XV. marah

344 72 15
                                    

ini bukan sekali dua kali hyunjin dan seungmin bertengkar, entah karena hal sepele hingga hal terbesar.

kali ini mereka bertengkar karena si manis sakit lagi. kemarin habis hujan-hujanan waktu pulang sekolah sama jisung dan felix, padahal hyunjin sudah melarang.

dan sekarang posisinya seungmin di atas ranjang uks, tadi dia pingsan waktu lagi mau jalan ke kantin bareng hyunjin.

hyunjin marah waktu seungmin baru sadar, memang bodoh, bukannya dikasih air malah dikasih amarah. seungmin kan jadi sedih dan nggak terima.

akhirnya adu mulut deh mereka berdua.

"kamu kalau cuma mau marah-marah mending keluar aja deh!" seru seungmin yang mulai sebal.

"aku baru bangun dari pingsan loh, bukannya dikasih minum malah dimarahin!!" seru seungmin lagi.

dan itu sukses membuat hyunjin bungkam.

"sana keluar, aku malas lihat kamu!" kata seungmin, suaranya bergetar.

baru saja hyunjin ingin membuka suara, tiba-tiba jisung dan felix datang ngebawain air mineral sama roti.

"heh panjul, sana lo keluar!" seru felix.

hyunjin yang kalah rakyat hanya bisa menurut, keluar dari uks dengan rasa kesal dan bersalah menjadi satu.

waktu hyunjin keluar, si manis malah nangis dan sukses membuat kedua sahabatnya itu panik.

"hiks, emangnya aku nakal ya?" tanya seungmin.

"eh kok nangis?!" tanya jisung, "ini minum dulu." ucapnya sambil memberikan air mineral pada seungmin.

setelah meneguk air mineral itu, si manis lanjut nangis lagi.

"hiks aku takut, dika tadi serem banget marahnya..." lirihnya.

"udah sen, jangan dipikirin ya? kamu makan dulu nih habis itu minum obat yang tadi dikasih." kata felix sambil mengelus punggung seungmin.

seungmin seharian berada di uks, dari tadi yang datang keluar masuk nengokin dia itu felix, jisung, sama beberapa anak kelas yang khawatir sama dia.

dan sekarang dia sendirian, suara amarah hyunjin beberapa jam tadi terngiang-ngiang.

aku bilang juga apa, jangan hujan-hujanan! kenapa susah banget dibilangin sih?!

kalau gini siapa yang repot?!

kamu kenapa jadi nakal begini?

dibilangin susah, pas sakit ngeluh!

seungmin sedih, tapi dia marah juga sama hyunjin. dia pengin peluk hyunjin, tapi pengin nendang cowok itu juga.

"nanti aku pulang sama siapa?" gumam seungmin.

kriiiiiiiing

bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaring, sorakan para siswa terdengar samar-samar.

"gimana dong?" tanya seungmin.

"SENAAA! HELLOWWW?" seru jisung.

"jisa ih, kaget tau!" gerutu seungmin.

"tau nih emang barbar banget." timpal felix, "yuk pulang?" ajak felix.

seungmin mengangguk, "t-tapi aku pulangnya sama siapa?" tanya si manis dengan raut khawatir.

"itu si haidar udah ready di parkiran, yuk!" jawab jisung.

"haidar, makasih banyak ya." ucap seungmin pada haechan.

"santai sen, yaudah sana lo masuk gih, istirahat. besok nggak usah sekolah dulu kalau masih pusing." jawab haechan.

seungmin mengangguk, "hati-hati ya, haidar." ucapnya, lalu segera membuka gerbang rumahnya dan masuk ke dalam.

line!

ponselnya bergetar, ada satu notifikasi masuk dari line. ternyata itu hyunjin.

dika

|kenapa pulang sama haidar?
|kamu ngehindarin aku apa gimana?

seungmin takut mau balas pesan dari hyunjin, jadi dia milih buat membacanya saja tanpa memedulikan laki-laki itu. tanpa sadar bahwa itu berdampak pada amarah hyunjin yang semakin menjadi.

sore harinya sekitar jam empat lebih lima belas, hyunjin datang ke rumah seungmin yang sepi. tadi bunda seungmin mengabarinya kalau beliau pergi ke rumah teman dan seungmin sendirian di rumah.

tok tok tok

hyunjin mengetuk pintu kamar seungmin, kemudian masuk ke sana.

"dika.." gumam seungmin.

"kenapa chatku cuma dibaca?" tanya hyunjin.

seungmin tidak menjawab.

"kenapa teleponku nggak dijawab?" tanya hyunjin lagi.

sama, seungmin masih diam.

"sena!" bentak hyunjin.

"k-kamu kalau cuma mau marah-marah, mending p-pulang aja! hiks," ucap seungmin, laki-laki manis itu menangis.

"hiks, aku takut sama kamu mendingan kamu pergi aja." ucap seungmin lagi.

sial, hyunjin bodoh sekali.

"sen-"

"keluar, dika!" seru seungmin.

hyunjin tidak menghindahkan perkataan seungmin, si dominan kini malah mendekati seungmin yang menangis semakin keras.

"sen, aku minta maaf..." lirih hyunjin.

"hiks, keluar handika..." lirih seungmin.

hyunjin menggeleng, "aku nggak bisa ninggalin kamu." ucapnya, "aku minta maaf sena, kamu boleh pukul aku." lanjutnya.

seungmin menggeleng, tidak mengeluarkan sepatah kata apapun, bibir kecilnya hanya mengeluarkan isakan.

hati hyunjin seperti teriris, seungmin menangis karenanya.

"maaf, maaf, maaf." gumam hyunjin, "tidur aja ya? aku temenin." ucapnya sambil merebahkan seungmin.

"hiks, maaf ya dika, aku emang nakal." kata seungmin.

hyunjin menggeleng, "enggak, sena. kamu nggak nakal." kemudian ia merengkuh tubuh seungmin dengan lembut.

dan pada akhirnya mereka hanya bisa bertengkar sebentar, nggak sampai satu hari sudah baikan lagi. namanya bulol alias bucin tolol.

iya, hyunjin yang tolol.

note: jangan lupa pencet bintang di kiri bawah ya, itu sangat berarti buat aku :]

status | hyunmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang