PROLOG

31 6 4
                                    

TAMPAK dari kejauhan seorang wanita yang tengah menunggu angkutan umum. Terlihat sekali bahwa dirinya sudah bosan untuk menunggu di pinggir jalan. Riuh kendaraan semakin menyeruak pada liang pendengaran, membuatnya seolah bertambah kesal. Teringat olehnya sebuah kalimat dzikir, lantas terucap oleh lisan nya untuk mengingat pada Rabb-nya sekaligus mengisi waktu luang agar tak terbuang sia-sia.

Kini kaki wanita itu melangkah pergi, memutuskan untuk berjalan pulang tanpa menunggu kendaraan yang sedari tadi tak menunjukkan keberadaannya. Melewati trotoar, dan menyapa orang yang berlalu lalang sekaligus menikmati semilir angin yang berhembus menyapu lembut wajahnya.

"Kara!" panggil seorang gadis. Kara sudah hafal betul dengan suara itu. Seorang gadis dengan rambut yang dikuncir kuda itu melambai-lambaikan tangannya pada Kara. Berharap seorang yang disapanya mendatangi dirinya.

Sejurus kemudian, Kara melangkah. Belum sampai ia menemui gadis itu, rupanya Allah mempunyai rencana lain. Sebuah rencana yang akan jadi titik permulaan sebuah kisah, atau mungkin lanjutan dari koma yang berhenti di akhir kata.

Lalu kerumunan itu, menghampiri dirinya. Menyadarkannya pada sebuah realita yang kini tepat berada dihadapannya. Sebelum akhirnya, tubuh Kara ambruk bersamaan dengan teriakan itu.

"KARA!!"

***

Prolog ter-enggak jelas sih ini wkwkw

"Sebaik-baik bacaan adalah Al Qur'an"

-Fbryna20
1042K21

Ada Cerita Di New YorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang