7. Caramel macchiato

816 97 12
                                    

"Hai by." Sapa bright, dengan senyum manis untuk sang kekasih barunya ini. Sudah 1 bulan lalu sejak Bright dan Win memulai hubungan mereka. Tentunya, berita itu telah menyebar sangat luas di kampus mereka. Dan bahkan banyak yang menjerit menahan gemas karena tidak sengaja melihat perilaku Bright yang sangat amat manis kepada Win.

"Kak bri, aku kayaknya ga pulang sama kamu deh. Aku sama Mix mau kerja kelompok."

"Kerja kelompok dimana? Aku ikut deh. Biar kalian bisa nebeng di mobil aku." Ucap Bright, Mix memutar matanya malas dan di balas senyuman oleh Win dan Bright.

"Gimana Mix?" Win nanya balik.

"Gue skip dulu deh, mending ngerjain bagian masing-masing aja win. Gue bab pertama, lo bab kedua."

"Gapapa mix?"

"Ya gapapa si, daripada bertiga. Kan gaenak Win satunya setan." Ejek Mix, lalu terkekeh melihat wajah kesal Bright.

"Oiya yaaa, Mix kalo ngomong suka bener deh ah."

"Gue lagi aja yang di ledekin, heran." Bright memasang wajah sebalnya kepada Win dan Mix.

"Yaudah, gue duluan deh ya, Bye Win. Bye juga setan, hehehe canda setan." Ejek Mix lagi, menjulur kan lidahnya kepada bright yang sedang menatapnya dengan geram.

"Sumpah ya Win, kalo Mix bukan temen kamu. Udah aku sentil ubun-ubunya."

"Hussssshhh pacar aku kesel nih ceritanya." Win menangkup kedua pipi Bright lalu menyubit kedua pipi kurus itu dengan pelan.

"Aku mah mau kesel juga ga jadi terus, gara-gara ngeliat yang gemes gemes kayak kamu. Yuk ah." Jawab bright kemudian menggenggam tangan Win dan berjalan beriringan.

"Kamu mau nugas di mana Win? Di rumah kamu apa di rumah aku?" Tanya bright, mereka masih berjalan beriringan di koridor kampus yang sudah mulai sepi.

"Di rumah aku deh." Jawab Win.

"Ga di rumah aku aja?"

"Gak, kamu nanti macem-macem. Yang ada aku ga jadi ngerjain tugas."

"Satu macem aja kok." Rayu bright.

"Gak." Jawab win singkat. Bright tertawa.

"Iya deh iya, aku ngerih asli kalo kamu udah mode singkat padat jelas gini." Bright terkekeh.

"Kok ngerih?"

"Ya nanti kamu ngambek sama aku, aku nya di anggurin." Jelas Bright.

"Makanya jangan ngeselin."

"Iya sayang."

"Mampir ke coffee shop dulu kak, aku pengen es kopi hehe."

"Siap boskuu."



*****


"Ka, aku aja yang turun ya. Kamu tunggu sini." Win bersiap melepaskan sabuk pengaman yang tadi ia gunakan di dalam mobil.

"Aku ikut ah." Rengek Bright.

"Kamu tunggu sini aja, kita take away."

"Ikut ah, ikut." Rengek Bright seperti bayik besar.

"Yaudah ayo, ih tinggal tunggu bentar aja."

"Nanti kamu di godain orang, aku gatau gimana?"

"Hihhh." Kesal Win. Mereka keluar dari mobil dan masuk.

Everything Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang