prolog

45 9 0
                                    

"PIKA TOLONGIN DONG SINI" teriak Pandhita sambil menarik tangan Karayu yang terduduk di lantai, bau alkohol menyelimuti tubuh nya.

"kenapa dhit gw lagi beresin kasur" Pika datang dengan rambut berantakan.

"liat tuh temen lo mentang-mentang hari ini minggu dia mabuk ampe tidur di lantai bantuin bawa ke atas kek berat tau" omel Pandhita sambil menunjuk ke arah karayu.

"yeu jalang satu nyusahin aja, taro di kursi aja males banget ngangkat ampe atas" Pandhita mengangguk setuju. Setelah mengangkat Karayu sampai ke kursi mereka terduduk lemas.

"berat amat gila yu" Pika mengeluh sambil duduk di lantai dan di balas anggukan oleh Pandhita.

"eh pik yg lain ke mana? Jessy? Velli? Lady?"

"kok lo gatau sih mereka kemana? padahal lo bangun awal" omel Pika. Pandhita menyengir kuda.

"hmm Jessy sama Lady beli bahan makanan, kalo Velli kayak nya masih tidur deh" ujar pandhita ragu. 

'brakkk!!' suara pintu yg terbuka keras.

"HAI AYANGNIM KITA PULANG!!" Sorak Jessy dari arah pintu, dengan Lady di belakangnya memegang banyak kantong kresek.

"udah di bilangin buka pintu gausah kayak maling, kalo rusak siapa yg benerin" omel Pandhita yang di bales cengengesan oleh Jessy.

"KARAYUUUU, ANJIR MABOK YA NI ORANG? BAU BANGET" teriak Lady sambil mengibaskan tangan nya.

"tidur sama siapa lagi ni anak tadi malem?" tanya Jessy sambil meletakan belanjanya.

"hm biasa paling, Basil" jawab Pika.

"PAGI SEMUA" teriak Velli sambil menguap menuruni tangga.

"pagi beybi" jawab semua.

disini lah ke-enam perempuan itu tinggal dalam satu rumah yang cukup untuk menampung ke-enam nya, rumah modern dengan dua lantai.
yang berisi  empat kamar, dengan masing-masing kamar berisi dua orang, satu kamar tersisa untuk tamu atau orang tua mereka yg berkunjung.

....

"TADAAAAAAA" teriak Jessy sambil meletakan ayam goreng di meja makan.

"wihhh banyak banget masakan hari ini" ucap Velli berbinar.

"abis ditransfer ya?" tanya Pandhita.

Jessy mengangguk "yoi emak gw baru transfer jadi ya gitu"

"aduh pala gw pusing banget" teriak Karayu frustasi.

"rasain"

"mampus"

"salah sendiri mabok"

"mamam noh alkohol"

"kesiannn" ejek semua, yang dibalas umpatan oleh Karayu.

"udah ayo makan nanti dingin gaenak, kalian sendiri yang ngomel gajelas ucap Jessy sambil mengambil nasi.

....

Jessy dan Pandhita sedang sibuk mencuci piring sehabis makan tadi, Lady sibuk membereskan meja, dan Velli sibuk menyapu lantai.

"gila pusing banget gue" ucap Karayu yang masih terbawa efek alkohol.

"makanya, lagian kenapa sih mabuk mulu" tanya Pika sambil mengaduk teh hangat untuk Karayu.

"gue ngestuck sama Basil, dan waktu gue mabuk doang gue bisa ngelupain Basil" ujar Karayu sambil menyuruput teh hangat.

"sebenernya nih, lu ga harus ngelupain Basil. Lu harus nerima kenyataan dia cuman manfaatin lu doang" ujar Pika sambil mengelus punggung Karayu.

"dih kayak pernah pacaran aje lu" ejek Karayu, yang dibalas Pika dengan lirikan tajam

"eh siapa itu? wallpaper hp lu? ganteng anjir, pacar lu?" Karayu kepo.

"iya yu, pacar gue" jawab Pika yang membuat Karayu kaget.

"HAH? SEJAK KAPAN LU PUNYA PACAR?" teriak Karayu terkejut. Lady yang tau siapa sebenernya lelaki itu hanya terkekeh geli.

"eh bentar kayak kenal" Karayu heran, sepertinya dia sering melihat lelaki ini namun dia lupa dimana.

"anying, inimah lucas yang iklan kopi itu" ucap Karayu kesal.

"iya yu, pacar gue" ujar Pika halu.

"kesian, gue yang mabuk dia yang gila" Karayu mengusap kepala sambil tersenyum miris.

Tbc
.
.
.

hai gais
hope y'all like this story
jgn lupa vote+coment ya ngab!

kostan ayunanjengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang