Selintas cahaya menerobos masuk ke dalam indra penglihatan, Arisha yang sedang tertidur nyenyak pun terusik. Ia membuka kedua matanya secara perlahan, lalu menyesuaikan cahaya yang masuk.
Ia kebingunan, dia berada disebuah kamar. Kamar itu sangat mewah dengan bernuansa hijau alam. Arisha panik seketika, ia ingat tadi ia bersama Arkana disebuah toko permen lalu ia tidak mengingat apa-apa lagi.
Arisha menoleh ke sebelah kanan, lalu menemukan Arkana yang sedang tertidur nyenyak.
"Hoi, stt Arka bangun" panggil Arisha.
Arkana tidak menanggapinya.
"Woi Arka!" panggilnya lagi
"Nghh apa si berisik banget" ucap Arka dengan suara seraknya.
Arka pun terbangun lalu menoleh ke arah Arisha.
"Berisik tau ga" ucap Arka lalu melempar bantal ke Arisha.
"Heh nyawa lu udah balik belom sih? noh liat kita diculik goblog" ucap Arisha lalu mendengus kesal.
"Hoaamm" Arka menguap lalu menatap sekitarnya.
Sontak Arka terlonjak kaget, kamar ini sangat terasa asing baginya. Ia pun beralih menatap Arisha.
"Gue ga ngapa-ngapain lu kan?" tanyanya membuat Arisha terlonjak kaget.
Arisha langsung melempar balik bantal Arka, dan bantal itu tepat mengenai wajahya.
"Kurang ajar ya lo, liat muka ganteng gue lecet!" ucapnya membuat Arisha jengkel.
"Le to the bay, l e b a y" ucap Arisha lalu turun dari kasur.
Arisha pun berjalan ke arah kasur Arka yang tepat berada di sampingnya, ia pun menarik tangan Arka.
"Ayo cepet kita harus kabur"
"Bentar gue mau nanya"
"Apa?"
"Kok kita bisa ada disini sih?" tanyanya.
"Udah gue bilang diculik" ucap Arisha, tapi ditahan Arka.
"Kenapa kita diculik?"
"Mana gue tau" Arisha menarik tangan Arka, tapi Arka terus menahannya.
"Kok gue bisa ketemu sama lu?"
Arisha menarik nafasnya dalam-dalam, ia berusaha sabar agar tidak meninju cowok yang kelewat membuat dirinya jengkel.
Arisha lalu tersenyum, lebih tepatnya tersenyum terpaksa.
"Kita ketemu di toko permen"
"Lah ngapain gue ke toko permen anjir?! ngadi-ngadi ya lo mana ada gue ketoko permen! jelas-jelas gue lagi makan bakwan di warkop mang badrol" ucap Arka
Kesabaran Arisha telah habis sudah, ia langung melepaskan tangan Arkana.
"Yaudah sok lanjut tidur, mau gue nyanyi nina bobo ga biar lu tidur?"
"Wah primitif, boleh tuh boleh" ucap Arkana tanpa berdosa, lalu merebahkan lagi dirinya ke kasur yang empuk.
Arisha jengkel dan kesal setengah mati terhadap oknum yang bernama Arkana tersebut.
Arisha lalu duduk dipinggir kasur lalu menatap Arka dengan tatapan marah.
"Ayo nyanyiin, jangan lupa dielus-elus juga rambut gue biar gue tidurnya nyenyak" ucapnya dengan cengiran.
Sederet sumpah serapah ia ucapkan di batin untuk Arka.
Arisha kembali tersenyum terpaksa lalu mengusap rambut Arka
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Roleplayer | On going!
Fantasy"bawa gue balik! gue gamau disini. dimana pintu LRP? seseorang tolong gue.." "rese kenapa ibu peri pake main nyulik segala sih, sekarang gue harus cari pintu LRP" Menceritakan sepasang remaja yang terjebak didalam dunia roleplayer, bukan tanpa alasa...