YENA POV
Aku diminta Minju untuk mengantar nya ke rumah sahabatnya dari sekolahnya karena dia tidak bisa pulang naik bus, dia pulang agak lama dan temannya udah pulang duluan . Entahlah kenapa dia tiba-tiba menyuruhku . Biasanya dia menyuruh pacarnya.
Aku dan Minju berteman sejak 12 tahun yang lalu dan aku tinggal di Busan beberapa tahun , lalu aku pindah ke Seoul mendadak sehingga aku hanya bisa mengucapkan selamat jumpa kepadanya dan kami tidak mengetahui kabar satu sama lain . Hanya itu yang aku ingat karena aku kecelakaan 5 tahun yang lalu sehingga aku lupa beberapa kejadian, dan saat itu juga aku bertemu lagi dengan Minju dan kami sering memberi kabar satu sama lain.
Kami tambah dekat saat Minju sekolah di SMP 48 di Seoul saat aku juga tinggal di kompleks yang sama dengan SMP itu. Tetapi aku tidak sekolah di sana. Dia satu sekolah dengan sahabatku Hyewon; sekarang kami sekolah di satu kompleks yang sama dia SMP 48 dan aku SMA 48.
Orangtua Minju dan Yuri kebetulan pindah kerja ke Seoul.
Aku ke sekolah Minju dan mengantarnya ke rumah temannya Yuri. Aku belum pernah bertemu dengannya tetapi aku agak mengetahui tentangnya. Aku hanya mengantarnya sampai depan gerbang rumah Yuri karena aku ada urusan mendadak. Aku tidak menanyakan kenapa tidak pacarnya yang mengantarnya karena melihat dia sedih, tetapi karna gak bisa diam aku langsung berbicara dengannya.
"Mau kerja kelompok di rumahnya?" Tanyaku
"Gak . Mau curhat aja" Jawabnya dengan suara serak. Lalu dia men chat Yuri
"Baiklah, aku pergi dulu ada urusan mendadak" Jawabku sambil menyalakan motorku dan pergi
YURI POV
Aku mendengar notifikasi line dan aku membukanya
Minju
Aku di depan gerbang rumahmu
Bentar aku ingin membukanya
Aku langsung lari membukakan pintu gerbang sambil bertanya-tanya dalam hati , dia yang menghindariku tiba-tiba datang ke rumahku.
Aku langsung menyuruhnya masuk ke rumah dan menanyakannya
"Apa yang terjadi denganmu? " Tanya ku
Dia langsung menceritakan bahwa pacarnya tidak lagi menyukainya , dia menyukai orang lain .
Dia menangis sejadi-jadinya, aku yang mendengar ceritanya hanya menenangkan dirinya dan ingin membunuh siapa yang membuatnya seperti ini. Yang sebelumnya ia ceria , sekarang dia murung.
"Katakan siapa namanya, beraninya dia berjanji untuk mu selamanya ternyata dia gak menyukai lagi" Kataku sambil membentak nya
"Tidak apa-apa kok biarkan aja dia" Jawabnya
"Kamu terlalu baik sama dia, masa saat kalian manis-manisnya dan saat kamu percaya samanya tiba-tiba dia memutuskan mu pasti ada maunya" Kataku lagi
"Gak, aku gak terlalu mempercayainya. Sebelum aku berpacaran dengan nya Yena udah memberikan tahu pada ku untuk berhati-hati padanya " Jawabnya lagi
"Kalau begitu, jangan menangis untuk nya. Laki-laki itu tidak cocok untuk kau tangisi, jika memang kau tidak ingin menyebutkan nama nya. " Kataku sambil memarahi nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang?Destiny? All Ship IZONE
Teen FictionCerita hidup kita bermacam-macam,cara berjuangnya dan akhirnya pun berbeda-beda Takdir memang tidak kita ketahui tetapi, semua nya pasti memiliki jalan sendiri. Kuharap kita berhasil dan sukses Aku ingin berjumpa denganmu Kenapa kamu tidak menepat...