❝ 𝙖𝙣𝙤𝙣𝙮𝙢𝙤𝙪𝙨; 𝟎𝟐

1.7K 287 27
                                    

"Jauh-jauh lo dari gua."

"Galak amat, emangnya kampus nih punya bapak lu?"

Pemuda dengan surai pink itu mengkernyih, dahinya berkerut hanya berurusan dengan seseorang yang sedang tidak ingin ia temui. Ia mendengus, memangku wajahnya sembari menunggu dosen mereka untuk masuk ruangan.

"Lagi badmood ye?"

"Najis."

Satoru tertawa, temannya yang satu ini memang rada kayak cewe pms. "Putusan sama cewe lu?"

Dahi Sukuna yang sudah mengerut makin bertambah dengan pertanyaan yang baru diberikan oleh Satoru.

"Ha? Cewe apaan?"

"Gua liat kemaren lu lagi berantem sama cewe, cewe lu kan?"

Sukuna meringis, "Tolol, bukan pacar gua."

Satoru terkekeh, "Yang mana dong? Cewe lu gonta ganti sih~"

Sukuna tahu kalau Satoru sedang mengejeknya saat ini, jadi ia lebih memilih untuk mengabaikannya. Satoru tersenyum dan menepuk pundak Sukuna, membuat sang pemuda bertato itu menggeram kesal.

"Makanya, bro. Mau sampai kapan lu mainin cewe mulu?"

"Dih, sadar diri, anjing."

Satoru pura-pura terkejut, "Lah kenapa ke gua dah? Gua kalo deket sama cewe, gua ambil pacar. Nggak kayak elo, baperin langsung di tinggal." ujar Satoru. "Coba gua tanya, udah berapa cewe yang lu tinggalin satu minggu ini?"

Sukuna terdiam, lebih tepatnya memikirkan jawaban dari pertanyaan Satoru. Dia jelas nggak akan jawab, tapi setidaknya dia berusaha menghitung walau pada akhirnya ia tidak peduli karena malas. Toh, mereka tidaklah penting baginya.

Hm, cowo jenis begini mah mesti di musnahin, tapi untung ganteng.

"Suk, minjem hp lu."

"Ogah."

"Ah elah, ini dosen lama banget datangnya, hp gua juga habis batre."

"Derita lo."

"Dih, qejam."

Satoru menyandarkan kepalanya diatas meja. Manik biru cantiknya melirik kearah Sukuna yang sedang bermain dengan ponselnya. Salah Satoru sendiri karena lupa men-charge ponselnya, berbicara dengan orang lain pun terasa membosankan saat ini. Ia kira sedikit mengejek teman agresif disebelahnya akan mencairkan suasana, tapi seharusnya ia tahu kalau hal itu tidak membantu.

Satoru menyeringai bersamaan dengan dosen yang memasuki ruangan, membuat Sukuna terpaksa harus mematikan ponselnya. Untuk terakhir kalinya Satoru melirik kearah Sukuna, ide licik muncul didalam pikirannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐁𝐋𝐀𝐓𝐇𝐄𝐑𝐒𝐊𝐈𝐓𝐄 '·..➭ 𝗷𝘂𝗷𝘂𝘁𝘀𝘂 𝗸𝗮𝗶𝘀𝗲𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang