TLSH || 01

2.1K 99 2
                                    

Di sebuah taman yang letaknya di tengah-tengah kompleks perumahan terdapat tiga anak kecil yang sedang bercanda gurau,dua anak perempuan dan satu lagi anak laki-laki.Niscala Harsha Gantari,Aruna Wardhana dan Bimala Garwita Vamala adalah nama dari ketiga anak tersebut.

"Bima,Nana,ayo kita main petak umpet,aku udah bosen sama permainan yang ini."Ucap Niscala kepada kedua temannya.
"Ayo,kita tentuin dulu siapa yang jaga".Jawab Bima sembari bangun dari posisi duduk nya.

"Hompimpa alaiyum gambreng,Mak Ijah pake baju rombeng, pulang-pulang bawa nasi goreng".Ucap mereka bertiga dengan kompak.

Setelah menentukan siapa yang akan jaga, ternyata yang pertama jaga adalah Nana.Nana berdiri membelakangi Bima dan Niscala Nana melipatkan kedua tangan nya lalu di tempelkan ke pohon yang ada di taman.Niscala dan Bima langsung berlari untuk mencari tempat yang menurut mereka berdua aman untuk bersembunyi dari Nana.

Niscala bersembunyi di balik pohon besar yang tidak jauh dari tempat di mana Nana berada, sedangkan Bima ia memilih untuk bersembunyi di bawah tempat duduk yang ada di taman itu.

"Kala,Bima kalian di mana?kalian ga balik ke rumah masing-masing kan?".Teriak Nana sembari berusaha untuk menemukan kedua temannya.

Kini Nana tengah berjalan ke arah di mana Niscala bersembunyi, mengetahui hal tersebut Niscala sebisa mungkin untuk tetap tenang,agar Nana tidak dapat mengetahui keberadaan nya.Setelah dirasa Nana sudah tidak berada di sekitar dirinya Niscala memutuskan untuk keluar dari persembunyiannya, tetapi sayang seribu sayang Nana malah memergoki Niscala, alhasil Niscala pun gagal.Kini Nana dan Niscala tengah mencari keberadaan Bima yang sedari tadi belum kunjung ketemu juga.

"Bima, keluar dong,Nana capek nih nyari Bima gak ketemu-ketemu".Nana berteriak bertujuan supaya Bima keluar dari persembunyian itu.
"Bima!!".Kini giliran Niscala yang berteriak.

"Iya,iya ini Bima bakal keluar,tunggu sebentar".Jawab Bima

Tidak lama setelah itu muncullah Bima dari tempat persembunyiannya, setelah keluar dari tempat persembunyiannya Bima berjalan menghampiri Niscala dan Nana yang kini tengah berada di tengah taman.

"Masa kalian berdua gak bisa nemuin aku si,payah banget".Ucap Bima sembari merebahkan tubuhnya di atas rerumputan hijau.
"Kita berdua gak payah ya,enak aja ngejek kita berdua payah,kita cuma lagi capek aja, mangkanya tadi neriakin Bima,itu cuma ngetes aja Bima bakalan keluar atau ga kalau kita teriakin, ternyata keluar". Jawab Niscala.

Setelah percakapan itu terhenti suasana hening seketika, kini mereka bertiga tengah memandangi langit siang Jakarta yang kini sepertinya tidak lama lagi akan turun hujan.Dan bener saja tidak lama setelah itu, tetesan demi tetesan air mengenai mereka bertiga.Tetesan air yang tadinya hanya gerimis-gerimis kecil kini berubah menjadi hujan yang lumayan besar, mengetahui hal tersebut tidak membuat ketiga anak tersebut beranjak dari taman komplek.

"Bima,Nana ayo kita main hujan".Ucap Niscala sembari berdiri dari posisi tidur nya lalu menarik tangan kedua temannya itu untuk bersama-sama menikmati guyuran air hujan yang mengguyur tubuh mereka dan jalanan Ibukota Jakarta.

Mereka bertiga berlarian ke sana kemari sembari bercanda gurau,Nana yang kini telah merasakan capek memutuskan untuk duduk di kursi yang ada di dekatnya, dan sekarang hanya Niscala dan Bima yang kini masih saja asik dengan acara canda gurau nya.

"Aku suka banget sama hujan, apalagi setelah hujan,udara jadi sejuk,dan gak lupa juga bau khas setelah hujan".Ucap Niscala kepada Bima yang kini tengah berdiri di depan nya.

***

Di sebuah kamar yang di dominasi oleh cat tembok yang berwarna abu-abu terdapat seorang gadis cantik yang kini tengah tertidur dengan pulas, tetapi di kening gadis tersebut banyak sekali keringat yang ada di kening gadis itu, sepertinya gadis itu tengah mengalami mimpi yang menurutnya itu adalah mimpi buruk.

Tidak lama setelah itu gadis tersebut terbangun dari tidurnya,gadis itu terlihat seperti sangat kelelahan,dia mengambil gelas yang berisi air putih yang berada di atas nakasnya yang berada di samping kanan dari tempat tidurnya.

"I hate that dream". Gumam gadis itu setelah itu gadis tersebut memutuskan untuk melanjutkan tidur nya yang tadi sempat terhenti karena mimpi sialan itu.

***

Continued

Tentang Luka Setelah HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang