kamu:(
Oke, sampai ketemu nanti ya!Just read.
Lagi-lagi Yedam hanya membaca dan langsung mem-block orang itu. Aneh.
Setaunya, dia tidak memiliki musuh dan lainnya. Dia juga selama ini berusaha jadi anak yang ramah sama siapapun. Aneh banget.
"Apaan sih ga jelas." gumam Yedam.
Mashiho pun menoleh, "Kenapa Dam?"
Yedam hanya menggelengkan kepala tanpa niat menjawab. Hal ini membuat Mashiho merasa heran. Gak biasanya.
"Beneran?"
"Iya Shiho!"
"Ok, kalo ada apa-apa ngomong ya. Terutama ke Doyoung. Gamau gue dia kayak waktu itu lagi."
"Iya-iya. Yaudah ayok kita balik."
Mereka pun kembali ke kelas bersamaan dengan pengumuman jika kerja bakti selesai. Hari ini dilaksanakan 2 jam. Murid-murid senang karena waktu belajar berkurang sedikit.
━━━━━━━ ☆☆ ━━━━━━━
Ah gue rasa makin ga nyambung ke sini. Insecure udah gue :(
Makasih banget buat kalian yang udah baca🤧🖤. 널 사랑해💘
Jangan lupa STREAMING LAKIK! Thanks all🤍
vote & comment yhaa!!💎💖
TBC!🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga || ft. DoDam [DISCONTINUE]
Fanfikce"Dobby!! Liat painem ga? Ini tumben si buntelan bulu ga nongol aku teriakin." "Lho? paijo juga ga ada heh! Kemana ini mereka?!!" "Yaudah ayo cari." Cuman berceritakan tentang keseharian Kim Doyoung dan Bang Yedam. Sepasang sahabat yang rumahnya teta...