Pamily Guvluk Thulul [END]

15

And yah happy reading🚷

Lisa berjalan tenang dengan jas kotak kotak seperti pola wafer,rambut coklat digerai panjang,tas perempuan coklat,celana jeans hitam,riasan tipis,dalaman berwarna abu abu,dan sepatu hak tinggi model boots berwarna hitam.

Tampak sangat berbeda dengan diri nya yang biasa nya berangkat kerja hanya memakai celana jeans dan kaos,tapi bermerk semua,dan ori ya.

Rekan rekan kerja nya memandang Lisa kagum,tak percaya kalau Lisa bisa tampil sebadass ini.

JungKook yang sedang mengelap pisau dapur nya tersenyum sambil melambaikan tangan ke Lisa.

"Lisa,mau kemana?Kok rapih banget?"tanya salah satu temannya.

"Oh eonnie,aku mau ngasih ini surat pengunduran diri"ujar Lisa sambil tersenyum.

"Kenapa?kemarin kan bos udah bilang kalo itu kesalahan dia"ujar yang lain.

"Ah bukan karna itu kok,tapi aku disuruh fokus kuliah.Buat kalian semua makasih ya selama ini udah jadi rekan kerja ku,semoga kalian sukses,semangat!!"Lisa tersenyum lagi,lalu berjalan pergi dari ruang makan,menuju ruang kerja bos nya.

Tak lama kemudian,Lisa keluar dengan wajah ceria.Akan segera pulang.

"Aku pulang dulu,hwaiting!!"Lisa tersenyum lebar ke arah teman temannya.

"JungKook oppa,gomawo!!"Lisa melambaikan tangan ke arah Jungkook,dan dibales senyuman lebar dari Jungkook.

Lisa pun keluar dari restoran itu,akhir nya dia terlepas dari jerat bos nya yang selama beberapa satu tahun telah membuatnya tersiksa.

___

Dahyun berlari,sekencang mungkin agar tak tertinggal bis.
Dalam hati,Dahyun berdoa agar bis masih menunggu nya.Untung lah Yeji setuju untuk membawa Heejin kuliah.Jadi Dahyun berlari lebih bebas.

"Ya!!cepetan"dari depan ada yang melambaikan tangan nya kearah Dahyun sambil tersenyum.Seo Joon.

"Gomawo"Dahyun segera naik ke dalam bis,membayar ongkos bis dengan semacam scan code dari saldo uang nya yang tertempel tas kuliah nya.

Dahyun tidak mendapat tempat duduk karena sudah penuh,begitu pun Seo Joon.Mereka pun berdiri didekat jendela.

Sepertinya sopir bis ini sedang mabuk,setiap bis berhenti atau pun mengerem,para penumpang yang berdesakan saling mendorong.Entah ke belakang,kedepan,atau pun samping kanan kiri.