TLSH || 02

1.1K 87 4
                                    

Di sebuah kamar yang berukuran tidak terlalu besar, terdapat seorang gadis cantik yang kini masih berada di bawah alam sadarnya.Gadis cantik itu bernama Niscala Harsha Gantari.Raut wajah Niscala terlihat sangat lebih damai berbanding terbalik dengan sebelumnya,di mana sebelumnya ia sempat bermimpi tentang peristiwa yang pernah ia alami di masa.Niscala sudah beberapa kali memimpikan tentang hal tersebut, Niscala sangat-sangat membenci mimpi nya dan juga dua orang yang selalu hadir di dalam mimpinya itu.

Jam yang berada di atas nakasnya berbunyi nyaring sehingga membangunkan Niscala dari alam bawah sadar nya.Niscala mematikan alarm nya itu,lalu setelah itu ia berjalan menuju ke kamar mandi yang letaknya ada di dalam kamarnya.

Setelah hampir dua puluh menit berada di dalam kamar mandi,kini Niscala keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju berwarna putih dengan lengan tiga perempat dan celana kulot berwarna hitam.Niscala membuka handphone miliknya yang sudah semalaman ia biarkan saja di atas nakasnya.Baru saja menyalakan handphone nya, Niscala sudah menerima beberapa pesan yang masuk ke aplikasi WhatsApp miliknya.Niscala membuka aplikasi WhatsApp nya itu lalu membalas pesan dari seseorang yang nomornya sengaja ia sematkan di aplikasi WhatsApp nya.

Sada👀

Sada
Ca hari ini jadikan?

   Anda

Jadi,ini aku baru mau otw ke situ.

Setelah menjawab pesan dari Sada, Niscala bergegas keluar dari kamarnya lalu berjalan menuju ke stasiun MRT yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat kos yang ia tempati.Siang ini cuaca Yogyakarta begitu cerah dibandingkan dengan cuaca kemarin siang.

Setelah menempuh perjalanan hampir 15 menit dengan MRT,kini Niscala berjalan menuju ke Mall yang letaknya tidak begitu jauh dari stasiun MRT tadi.Niscala masuk ke dalam mall tersebut lalu ia langsung berjalan menuju ke lantai 4 tempat di mana Sada menunggu dirinya.Niscala masuk ke sebuah tempat makan yang bernuansa kejawa jawaan,di pojok dekat dengan jendela terdapat seorang laki-laki yang kini tengah duduk menghadap ke arah jendela,di mana jendela itu langsung menghadap ke arah jalanan Yogyakarta.Niscala berjalan menghampiri Sada yang sepertinya Sada belum mengetahui kalau Niscala sudah sampai.

"Hai Sada,maaf ya kalau nunggunya kelamaan".Ucap Niscala sembari duduk di kursi yang letaknya berada di depan Sada.
"Gak lama kok,aku juga baru-baru sampe juga".Jawab Sada sembari mengalihkan pandangannya.
"Jadi,mau ke Gramedia dulu atau nonton bioskop dulu ni?",tanya Sada kepadaku.
"Nonton dulu aja gimana?baru abis itu ke Gramedia". Jawab ku.
"Boleh deh,ayo ke lantai atas". Ucap Sada sembari bangun dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari tempat makan ini.

Kini aku dan Sada sudah berada di lantai atas,atau lantai lima, lantai di mana bioskop berada,aku duduk di kursi yang sudah di sediakan oleh pihak bioskop, sedangkan Sada kini ia sedang mengantri untuk membeli tiket film yang akan kita tonton.

Setelah mengantri kurang lebih lima belas menit,Sada berjalan menghampiri Niscala dengan dua tiket yang ada di tangan nya.

"Kita di studio berapa nonton nya?". Tanya ku kepada Sada.
"Studio dua,ayo buruan masuk ke studio nya". Jawab Sada sembari berjalan menuju studio dua.

Setelah selesai menonton film,kini keduanya tengah berada di Gramedia.Kali ini Niscala tengah sibuk memikirkan novel mana yang akan ia beli.Berbanding terbalik dengan Sada,ia hanya berdiri mengekori Niscala yang sedari tadi mondar-mandir kesana kemari.

"Sada, menurut kamu bagusan yang mana?".Ucap Niscala sembari memperlihatkan dua novel yang sekarang tengah ia pegang.
"Mungkin yang ini, kelihatanya nya si ini bagus".Jawab Sada sembari menunjuk kesalah satu novel yang berjalan "Another Luka".
"Okay deh,yang ini aja".Ucap Niscala sembari berjalan menuju kasir, tidak lupa juga Sada yang berjalan mengikuti nya.

Sore ini suasana jalanan kota Yogyakarta tampak begitu ramai dari biasanya dikarenakan orang-orang baru saja pulang dari tempat kerja masing-masing.

Setelah dari Gramedia Niscala dan Sada tidak langsung pulang ke rumah mereka masing-masing, tetapi mereka berdua memutuskan untuk mampir dahulu ke sebuah rooftop gedung yang sudah tidak di tempati.Di gedung itu adalah tempat di mana awal Niscala dan Sada pertama kali bertemu.

Flashback on

Di sore hari di sebuah rooftop gedung terdapat seorang gadis cantik yang kini tengah menagis tersedu-sedu.Gadis itu terduduk di kursi yang ada di sana dengan pandangan lurus ke arah depan, di mana di hadapannya kini mengarah langsung ke gedung-gedung perkantoran, rumah-rumah penduduk, Serta jalanan ramai kota Yogyakarta.

Gadis itu bangun dari tempat duduknya,lalu berjalan melangkah ke depan,gadis itu berdiri di ujung rooftop dengan tangan yang sengaja ia lentangkan lebar lebar agar ia dapat merasakan hembusan angin dengan lebih baik menurut nya.Saat sedang menikmati hembusan angin, tiba-tiba terdengar suara laki-laki yang meneriakinya agar tidak loncat ke bawah.

"Hi, jangan coba-coba untuk loncat dari gedung ini,ini tinggi banget loh, nanti kalau mati gimana?".Ucap laki-laki tersebut berjalan menghampiri gadis tersebut.

Mendengar hal tersebut membuat gadis itu membalikkan badannya untuk melihat siapa yang mengatakan hal tersebut, sekarang di hadapannya kini sudah terdapat seorang laki-laki yang memiliki tinggi badan yang lebih tinggi sedikit dari dirinya.

"Saya gak mau bunuh diri,saya cuman lagi nikmatin angin aja tu".Jawab gadis tersebut sembari berjalan menuju bangku yang tadi sempat ia duduki.
"Kirain mau bunuh diri". Tiba-tiba laki-laki itu berjalan menghampiri gadis tersebut.
"Oh ya nama kamu siapa?". Tanya laki-laki tersebut.
"Niscala Harsha Gantari". Jawab gadis cantik itu.
"Namanya cantik sama kaya orang nya". Goda laki-laki itu.
"Kalo kamu sendiri siapa namanya?". Tanya Niscala.
"Caraka Mathama Sadajiwa". Jawab laki-laki itu.

Dan dari situlah awal Niscala dan Sada pertama kali bertemu dan bisa menjadi akrab,di tambah lagi ternyata Niscala bersekolah di sekolah yang sama dengan Sada.

continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang Luka Setelah HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang