"basi banget gombalan nya" ucap rara sambil berdiri dan merapihkan bajunya
"serius loh gue, duarius malah" aji pun ikut berdiri kemudian mengibaskan rambutnya "besok lo ada acara?" tanya aji
"ngga ada soalnya gue pengen maraton serial di netflix, kalo lo?" rara balik nanya ke aji
"mau hibernasi ampe sore" jawab aji yang kemudian berjalan kearah mobil diikuti rara
baru aja mau tancap gas buat pulang, tiba tiba hp aji berdering
"halo mah"
"iya halo"
"kenapa telfon?"
"masa mama telfon harus ditanya kenapa si"
"yaa gapapa"
"oiya mamah mau bilang besok kamu ajak rara ke butik temen mama ya"
"buat?"
"foto nikahan lah"
"HAH?! MAMA JANGAN ANEH ANEH DONG"
"loh kok aneh kan udah sah, adanya juga kamu yang aneh"
"ya tapi besok ngga bisa mah"
"pokoknya harus bisa mama gamau tau pokoknya harus dateng"
"harus banget mah?"
"iyaaa!"
"banget banget nih?"
"iya lah soalnya udah bayar, awas aja kalo ga dateng"
"yaudah iya dateng besok"
"nah gitu dong, salam buat rara ya, bye gantengnya mama"
tut
aji ngga bisa berkata kata sama ucapan mamanya tadi
"kenapa? kok muka lo kesel gitu" tanya rara sambil ngiket rambutnya
"besok kayaknya kita ga bisa free deh ra" jawab aji yang mulai melajukan mobilnya
"lah kok?"
"mama nyuruh kita foto nikahan"
rara shock banget, bahkan pas udah sampe apart rara masih diem aja
"ra, ngga mau turun? lo udah bengong dimobil setengah jam" ucapan pria yang dari tadi berdiri di pintu mobil ngebuat rara sadar
"lo pikir aja ji, besok kita foto gituan" ujar rara histeris
"yaelah chill bin santuy aje ra" ucap aji ringan
"gue sambit juga mulut lo" rara keluar dari mobil kemudian diikuti aji yang membawa belanjaan dari toserba tadi
setelah sampai apart mereka gantian mandi dilanjut beres-beres belanjaan. aji duduk di kursi depan tv sedangkan rara juga ikut duduk disamping aji
"lo deg-degan ngga sih?" tanya rara
"gue?"
"yaiyalah siapa lagi"
"kalo gue si ngga soalnya fotonya kan sama lo"
"apaan banget"
"serius lo kalo marah makin lucu gemesin pengen gue terkam tau"
setelah mendengar perkataan aji, rara langsung lari ke kamar dan mengunci pintu "pokoknya lo tidur di luar titik gaada penolakan"
mendengar teriakan rara, aji buru-buru ke kamar "raaaa! masa gue tidur di depan tv lagi, lo ngga kasian apa sama suami sendiri" rengek aji
"BERISIK DIEM DEH"
KAMU SEDANG MEMBACA
dijodohin ; park jihoon
Fanfictiongue dijodohin atau dijulidin sih? (slow update)