Setiap kali Chanyeol melakukan kekerasan pada Baekhyun, ia akan kembali untuk segera mengobati luka memar ciptaannya. Selalu akan seperti itu. Tak ada ucapan maaf, hanya mengobati luka itu lalu memeluk si mungil erat. Baekhyun sudah menghafal kebiasaan Chanyeol.Seperti sekarang ini, setelah mengobati luka Baekhyun dan makan malam bersama, kini keduanya berbaring diatas sofa berbalut selimut hangat. Berbantalkan lengan kekar Chanyeol yang melingkari lehernya, Baekhyun dengan serius menonton tayangan film menyambut natal. Chanyeol sesekali mengecup puncak kepala Baekhyun yang memunggunginya. Api unggun turut andil dalam menghangatkan ruang tamu.
Jarang-jarang Baekhyun bisa keluar dari kamar miliknya. Tentu di karenakan Chanyeol takut jika Baekhyun berhasil kabur. Saat dulu isi kepala Baekhyun hanya ada bagaimana cara untuk kabur dari rumah ini namun kini mengetahui bahwa rumah ini berada di tengah hutan dan ia sungguh buta arah—tak memakai alas kaki dan gelap, akhirnya Chanyeol mengajaknya kembali di rumah dengan santai.
Santai? Ya dengan santai. Tapi saat Baekhyun sudah memasuki kamarnya, ia membanting dan memukul tubuh ringkih itu hingga gemetar lemas. Chanyeol bahkan tak memberikannya makan selama 2 hari. Kejadian ini sudah 4 tahun berlalu. Maka dari itu Baekhyun rasa tak ada gunanya jika ia berusaha untuk kabur lagi. Satu-satunya jalan jika ingin ini semuanya berakhir adalah kematian Baekhyun.
Hanya itu.
Terlalu miris.
Yang lebih kecil membalikkan tubuhnya menghadap Chanyeol lalu masuk ke dalam dekapan yang Baekhyun selalu rasa hangat, "Dingin" cicit Baekhyun membuat Chanyeol terkekeh pelan.
"Kemari sayang" dekapan Chanyeol mengerat. Tak lupa memberikan kecupan hangat bertubi-tubi pada dahi si mungil.
Baekhyun memejam menyamankan diri, sesekali mendengus geli ketika kecupan Chanyeol seakan tak memberikannya waktu untuk bernafas.
"Chanyeol-ssi" lirih Baekhyun yang kini memainkan jarinya di dada bidang Chanyeol.
"Ya baby?"
"Kau bilang kita akan menikah?" tanya Baekhyun memberanikan diri mendongak menatap wajah Chanyeol. Chanyeol hanya mengangguk pelan.
"Tapi—bagaimana aku bisa menikah denganmu jika aku tidak tahu tentang dirimu?" cicit Baekhyun kembali bertanya. Ini pun ia tak benar-benar bertanya, ia hanya memancing Chanyeol agar sedikit lebih terbuka padanya.
"Aku adalah aku, hm? Apa lagi yang ingin kau ketahui?" tanya Chanyeol membalas tatapan Baekhyun dan mengelus wajah cantik itu. Baekhyun diam-diam menghela nafas lega atas reaksi Chanyeol.
"Tapi bukankah curang? Jika menjadi sepasang suami, bukankah aku harus mengenalmu lebih dekat?" cicit Baekhyun memanyunkan bibir. Chanyeol terkekeh.
"Kau sudah mengenalku, kau pun sudah melihat dan merasakanku seutuhnya, apalagi sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE✔️
Fanfiction[📍all pictures/photos from pinterest and google, credit to the owners] 💻 614rodeostation presents 📝 December 2020 [REPUBLISHED & REVISED] ⚠️ FANFICTION BXB ONLY ❌ DON'T REMAKE, REPOST, PRINTED OUT, SCAN ETC ©️ ALL RIGHTS RESERVED; I do not allow...