Chaennie🖤
Enjoy reading
Abaikan typo
Jangan lupa vote, coment and follow me biar nggak ketinggalan cerita lainnya ( ◜‿◝ )♡.......
.......
Rose berdiri di depan pintu kamar. Dia belum keluar karena sekarang adalah latihan terakhir match Delmetra. Jantung udah kembang kempis di bikin karena Rose mikir macam-macam apa yang bakal dia temui nanti di Delmetra.
" Hai Rose!!" Irene datang deketin Rose yang pengen ke lapangan sendiri.
Nggak sendiri juga sih, ada noh si Tammy yang mendadak muncul di belakang Irene.
" Bae Irene." Ucap Tammy.
Rose ngelirik dan dia ngadap Irene lagi.
" Buat kamu."
Irene ngasih kado buat Rose. Berukuran kecil dan simpel di pegang. Kertas kado bergaris orange berbalut sama pita merah. Rapi banget lipatan nya.
" Buat aku?"
" Mhh." Angguk senyum Irene.
Rose senyum dan dia ngangguk sambil nunduk lihatin sekitar kado.
----
" Apa Jennie nggak cemburuan?" Tanya Tammy, jalan di samping Rose deketin lapangan match.
" Ntah. Dia selalu pendam perasaan sendiri. Tapi selama ini, Jennie nggak pernah cemburuan kok." Jawab Rose sambil dorong buka pintunya.
" Irene suka sama kamu."
" Tau darimana?"
" Aku hantu."
Rose berhenti jalan. Di ujung sana kelihatan team dia lagi duduk nungguin kedatangan Rose.
Rose malah berhenti dulu buat natap Tammy yang angkat alis sebelah.
" Mhh. Emang hantu." Jawab Rose yang jalan lagi deketin team.
" Okeh! Kita nggak bakal latihan hari ini karena kalian harus banyak istirahat buat besoknya. Utamakan kesehatan. Saya sudah memberikan vitamin pada kalian dan di minum nanti malam. Para coach memperbolehkan kalian untuk tidak masuk jam pelajaran hari ini. Kalian bisa pulang ke asrama dan berisitirahat. Jangan lakukan kegiatan lagi di luar dan pergunakan waktu kalian untuk tidur! Match Delmetra membutuhkan tenaga yang besar. Kalian harus menjaga badan."
" Baik coach!!" Jawab team.
Jennie noleh ke arah Rose yang ngangguk pelan.
" Hubby mau kemana habis ini?"
" Aku mau ke gereja dulu."
" Berdoa bukannya malam?"
Pandangan hangat Rose tertuju sekarang sama Jennie.
" Berdoa bisa kapan aja. Akan lebih baik kalau tiap hari berdoa." Jawab Rose bikin Jennie senyum lalu cengir.
Tammy berdiri di tengah-tengah Chaennie. Meski dia hantu, alangkah berdosa nya dia lihat orang pacaran gitu!
" Aku ada tugas menumpuk. Nggak papa kan kamu pergi sendiri?" Tanya Jennie sambil jalan bareng Rose keluar lapangan match.
Di belakang tuh, si Suzy ngoceh sama Kai yang nggak berhenti ngumpat kedekatan Rose sama Jennie.
Suzy kesal lah! Meski dia bodo amat sama Chaennie, tetep juga telinga dia tuh gedek denger nya! Kalau Sehun selama ini hanya sebagai penyimak. Dimana dia hanya diam, memperhatikan, menurut, dan melakukan apapun perintah. Itulah Sehun!
" Nggak papa kok. Kamu istirahat ya. Jangan terlalu capek."
Tangan pengen melayang angkat buat elus rambut Jennie. Tapi Tammy langsung tepis bikin Jennie kaget bahkan Rose mandang Tammy langsung di belakang Jennie. Si Jennie bingung, Rose tuh mau ngapain tadi.
" Banyak orang!! Ntar ketahuan!!" Marah Tammy dan Rose baru sadar kalau posisi dia sama Jennie kan backstreet. Auto ketahuan lah kalau Rose berani macam-macam gitu depan orang. Apalagi si Kai tuh!! Pasti langsung di ajak gelud dia.
" Chk!!" Decak Tammy.
" Yaa maaf~~! Kan lupa!!"
" Lu-lupa apa?"
Jennie yang nyaut. Padahal Rose ngomongnya sama Tammy.
" Eh! Anu....tadi ada serangga di rambut kamu. Cuman dia udah terbang lagi."
" Serangga!!?" Jennie langsung usap-usap rambut dia. Takut banget sama serangga dan auto teriak-teriak kalau emang benar ada.
" Nggak ada lagi. Udah terbang."
Jennie masih belum bernafas lega. Dia jalan aja di sebelah Rose sambil elus-elus rambut sendiri.
Si Rose ngelirik di samping. Dia senyum ngeliat Jennie yang ikut lirik-lirik dia.
" Apa!?"
" Nggak." Geleng Rose.
" Kamu cantik banget hari ini. Besok-besok pake bando lagi yaa." - Rose.
" (Shy)." - Jennie
" Hadoohh!! Sama-sama bucin ternyata! Seorang Jennie Kim bisa bucin juga yaa!!" - Tammy.
•••
Rose di gereja bareng Tammy. Si Tammy berdiri banget tuh paling depan buat mandang Yesus.
" Kenapa aku nggak langsung masuk surga?" Tanya Tammy.
Rose ngeliat ke depan setelah selesai berdoa. Dia dengerin Tammy marah-marah sama Yesus, nyuruh buat dia bisa pergi ke alamnya langsung dan tenang.
" Tammy, jangan kamu salahkan tuhan. Mungkin aja, tuhan punya tujuan lain biar kamu tinggal disini." Kata Rose.
Tammy balik badan. Dia langsung hilang di ujung sana dan mendadak duduk di sebelah Rose.
" Berikan aku upah! Kan aku udah ngajarin kamu gimana caranya bertarung." Pinta Tammy.
" Masih mau upah!? Kamu tuh hantu!"
" Meski aku hantu, aku pengen juga tempat tinggal!!"
Rose bungkam. Dia baru sadar ternyata Tammy tuh belum punya tempat tinggal dimana dia harus berada di satu tempat untuk nggak pindah-pindah lagi.
" Setelah Delmetra, carikan aku tempat tinggal." Pinta Tammy dan Rose ngangguk buat janji sama Tammy.
Si Tammy putar badan ngadap dia. Mandang banget kedua bola mata Rose.
" Gunakan trik yang pernah aku ajarkan sama kamu. Sebisa mungkin kalian menang. Jaga kekompakan karena kalau sudah masuk match Delmetra, kalian nggak bisa lagi egois. Kalian saling membutuhkan." Kata Tammy, penuh ketulusan hati buat ngomong gitu sama Rose.
" Kalian nggak perlu kemenangan kalau salah satu di antara kalian ada yang terluka. Pikirkan bagaimana caranya kamu membawa team keluar cepat dari match Delmetra. Nggak peduli mau menang atau nggak, kamu harus nepatin janji buat jaga team." Lanjut Tammy buat Rose ngangguk dan dia janji itu.
Tammy senyum. Dia usap-usap rambut Rose berasa Kakak sama adek yang lagi akur-akurnya.
" Chk!!" Decak kesal Rose.
" Apa!? Tua aku daripada kamu!!" Oceh Tammy.
Si Rose diam aja. Rapiin rambut sambil gumam kalau dia emang cantik. Pantas Jennie dan Irene kecantolan sama dia.
" Sombongnya~~!!" Gerutu Tammy.
" Besok, jangan lupa ke gereja lagi. Doakan aku juga!! Aku juga pengen di doain!!" - Tammy.
" Iyaya bawel!!" - Rose.
To be continue...
2 part lagi menuju end🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of Love 2 | Delmetra [Completed]
Fanfiction(⏭️) Akademik Samyang akan berlangsung selama 4 tahun pendidikan. Hubungan Chaennie sejauh ini tidak ada pengganggu dan masih dalam kerahasiaan batin....ntah apa yang bakal terjadi tapi mereka janji untuk bertahan. Menjaga satu sama lain disaat bany...